Friday, May 31, 2019

kraksaan online

kraksaan online

kraksaan online


Mahasiswa Islam dan Pelajar NU Kota Probolinggo Dukung TNI Polri Ungkap Dalang Kerusuhan 22 Mei

Posted: 31 May 2019 02:45 AM PDT


PROBOLINGGO - Dukungan terhadap aparat gabungan dari TNI-Polri terus berdatangan. Hal ini merupakan bentuk apresiasi untuk para aparat yang berhasil mengamankan situasi pasca penetapan hasil pemilu 2019, meskipun sempat terjadi ketegangan saat 22 Mei lalu. 

Di Kota Probolinggo, puluhan pemuda lintas agama yang terdiri dari berbagai unsur organisasi, dimotori Jaringan Gusdurian Probolinggo deklarasi damai diikuti Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Pemuda Tridharma, Orang Muda Katholik, Pemuda GPIB, Regenerasi Nelayan Putra Bahari , Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) , Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) melaksanakan kegiatan Aksi Damai, kamis, (30/05/19) malam. Gerakan ini juga bertujuan untuk menyerukan semangat para pemuda untuk menjaga keutuhan NKRI.

Menurut Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) setempat, Aula Wahyu Alfian Tama menganggap bahwa gerakan yang terjadi di Jakarta pada tanggal 22 Mei kemarin bukanlah gerakan people power. Gerakan tersebut merupakan gerakan kepentingan politik. Fian juga mengapresiasi atas hal yang dilakukan oleh aparat TNI – Polri, tentunya, stabilitas keamanan di negara ini sepenuhnya kita serahkan kepada aparat TNI – Polri.

"Kerusuhan 22 Mei kemarin harus benar – benar diusut secara tuntas apalagi demo yang merupakan kepentingan elit tersebut sampai anarkis dan mengorbankan nyawa manusia". Ucap Fian.

Ketua IPPNU Probolinggo Evi Kumalasari juga mengatakan bahwa kerusuhan tanggal 22 Mei sangat merugikan sekali untuk semua pihak. Hal tersebut dikarenakan, bukan hanya dari para pendemo yang jatuh korban, dari aparat TNI – Polri juga ada yang sampai terluka dan ada beberapa fasilitas umum yang juga mengalami kerusakan. Evi juga sangat mengapresiasi upaya dari aparat TNI – Polri dalam mengamankan kegiatan 22 Mei kemarin karena sudah berhari – berhari mereka berusaha menjaga keamanan yang ada di Jakarta.

"Kami mendukung upaya polisi untuk mengungkap siapa dalang dari kerusuhan 22 Mei kemaren. Karena pada saat pelaksanaan rusuh tersebut banyak tersebar berita hoax yang menyebabkan orang – orang yang tidak ada di lokasi juga banyak termakan hoax. Padahal, link – link atau berita tersebut juga tidak benar dan tidak sesuai dengan fakta yang ada dilapangan". Ucap Evi. ( choiru)

Thursday, May 30, 2019

kraksaan online

kraksaan online

kraksaan online


Catatan Tokoh Agama Probolinggo yang Terus Mendukung TNI-Polri Ungkap Siapa Dalang 22 Mei

Posted: 29 May 2019 11:12 PM PDT

Penulis: Wicahyo
Kamis 30 Mei 2019

Hasan Aminuddin, Mustasyar PCNU Kabupaten Probolinggo
Probolinggo, KraksaanOnline.com – Seperti yang disampaikan Mustasyar PCNU Kabupaten Probolinggo, Hasan Aminuddin, pasca terjadinya kerusuhan 22 Mei di Jakarta lalu. hingga kini ia terus mendukung kinerja TNI dan Polri untuk mengungkap siapa dalang kerusuhan itu.

Hingga kini ia berharap tidak akan ada lagi aksi demontrasi 22 Mei di depan kantor Bawaslu RI di Jakarta, yang menimbulkan kerusuhan dan mengakibatkan korban jiwa.
"Saya berharap kepada tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh politik yang selama ini mengungkapkan kekecewaanya, dengan tanpa dasar dan alasan, dan mengajak rakyat ke Ibukota Indonesia di Jakarta. Hendaknya di bulan suci Ramadhan,  tidak berbuat hal yang bersifat negatif hingga timbulnya kerusuhan," kata Hasan.

Suami dari Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari, ini juga menuturkan, saat ini sudah menjelang lebaran 1440 H, dan masih di bulan Ramadhan. Ia mengajak kepada seluruh elit politik dan warga masyarakat utnukislah di bulan suci Ramadhan ini, sesuai dengan pengamalan agamanya masing-masing.

"Khususnya bagi umat muslim, bagaimana menjalankan syariat agama Islam di bulan suci Ramadhan ini dengan baik," tambahnya.

Senada juga diungkapkan oleh Ustaz Taufiq, dari Kemenag Kabupaten Probolinggo, mengimbau kepada seluruh warga masyarakat terutama di Kabupaten Probolinggo, untuk menyikapi situasi terkini untuk tidak terpancing isu-isu tidak baik yang berkembang belakangan ini.

"Intinya, kita jangan mudah terprovokasi yang ingin memecah belah kesatuan bangsa Indonesia," ungkapnya.

Demikian juga kapada penyuluh agama, para muballigh untuk terus memberikan pencerahan kepada seluruh umat agama Islam, dan umat beragama yang lainnya, untuk meningkatkan tali asih, tali silaturrahmi yang baik.

"Kami mewakili Kemenag Kabupaten Probolinggo, menyikapi terjadi aksi demontrasi 22 Mei yang mengakibatkan kerusuhan di Jakarta. Kami berharap yang serupa tidak akan terjadi lagi kedepannya," ungkapnya.(fir)

EDITOR: Rahadian

Tuesday, May 28, 2019

kraksaan online

kraksaan online

kraksaan online


Ketika Kapolres Probolinggo Bersama KH Anwar saat Ramadhan

Posted: 27 May 2019 11:48 PM PDT

Penulis: KraksaanOnline
Senin 27 Mei 2019

Probolinggo, KraksaanOnline.com - Kehadiran Polisi dalam setiap kegiatan masyarakat sudah menjadi tugas sejati korps Bhayangkara, yang menarik dan patut ditiru adalah cara Polisi selalu bergandengan ulama.

Suatu bentuk hubungan antara ulama dengan Umaro sangat penting untuk dirajut, terutama untuk menjaga kondusifitas dan stabilitas NKRI agar selalu tertib, adem dan nyaman.

"Karena jika Kapolres dan ulamanya bisa saling bergandengan tangan, maka rakyatnya akan tertib, jika sudah tertib wilayah akan aman, dan jika sudah aman maka semuanya akan jadi nyaman. Nyaman untuk bekerja dan juga nyaman untuk perut (mencari makan)" ujar KH Anwar Udin pengasuh Pondok Pesantren Nurul Anwar Jabung Sisir Paiton Probolinggo, saat menerima kunjungan Silahturahmi Kapolres Probolinggo AKBP Eddwi Kurniyanto.

Dalam kunjungan tersebut mengucapkan rasa terima kasih dan rasa bersyukurnya. Karena telah ikut menjaga suasana Kambtibmas Kabupaten Probolinggo, tetap kondusif pasca pencoblosan hingga pengumuman hasil. Pemilu 2019.

"Polri bukan apa-apa tanpa adanya komponen masyarakat, alim ulama. Polisi adalah simbol, bagian dari rakyat. Yang diberikan tugas untuk menjaga ketertiban. Terima kasih sudah ikut aktif membantu tugas Polri dalam menjaga kondusifitas Kabupaten Probolinggo." ujar Akbp Eddwi Kurniyanto.

Kapolres Probolinggo juga menghimbau kepada semua yang hadir untuk tidak perlu ikut /terpengaruh terprovokasi pada kejadian akhir² ini terutama di media sosial. Tidak terpengaruh berita² yang beredar, karena semua itu belum tentu benar. Tetap menjaga kondusifitas dan hubungan yang sudah terjalin dengan baik.

Sementara KH Anwar Udin, pengasuh Ponpes dalam paparan takziahnya menjelang berbuka bersama menyampaikan rasa terima kasihnya kepada jajaran Polres Probolinggo.

"Terima kasih kepada pak Kapolres beserta jajarannya, yang telah mengajak kami untuk ikut andil menjaga Kemanan ketertiban kenyamanan dan kemakmuran kabupaten Probolinggo. Juga terhadap support yg diberikan atas pembangunan musholla kami, sehingga pembangunannya bisa segera dirampungkan." ujar salah satu sesepuh tokoh Agama di Kabupaten Probolinggo tersebut.

"Dalam kehidupan kita, muslim ataupun non muslin itu adalah satu saudara, jangan sampai saling menyakiti satu sama lain. Sudah seharusnya kita saling bergandengan tangan untuk membangun dan menjaga negeri." sambung sang Kyai.

KH Anwar Udin juga menghimbau kepada seluruh jamaah yang hadir dan juga kepada semua umat muslim di Probolinggo dan dimanapun berada. Untuk tidak menjadi umat perusak dinamika hidup berbangsa dan bertanah air di NKRI.

"Umat Islam jangan sampai merusak dan menjadi perusak di atas muka bumi ini. Karena kita adalah sebagai khalifah di muka bumi ini yang diberikan tugas serta tanggung jawab agar bumi ini tetap terjaga damai dan lestari.".

Menyikapi kondisi bangsa saat ini dan kejadian rusuh 21 dan 22 Mei 2019 kemarin. KH Anwar Udin menegaskan.

"Bila ada masalah, sampaikanlah dengan musyawarah, bukan dengan cara merusak.Ikuti petunjuk Allah untuk senantiasa menjaga perdamaian, ikuti anjuran ulama yang menganjurkan kebaikan di jalan Allah. Bukan anjuran yang merusak. Jika tidak mau mengikuti aturan Allah dan anjuran ulama yang baik, lalu mau mengikuti anjuran siapa ??. Sekali lagi janganlah merusak, jangan mengikuti hawa nafsu dari iblis..!!" tegasnya.

"Yang tidak baik jadikanlah baik, yang sudah baik jadikanlah lebih baik lagi. Senantiasa berbuat baik, jangan sampai ikut²an terpengaruh hal yang jelek dan merusak. Ikut²an boleh tapi ikutilah hal yang baik.. Bukan hal yang buruk..." lanjut Pengasuh Ponpes tersebut..

Sebelum dilanjutkan dengan sholat Maghrib berjamaah dan berbuka puasa bersama, kegiatan ini diakhiri dengan doa bersama untuk Negeri ini agar senantiasa diberikan kedamaian serta di jauhkan dari malapetaka. Senantiasa diberikan jalan kebaikan kepada seluruh warga negara untuk menjalankan dinamika kehidupan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan dalam merajut tenun Kebangsaan dalam menjaga Merah Putih untuk tetap berkibar.(*)


Saturday, May 25, 2019

kraksaan online

kraksaan online

kraksaan online


Ulama Dan Tokoh Agama di Kabupaten Probolinggo, Sepakat Kecam Perusuh di Jakarta

Posted: 25 May 2019 01:57 AM PDT



PROBOLINGGO - Aksi demonstrasi yang berujung kerusuhan di Jakarta 21-22 Mei 2019 lalu, mendapat kecaman dari MUI, NU dan FKUB serta tokoh ulama di Kabupaten Probolinggo


Sekertaris MUI Kabupaten Probolinggo Mohammad Yasin menyesalkan dan mengutuk keras kerusuhan di Jakarta. Apalagi kerusuhan itu akhirnya menyebabkan jatuhnya korban jiwa.


Menurut Yasin, demokrasi yang sudah tercipta selama ini harus dijaga dengan baik dan tidak boleh dikotori dengan hal-hal yang merugikan dan berpotensi memecah belah kerukunan. Adanya aksi demontrasi yang berujung kerusuhan itu, bisa menjadi bibit perpecahan.


"Harus kita jaga bersama demokrasi yang sudah ada ini," pintanya, Kamis (23/5/2019).


Ketua FKUB Kabupaten Probolinggo H Idrus Ali juga mengatakan, kepada seluruh masyarakat untuk menggunakan jalur hukum yang tersedia jika tidak setuju dengan keputusan KPU maupun Bawaslu RI. Penggunaan kekerasan untuk mencapai tujuan pribadi maupun golongan sangat tidak disarankan.


"Sudah ada jalur hukumnya sendiri, jangan gunakan kekerasan untuk mencapai tujuan pribadi maupun golongan," tegasnya.


Sementara itu, Mustasyar NU Kabupaten Probolinggo Drs H Hasan Aminuddin mendukung Polri dan TNI untuk menindak tegas pelaku kerusuhan di Jakarta tersebut. Pengamanan yang dilakukan oleh Polri dan TNI dinilai cukup bagus untuk meredam massa, sehingga kericuhan tidak semakin meluas.


"Mereka yang ditangkap harus dihukum sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," pungkasnya. *[]*

Thursday, May 23, 2019

kraksaan online

kraksaan online

kraksaan online


Ketua FKUB Kota Probolinggo Mengecam aksi kericuhan di Ibukota Jakarta kang

Posted: 23 May 2019 11:14 AM PDT

PROBOLINGGO - Menyikapi aksi yang berujung ricuh di Ibukota Jakarta membuat Ketua FKUB Kota Probolinggo Dr. Abdul Halim angkat bicara. Pemerintah diharapkan tidak ragu – ragu untuk segera mengambil tindakan hukum yang tegas demi melindungi kepentingan umum yang lebih besar.

"Dengan adanya aksi yang berujung ricuh di jakarta, saya berharap negara segera dapat bertindak. Karena itu sudah bukan menyampaikan pendapat namun melenceng jauh dan cenderung kriminal. Jangan ragu-ragu untuk melindungi kepentingan umum, jelas Dr. Abdul Halim, Kamis (23/05/19).

Abdul Halim juga mengatakan bahwa terkait situasi di Jakarta mari disikapi dengan hati yang damai dan tenang jangan sampai ada yang terprovokasi, mari bersama sama menghormati proses pemilu sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Sebelumnya (22/05/19), telah dilaksanakan Pernyataan Sikap yang digelar di halaman Mapolresta Probolinggo. Hadir dalam deklarasi tersebut, tokoh agama, pimpinan parpol, organisasi kemasyarakatan, Pemkot Probolinggo, organisasi pemuda dan para ulama. Kegiatan Deklarasi tersebut sekaligus sebagai imbauan pada masyarakat Kota Probolinggo. Agar tidak termakan isu people power seperti yang terjadi di Ibukota Jakarta, tepatnya di sekitaran gedung Bawaslu.

Dalam kegiatan itu, para tokoh agama yang lain dari MUI, NU, Muhammadiyah dan tokoh masyarakat ini juga mengimbau pada warga, agar menempuh jalur hukum apabila ada hasil pemilu yang dirasa tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. Tanpa harus melakukan tindakan anarkis dan main hakim sendiri mengingat Indonesia adalah negara hukum yang berdaulat.

Deklarasi damai kemudian digelar dan diucapkan oleh seluruh peserta. Dengan saling berpegangan tangan, sebagai simbol persatuan dan kesatuan bangsa. Harapannya, masing masing pihak yang terlibat bisa meneruskan pesan dalam deklarasi damai itu, ke seluruh warga Kota Probolinggo.

Adapun isi Pernyataan sikap yaitu sbb :

1. Mendukung dan mempercayakan kepada TNI-POLRI dalam memelihara kamtibmas dan mengawal NKRI Khususnya pasca pemilu 2019.

2. Menyikapi hasil pemilu 2019 secara damai dan konstitusional sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

3. Mengecam keras aksi maupun perbuatan yang bertentangan dengan hukum, inskontitusi dan anarkisme pada tahapan dan paska pemilu 2019.

4. Senantiasa mengorbankan semangat kebersamaan di tengah perbedeaan, dengan menegdepankan prinsip-prinsip kemanusiaan dan persatuan dalam bingkai Bhineka Tunggak Ika.

5. Menolak segala bentuk Hoax, Hate Speach, Provokasi, Diskriminasi dan Sara yang menyebabkan permusuhan dan perpecahan sesama anak bangsa.

6. Mendukung penuh terwujudnya Kota Probolinggo yang damai, guyub dan rukun.

Bahwa kegiatan pernyataan sikap bersama untuk membangun Kota Probolinggo yang aman, damai, guyub dan rukun pasca pemilu 2019 merupakan upaya antisipasi atas situasi kamtibmas di Jakarta yang kurang puas akan hasil pemilu 2019 guna terpeliharanya situasi kamtibmas yang tetap kondusif di Kota Probolinggo.(Choirul)

Friday, May 17, 2019

kraksaan online

kraksaan online

kraksaan online


Ketua FKUB Kota Probolinggo : People Power Konstitusional Sudah Usai

Posted: 16 May 2019 05:47 PM PDT

PROBOLINGGO - Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 di Kota Probolinggo sampai hari ini masih berjalan dengan aman dan kondusif. Saat ini, proses pemilu tinggal menunggu pengumuman dan menetapan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat Kota Probolinggo pun memberikan apresiasi kinerja semua pihak yang terlibat di dalam pelaksanaan Pemilu 2019 sehingga, Pemilu 2019 ini bisa berjalan dengan sukses. Bahkan, para tokoh yang ada di Kota Probolinggo   juga sepakat menolak adanya ajakan gerakan people power. 

Seperti yang disampaikan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Probolinggo K.H. Nizar Irsyad AF yang menjelaskan bahwa MUI meminta masyarakat Kota Probolinggo tidak mudah terprovokasi ajakan mengikuti people power. Baik sebelum maupun saat pengumuman penetapan hasil Pemilu pada 22 Mei.

"MUI meminta sebagai masyarakat yang berakhlak dan beradab untuk menghormati dan menerima ketetapan KPU," ujarnya.

Ketua MUI juga mengungkapkan melalui sosialisasi dan intens rapat koordinasi dengan MUI, ormas Islam, tokoh lintas agama (FKUB), tokoh perempuan, hingga pemilih milenial, MUI Kota Probolinggo juga sepakat menolak gerakan money politics, hoaks, hingga ujaran kebencian.

Hal senada disampaikan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Probolinggo Dr. Abdul Halim, S.Pd., S.H., M.M., M.Pd. Menurut ketua FKUB, People Power sudah selesai tanggal 17 April 2019 kemarin dimana lebih dari 192 juta rakyat Indonesia secara konstitusional menggunakan hak pilihnya dalam proses demokrasi melalui Pemilu 2019 yang jujur adil dan transparan.

"Kami menghimbau tidak ada gerakan People Power yang inkonstitusional, diharapkan semua pihak menahan diri menunggu hasil perhitungan resmi yang dilakukan oleh KPU pada tanggal 22 Mei 2019 nanti", Tegas Dr. Abdul Salim.

Ketua FKUB juga menambahkan upaya TN – Polri serta seluruh elemen penyelengara pemilu yang telah melakukan antisipasi pelaksanaan kegiatan pemilu yang baik. Mulai dari sebelum sampai sesudah Pemilu. Ditambah dengan dukungan dan pemberdayaan masyarakat. Hal tersebut menjadi faktor yang penting dalam keberhasilan pemilu 2019 ini menyuguhkan suasana aman dan damai bagi lebih 200 juta penduduk Indonesia.(choiru)

Tuesday, May 14, 2019

kraksaan online

kraksaan online

kraksaan online


Kali Keenam, Pemkab Probolinggo Raih Opini WTP

Posted: 14 May 2019 12:28 AM PDT




SIDOARJO - Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo mempertahankan sistem pengelolaan keuangan daerah akhirnya membuahkan hasil. Selasa (14/5/2019) pagi, untuk keenam kalinya secara berturut-turut Pemkab Probolinggo meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Probolinggo tahun anggaran 2018.




Opini tersebut didasarkan pada Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas LKPD oleh Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) Perwakilan Jawa Timur tahun anggaran 2018. Dengan demikian, Pemkab Probolinggo berhasil meraih opini WTP selama 6 (enam) tahun berturut-turut sejak tahun 2013 silam.



Hasil audit penilaian BPK untuk tahun anggaran 2018 tersebut diserahkan oleh Kepala BPK-RI Perwakilan Jawa Timur Heri Purwaka kepada Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo Musayyib Nahrawi di auditorium Kantor BPK RI Perwakilan Jawa Timur di Sidoarjo.



Turut serta dalam penerimaan opini WTP tersebut Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo H. Soeparwiyono, Inspektur Sigit Sumarsono, Kepala Badan Keuangan Daerah Santiyono, Kepala Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Yulius Christian serta Kabag Humas, Protokol dan Rumah Tangga Heri Mulyadi.



Selain Kabupaten Probolinggo, ada 4 (empat) daerah lain yang hari itu juga menerima LHP atas LKPD dan mendapatkan opini WTP. Yakni, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Jombang, Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Tuban.



Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE menyampaikan ucapan terima kasih kepada BPK RI Perwakilan Jawa Timur yang tidak hanya memeriksa tetapi telah menjadi partner Pemerintah Daerah dalam mengawal dan memberikan bimbingan dalam hal pelaporan pertanggungjawaban keuangan negara.



"Tentunya ini memberikan semangat bagi kami dan Alhamdulillah itupun bersambut dengan 6 kali selama 6 tahun berturut-turut yang sebelumnya Pemerintah Daerah belum pernah mendapatkan opini WTP. Tetapi atas bimbingan tersebut, selama 6 kali berturut-turut telah menerima opini WTP," katanya.



Menurut Bupati Tantri, opini WTP membuktikan bahwasanya bimbingan dari BPK RI dibarengi dengan komitmen Pemerintah Daerah dari seluruh instansi sama-sama gayung bersambut sehingga mampu menghadirkan dan menyajikan sebuah pelaporan yang akuntabel dan bisa dipercaya.



"Ini tentunya menjadi modal bagi Pemerintah Daerah dan masyarakat Kabupaten Probolinggo bahwasanya salah satu indikator penilaian akuntabilitas pemerintah telah kita capai bersama-sama walaupun tentunya dalam perjalanannya kita membutuhkan perjuangan yang tidak mudah. Tetapi dengan komitmen ini saya percaya dari tahun ke tahun kami akan mampu bersama-sama menghadirkkan sebuah pemerintahan yang bersih dan akuntabel," tegasnya.



Sementara Wakil Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo Musayyib Nahrawi menyampaikan ucapan selamat untuk Kabupaten Probolinggo yang telah 6 kali berturut-turut meraih opini WTP.



"Semoga ke depan Kabupaten Probolinggo selalu meraih opini WTP, WTP dan WTP. Ini tentunya diraih berkat kerja keras dari seluruh elemen yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo, sehingga satu langkah dan semangat untuk mencapai opini WTP. Semoga opini WTP ini bisa terus dipertahankan dan sekali lagi selamat atas diraihnya opini WTP yang keenam kalinya," katanya.



Sedangkan Ketua BPK-RI Perwakilan Jawa Timur Heri Purwaka menyampaikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada pimpinan DPRD dan kepala daerah beserta segenap jajaran atas kerja samanya sehingga secara bersama-sama selalu berusaha dan berkomitmen untuk mendukung pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel.



"Sesuai dengan peraturan perundang-undangan dalam rangka pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan daerah, salah satu hal penting yang diatur adalah kewajiban kepala daerah untuk menyusun dan menyampaikan rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD berupa laporan keuangan yang telah diaudt oleh BPK," ungkapnya.



Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 Tentang Standar Akuntasi Pemerintahan, Pemerintah Daerah wajib menerapkan akuntasi berbasis akrual. Dengan penerapan LKPD berbasis akrual, Pemerintah Daerah dapat lebih komprehensif untuk menjadikan seluruh hak, kewajiban dan kekayaannya serta perubahan kekayaan serta defisit anggaran dan sisa anggaran lebih.



"Dalam perkembangannya Pemerintah Daerah telah menunjukkan peningkatan kualitas pertanggungjawaban yang ditandai dengan semakin meningkatnya jumlah Pemerintah Daerah yang mendapatkan opini WTP. Dengan LKPD berbasis akrual ini pula Pemerintah Daerah dapat mempertanggungjawabkan pelaksanaan APBD secara lebih transparan dan akuntabel serta manfaat lebih baik bagi para pemangku kepentingan," jelasnya.



Pemeriksaan atas laporan keuangan bertujuan untuk memberikan opini tentang kewajaran penyajian laporan keuangan. Opini merupakan penilaian profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Pemeriksaan keuangan tidak dimaksudkan untuk mengungkapkan adanya penyimpangan dalam pengelolaan keuangan.



"Meskipun demikian, jika pemeriksa menemukan adanya penyimpangan, kecurangan atau pelanggaran terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan khususnya yang berdampak adanya potensi dan indikasi kerugian negara atau daerah maka hal ini harus diungkapkan dalam laporan hasil pemeriksaan keuangan daerah," pungkasnya. (Akbar)

Posted: 13 May 2019 06:10 PM PDT




KRAKSAAN - Setelah hampir 5 (lima) bulan lamanya Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo) Kabupaten Probolinggo berjalan tanpa pimpinan definitif, akhirnya sejak Jum'at (10/02/2019) Yulius Christian yang sebelumnya bertugas sebagai Camat Sukapura, secara resmi mengisi kekosongan kursi Kepala Diskominfo Kabupaten Probolinggo.




Untuk mengawali tugas tersebut, pada Senin (13/05/2019) pagi, segenap keluarga besar karyawan karyawati Diskominfo menyelenggarakan lepas sambut Kepala Diskominfo. Selain dihadiri oleh Yulius Christian, hadir dalam acara tersebut Tutug Edi Utomo Kepala Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Kabupaten Probolinggo yang sebelumnya rangkap jabatan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Diskominfo untuk mengisi kekosongan pimpinan.



Tidak seperti biasanya yang terjadi pada momentum seperti ini, dimana pejabat yang baru selalu memperkenalkan dirinya. Pasalnya sosok Yulius Christian bukanlah orang baru di lingkungan Diskominfo. Dua setengah tahun yang lalu sebelum bertugas sebagai Camat Sukapura, dirinya adalah Kepala Bagian Kominfo yang tidak lain merupakan bentuk awal Diskominfo.



"Dinas Kominfo bagi saya adalah ibarat rumah lama namun dengan bangunan yang baru. Saya ucapkan terimakasih sebelumnya atas bimbingan Pak Tutug sebagai senior sekaligus mentor bagi saya. Menurut saya beliau adalah ikon Diskominfo Kabupaten Probolinggo," ungkap Yulius dalam sambutannya.



Yulius mengungkapkan, tentunya sangat banyak perbedaan baik kewajiban maupun beban tugas saat ini dibanding pada era sebelumnya. Namun ia yakin seluruh karyawan karyawati telah memahami tupoksi (tugas pokok dan fungsi) masing-masing, sehingga mampu membawa Diskominfo mantap dalam melayani masyarakat Kabupaten Probolinggo.



"Sekali lagi terimakasih atas pengabdian dan warna yang telah ditorehkan pak Tutug kepada Diskominfo. Kita semua tetap mengharap bimbingannya dan semoga kami mampu meneruskan dan membawa Diskominfo menuju lebih baik," tandasnya.




Sementara Tutug Edi Utomo dalam sambutan pamitannya mengungkapkan rasa maaf sekaligus apresiasi atas semangat kerja, kreatifitas dan inovasi yang telah tercipta bersama selama ini. Suka, duka, teguran dan sedikit cerewet disebutnya semata-mata dalam rangka untuk memacu kualitas dan kreatifitas masing-masing person dalam menghasilkan produk publikasi dan I

Informasi, layanan Teknologi Informasi sekaligus layanan statistik dan persandian.




"Saya pribadi mengucapkan selamat datang kepada Pak Yulius Christian, InsyaAllah suasana kerja disini kondusif, karyawannya solid dan selalu berkomitmen untuk bekerja lebih baik. Kami berharap ada pengembangan dan ide-ide baru yang bisa dilakukan bersama disini sesuai tuntutan organisasi," ungkap penghobi olahraga sepeda ini.



"Tidak ada manusia yang sempurna, dua setengah tahun kita bersama mengabdi kepada negara melalui Diskominfo Kabupaten Probolinggo. Jika ada salah dan khilaf, tingkah laku serta ucapan yang kurang berkenan kepada para rekan semua kami mohon maaf secara tulus," pungkasnya. (Trisianto)