Tuesday, February 26, 2019

kraksaan online

SHARE

kraksaan online


Turunkan AKI-AKB, Dinkes Gelar Workshop Peningkatan Kapasitas Bidan Desa

Posted: 26 Feb 2019 03:38 PM PST

KRAKSAAN – Dalam rangka untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo menggelar workshop peningkatan kapasitas bidan desa di ruang pertemuan Tengger Kantor Bupati Probolinggo, Selasa (26/2/2019).

Kegiatan ini diikuti oleh 170 orang bidan desa dari 17 puskesmas di Kabupaten Probolinggo. Selama kegiatan para bidan tersebut mendapatkan materi tentang tata laksana ibu hamil dengan penyakit menular atau tidak menular dari dokter spesialis penyakit dalam serta pencegahan bayi lahir dengan BBLR dari dokter spesialis kebidanan. Serta review persalinan normal dan komplikasi dari fasilitator.

Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr Anang Budi Yoelijanto mengatakan kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk menindaklanjuti petunjuk dari Bupati Probolinggo dalam hal penurunan AKI, AKB dan Demam Berdarah Dengue (DBD). Demi mewujudkan hal tersebut, semua jajaran harus berkomitmen yang sama untuk menurunkan AKI, AKB dan DBD.

"Untuk mencapai penyamaan komitmen tersebut salah satunya dilakukan dengan penguatan materi meliputi pertolongan persalinan dan penanganan kasus DBD. Diharapkan outcomenya angka kesakitan dan kematian menurun," katanya.

Menurut Anang, di Kabupaten Probolinggo jumlah kesakitan dan kematian bayi masih cukup tinggi. Pada tahun 2017 sebanyak 190 kasus dan tahun 2018 sebanyak 242 kasus. Jumlah kematian bayi dari tahun 2017 ke tahun 2018 mengalami kenaikan yang cukup banyak. Sedangkan kematian ibu tahun 2017 sebesar 16 kasus dan tahun 2018 sebesar 12 kasus. Kematian ibu dalam 5 tahun terakhir sudah mengalami penurunan.

"Dari hasil penelusuran kejadian kematian bayi ditemukan ada 3 faktor keterlambatan dalam memperoleh pertolongan yang dibutuhkan. Diantaranya, karena terlambat mendeteksi adanya resiko tinggi, mengambil keputusan dan mencapai saran pelayanan kesehatan. Hal tersebut perlu penelusuran akar penyebab masalahnya," jelasnya.

Sementara Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Kabupaten Probolinggo Sutilah mengungkapkan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak di Kabupaten Probolinggo. Dengan kegiatan ini maka bidan desa memahami tupoksinya dan mampu mendeteksi resiko tinggi kehamilan dan melakukan rujukan yang standart. Disamping mampu melaksanakan dan memahami apliasi SIMAMI.

"Bidan koordinator merupakan bidan yang bertanggungjawab terhadap pelayanan kesehatan ibu dan anak di wilayah kerja puskesmas, baik pelayanan yang dilakukan di puskesmas maupun bidan di desa. Bidan di desa mendapatkan pengawasan langsung oleh bidan koordinator baik teknis maupun non teknis di wilayah kerja puskesmas yang akan dikoordinasikan kepada kepala puskesmas," ungkapnya.

Sutilah menerangkan pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemauan masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri agar pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud.

"Dalam pelaksanaannya pembangunan kesehatan diselenggarakan berdasarkan azas perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian serta adil dan merata dengan mengutamakan aspek manfaat utamanya bagi kelompok rentan seperti ibu, bayi, anak, usia lanjut dan keluarga tidak mampu," pungkasnya. (Zidni Ilman)

Verval PAUD Calon Penerima BOP PAUD DAK Non Fisik 2019

Posted: 26 Feb 2019 03:35 PM PST

BESUK – Sedikitnya 26 lembaga PAUD (KB, TP dan SPS) se-Kecamatan Besuk mengikuti verifikasi dan Validasi (Verval) data lembaga PAUD calon penerima BOP PAUD DAK Non Fisik tahun 2019 bersama Penilik Diktara dan Ketua Himpaudi di KB YA Bunayya Desa Besuk Agung Kecamatan Besuk, Selasa (26/2/2019).

Target verval adalah kesesuaian data yang terdapat di Dapodik PAUD dan Dikmas, data laporan bulan dan kondisi riil kegiatan di lembaga. Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat dan tepat sasaran.

Kepala lembaga PAUD ini dikumpulkan untuk diberi penjelasan awal verval dan chek lembaga dengan catatan penting diantaranya data di Dapodik sudah sinkron, izin operasional dan NPSN masih akti, kesesuaian data jumlah GTK, peserta didik di Dapodik, laporan bulan dan buku presensi harian di lembaga serta mengisi dan menandatangani surat pernyataan dan berita acara hasil verval lembaga PAUD calon penerima BOP PAUD DAK Non Fisik tahun 2019. (wan)

Penilik Diktara Kecamatan Besuk Massajo telah menetapkan skedull tahapan penjaringan data hasil verval. Selasa (26/2/2019) rapat koordinasi awal verval, Rabu-Kamis (27-28/2/2019) chek lembaga dan administrasi lembaga, Jum'at (1/3/2019) sinkronisasi dan tabulasi, finalisasi data, Senin (4/3/2019) pengiriman data valid ke Dinas Pendidikan serta persiapan penyusunan RAP BOP PAUD.

"Harapannya dari rangkaian kegiatan verval ini, ingin memastikan ketepatan sasaran lembaga PAUD penerima BOP PAUD, penyelengaraan program PAUD sesuai dengan juknis dan kurikulum/RPPH yang sudah dimuat dalam buku dokumen serta pengelolaan dana BOP PAUD DAK Non Fisik tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Direncanakan akhir Maret 2019 ini, pencairan tahap 1 akan segera direalisasikan," katanya. (Zidni Ilman)

KKKS Santuni Pasien RSUD Waluyo Jati Kraksaan Asal Maron

Posted: 25 Feb 2019 05:40 PM PST

KRAKSAAN – Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang sedang terkena musibah, Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (KKKS) Kabupaten Probolinggo berkunjung ke RSUD Waluyo Jati Kraksaan untuk menyambangi dan memberikan santunan kepada Jumari, pasien asal Desa Brabe Kecamatan Maron, Senin (25/2/2019) pagi.

Rombongan yang dipimpin oleh Ketua Umum KKKS Kabupaten Probolinggo Hj. Nunung Timbul Prihanjoko didampingi Wakil Ketua KKKS Kabupaten Probolinggo Hj. Sudjilawati Soeparwiyono ini diterima oleh manajemen RSUD Waluyo Jati Kraksaan. Selanjutnya rombongan KKKS ini langsung menuju Ruang Melati D untuk menemui Jumari yang sedang menjalani perawatan.

Sesampainya di Ruang Melati D RSUD Waluyo Jati Kraksaan tersebut, rombongan KKKS ini disambut oleh Jumari bersama keluarga yang menjaganya. Selain memberikan santunan, KKKS juga memberikan motivasi agar senantiasa bersabar dalam menghadapi ujian dari Allah SWT dan mendoakan semoga segera sembuh agar bisa beraktifitas seperti biasa dan dapat berkumpul kembali bersama keluarganya.

Ketua Umum KKKS Kabupaten Probolinggo Hj. Nunung Timbul Prihanjoko mengatakan kedatangannya ke RSUD Waluyo Jati Kraksaan bertujuan untuk menyambangi pasien Jumari asal Desa Brabe Kecamatan Maron. Kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk perhatian KKKS kepada pasien rumah sakit yang baru pulang dari Kalimantan karena diduga terkena infeksi kulit.

"Sebenarnya kami mau berkunjung ke rumahnya di Desa Brabe Kecamatan Maron, ternyata yang bersangkutan masih dirawat di rumah sakit. Terima kasih kepada pihak rumah sakit dan keluarga pasien yang telah menerima kedatangan kami dengan baik," katanya.

Menurut istri Wakil Bupati Probolinggo ini, santunan yang diberikan oleh KKKS ini sifatnya hanya untuk membantu sekaligus sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat yang sedang terkena musibah. Harapannya bisa membantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari selama berada di rumah sakit.

"Mudah-mudahan pasien bisa segera sembuh dan dapat bekerja seperti biasanya. Untuk keluarga mohon lebih diperhatikan supaya kondisinya bisa lebih baik," harapnya.

Sementara Humas RSUD Waluyo Jati Kraksaan Sugianto mengungkapkan Jumari merupakan pasien asal Desa Brabe Kecamatan Maron yang baru datang dari Kalimantan dalam kondisi sakit. Begitu tiba, pasien langsung mendapatkan perawatan intensif dari pihak rumah sakit.

"Saat ini kami sedang mengupayakan adanya BPJS bagi pasien. Apabila tidak mempunyai BPJS, maka akan kami usulkan dana pendampingan atau Jamkesda," ungkapnya.

Menurut Sugianto, perawatan terhadap pasien asal Desa Brabe Kecamatan Maron ini sudah dilakukan sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur) RSUD Waluyo Jati Kraksaan. Artinya pasien sudah mendapatkan perawatan dengan sebaik-baiknya.

"Apa yang dilakukan oleh KKKS ini adalah untuk memberikan contoh kepada masyarakat agar lebih peduli dan perhatian kepada orang lain yang sedang sakit. Karena dengan perhatian tersebut, pasien akan lebih semangat dan termotivasi agar bisa segera sembuh," pungkasnya. (zidni Ilman)
SHARE

Author: verified_user

0 comments: