Friday, February 22, 2019

kraksaan online

SHARE

kraksaan online


Peringati Hari Peduli Sampah Nasional 2019, Pemkab Probolinggo Dirikan Menara Ecobricks

Posted: 21 Feb 2019 06:17 PM PST


KRAKSAAN – Pembuatan 1.000 ecobricks warnai momentum peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2019. Aksi tersebut dilakukan oleh Aliansi Ecobricks Global bersama segenap karyawan/karyawati Pemerintah Kabupaten Probolinggo saat apel bulanan bersama dalam rangka peringatan HPSN Tahun 2019 di halaman Kantor Bupati Probolinggo di Kota Kraksaan, Kamis (21/2/2019) pagi.

Dalam kesempatan tersebut para aktivis lingkungan yang tergabung dalam Aliansi Global Ecobricks Global di Jawa Timur itu mengajak segenap karyawan/karyawati untuk praktek langsung pembuatan ecobricks yang ternyata sangat mudah dan sederhana pembuatannya.

Masing-masing peserta Apel bulanan saat itu membawa satu botol air mineral plastik dan dibekali segenggam sampah plastik serta sebilah bambu sebagai alat untuk mendorong dan memadatkan sampah plastik ke dalam botol plastik. Dan benar saja, tidak perlu waktu lama dan mereka pun terlihat mahir dalam pembuatan ecobricks tersebut.

"Membuat ecobricks adalah mengunci sampah plastik agar tidak mencemari lingkungan. Kita kunci sampah plastik ini ke dalam botol agar sampah ini tidak mencemari lingkungan dan tidak sampai ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)," kata CSR PT POMI Paiton, Nina Ari Wahyudi saat mendemontrasikan pembuatan ecobricks.

Saat itu Nina menjelaskan, melalui jargon "dari polusi menjadi solusi" para penggiat lingkungan ini mengajak untuk lebih peduli terhadap lingkungan khususnya dalam penanganan sampah plastik di Indonesia. Dimana Indonesia mempunyai reputasi negatif dalam hal ini, yakni salah satu negara penyumbang sampah plastik terbesar di dunia.

"Seperti yang kita ketahui sampah plastik ini terurainya sangat lama sekali, membutuhkan 100-500 tahun. Dan faktanya sampah yang mencemari lautan adalah 90% berasal dari daratan, dan 80% diantaranya adalah sampah plastik," ungkapnya.

Lebih lanjut Nina mengemukakan, dungan metode ecobricks ini sedikitnya 250 bungkus mie instan mampu ditampung ke dalam botol air mineral kemasan 600ml. Dengan metode ini maka plastik bukan sampah yang dapat mencemari lingkungan lagi, namun sebaliknya ecobricks bisa menjadi sumber daya yang bisa dimanfaatkan.

Setelah demo pembuatan ecobriks tersebut, selanjutnya puluhan aktivis lingkungan ini melanjutkan aksinya untuk menunjukkan bagaimana pemanfaatannya. Saat itu mereka mencoba menyusun ecobricks tersebut menjadi sebuah miniatur menara setinggi tiga meter.

Wakil Bupati Probolinggo Drs. H.A. Timbul Prihanjoko berkesempatan untuk meletakkan puncak menara ecobricks tersebut bersama segenap pejabat OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo.

"Luar biasa mereka ini, dibutuhkan sebanyak 2019 buah ecobricks, masing-masing ecobricks ini rata – rata seberat 250 gram. Artinya total setengah ton sampah plastik hari ini tidak mencemari lingkungan kita," kata Wabup Timbul.

Lebih lanjut kata Wabup Timbul, gerakan seribu ecobricks ini tidak hanya berhenti disini, namun akan dilanjutkan untuk mendirikan sebuah bangunan ramah lingkungan berbahan ribuan ecobricks di lokasi pantai Bentar pada bulan April mendatang.

"Ini adalah gerakan revolusi dan memang seharusnya kita support, dengan harapan gerakan ini mampu merubah pola pikir dan perilaku masyarakat kita agar tidak buang sampah sembarangan. Kami harap hal ini tidak berhenti di Probolinggo saja, namun merambah di nusantara," pungkasnya. (Trisianto)

Polisi Probolinggo dan Jurnalis, Bersih-bersih Pantai Duta

Posted: 21 Feb 2019 06:11 PM PST

PROBOLINGGO - Polres Probolinggo dan Pokja Jurnalis Kraksaan Kabupaten Probolinggo, menggelar kegiatan bersih-bersih pantai. Kegiatan Beach Clean ini dilakukan di Pantai Duta Desa Randutata Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo, Kamis (21/2) pagi.

Bersama warga sekitar dan Bhayangkari. Mereka membersihkan bibir pantai Duta dan selanjutnya Puluhan karung sampah organik dan non organik berhasil dikumpulkan. Sampah yang terkumpul dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Seboroh Kecamatan Krejengan.

Kapolres Probolinggo AKBP Eddwi Kurniyanto menjelaskan kegiatan bersih-bersih pantai ini sebagai bentuk kepedulian terhadap kebersihan lingkungan serta memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya yang berada di kawasan wisata untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kebersihan sehingga para wisatawan yang datangpun merasa nyaman.

"Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2019 yang diperingati setiap tanggal 21 Februari,"jelas Eddwi.
Mantan Kabag OPS Polrestabes Surabaya ini juga menyebutkan, kalau sampah-sampah yang berserakan, dapat menimbulkan penyakit jika tidak dikelola dengan baik.
"Bahkan dapat menjadi mesin pembunuh massal akibat polusi yang ditimbulkan,"paparnya.

Sementara itu, anggota Pokja Jurnalis Kraksaan Saifullah mengatakan, kalau kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian para Kuli Tinta yang konsen yang konsen terhadap Pariwisata.

"Kegiatan ini bentuk kepedulian kita para kuli tinta yang konsen terhadap pariwisata untuk memberikan edukasi kepada masyarakat yang beraktivitas di kawasan wisata agar lebih sadar pentingnya menjaga kebersihan," paparnya.

Lebih lanjut masih menurut wartawan Berita Metro ini menjelaskan hidup bersih harus menjadi suatu spirit untuk bisa menciptakan lingkungan bersih dan sehat. 

"Pola hidup bersih dalam diri masing-masing pribadi akan berdampak pada pola hidup lainnya. Hidup bersih sebagai spirit tidak saja berkaitan dengan sampah tetapi juga menyangkut pola hidup dalam berbagai lingkup kehidupan,"pungkasnya. (*)
SHARE

Author: verified_user

0 comments: