Saturday, February 9, 2019

kraksaan online

SHARE

kraksaan online


Bupati Tantri Sambangi Korban Keracunan Ikan Buntal

Posted: 08 Feb 2019 05:02 PM PST

KRAKSAAN – Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari SE, Jum'at (8/2/2019) pagi, mengunjungi sekaligus menyantuni dua pasien bernama Mahfud (42), Moh. Habibullah (13) warga dusun Gluguk RT 22/RW 04 Desa Brumbungan Kidul kecamatan Maron yang mengalami musibah keracunan Ikan Buntal (Buntak) pada hari Rabu (6/2/2019). Saat ini mereka dirawat di RSUD Waluyo Jati Kraksaan.

Hal ini merupakan salah satu wujud keprihatinan Pemkab Probolinggo terhadap warganya, dimana sebelumnya kedua orang tua Moh. Habibullah tidak tertolong nyawanya setelah sempat ditangani di Puskesmas Maron, Rabu (6/2/2019) malam.

Bupati Tantri menyayangkan kejadian ini sekaligus mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Probolinggo agar lebih berhati-hati dalam mengolah maupun mengkonsumsi salah satu Ikan perairan laut yang memang umumnya dikenal sangat riskan jika di konsumsi bagi yang tidak tahu cara mengolahnya.

"Sudah kami lihat dari dekat dan alhamdulillah kondisi pasien sudah jauh lebih baik daripada kondisi sebelumnya. Mereka sudah membaik, dan efek racun sudah jauh berkurang tinggal pusing saja yang masih terasa," kata Bupati Tantri.

Lebih lanjut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, dr. Anang Budi Yoelijanto menjelaskan karakter racun yang dimiliki oleh Ikan Buntal ini cenderung menyerang fungsi syaraf dan organ vital manusia.

"Oleh karena itu keluhan mereka yaitu mengalami kelumpuhan, tanda-tanda vital mereka rata – rata tensi darah meningkat, muntah, kondisi fisik melemah, dan jika menyerang jantung sifatnya cepat dan sangat fatal, seperti pada dua korban meninggal kemarin di Puskesmas Maron," jelas Anang.

Anang menerangkan sebelumnya dua pasien keracunan ini dirujuk ke RSUD Waluyo Jati pada hari Kamis (07/02/2019) pagi, dan langsung dilaksanakan pelacakan dengan mengambil sampel makanan dan langsung dikirim ke Surabaya untuk dilakukan uji lab. Diperkirakan akan memakan waktu satu minggu untuk mengetahui hasil lab tersebut.

"Alhamdulillah atas kesigapan petugas dan perawat rumah sakit mereka masih sempat tertolong dan kondisinya sudah jauh lebih baik saat ini. Dan alhamdulillah lagi atas instruksi ibu Bupati semua biaya perawatan akan dibebankan atas nama Pemerintah Kabupaten Probolinggo," ungkapnya.

Sementara Sugianto Humas RSUD Waluyo Jati Kraksaan mengemukakan kasus keracunan Ikan Buntal sebenarnya sudah sering terjadi, namun baru kali ini sampai menelan korban jiwa. Ia menambahkan sebelumnya korban memang sudah terbiasa mengkonsumsi ikan buntal ini, mungkin karena racunnya ada yang masih tertinggal sehingga akhirnya mereka mengalami keracunan.

"Sebenarnya masyarakat mengetahui bahwa Ikan buntal adalah Ikan yg tidak lazim dimakan karena beracun, oleh karena itu kami menghimbau agar masyarakat lebih berhati hati. Kalau bisa dihindari saja mengkonsumsi Ikan tersebut, toh masih banyak Ikan jenis lain yang aman untuk di konsumsi," tandasnya. (Trisianto)

Wabup Timbul Hadiri Pelatihan Aplikasi SEPAKAT

Posted: 08 Feb 2019 05:07 PM PST

SUKAPURA – Wakil Bupati Probolinggo Drs. H.A. Timbul Prihanjoko menghadiri acara penutupan Pelatihan Aplikasi Sistem Perencanaan Penganggaran Analisis dan Evaluasi Kemiskinan Terpadu (SEPAKAT), Jum'at (8/2/2019) di ruang pertemuan Whiz Capsule Hotel Grand Bromo Kecamatan Sukapura.

Pelatihan Aplikasi SEPAKAT merupakan salah satu kegiatan Bidang Sosial Budaya pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Probolinggo yang dilaksanakan selama 3 (tiga) hari, mulai Rabu (6/2/2019) sampai Jum'at (8/2/2019). Pelatihan ini diikuti oleh 25 Kasubag Perencanaan pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se Kabupaten Probolinggo.

SEPAKAT merupakan salah satu aplikasi yang membantu analisis kemiskinan, perencanaan, penganggaran, monitoring dan evaluasi sebagai salah satu bagian dari percepatan penanggulangan kemiskinan melalui analisis kemiskinan berbasis data yang dibimbing langsung oleh Tim Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Dengan aplikasi ini, penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Probolinggo bisa lebih efektif, akurat dan lebih cepat. Dalam pelaksanaannya perlu ada kesepakatan dan komitmen OPD untuk menggunakan aplikasi SEPAKAT dalam mendukung proses perencanaan pembangunan di Kabupaten Probolinggo.

Wabup Timbul menjelaskan, pelatihan aplikasi SEPAKAT ini sangat bermanfaat untuk menunjang perekonomian masyarakat. Aplikasi SEPAKAT ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat Kabupaten Probolinggo.

Para peserta setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan dapat menerapkan aplikasi SEPAKAT dengan sungguh sungguh dan mampu menunjukkan yang terbaik kepada masyarakat Kabupaten Probolinggo. Yang terpenting harus ada komitmen untuk menanggulangi kemiskinan di Kabupaten Probolinggo," harap Wabup Timbul.(Y0n0)
SHARE

Author: verified_user

0 comments: