Tuesday, December 17, 2019

kraksaan online

SHARE

kraksaan online


Diskominfo Gelar Penganugerahan Award Jurnalisme Milenial

Posted: 17 Dec 2019 06:19 AM PST

PROBOLINGGO – Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan hasil pelatihan jurnalisme warga yang diterima oleh patriot desa dari lokasi Desa Emas dan pemenang OVOD (One Village One Destination), Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo) Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan Jawa Pos Radar Bromo menggelar penganugerahan award bagi peserta yang masuk nominasi dan dinilai terbaik hasil karyanya di Bale Hinggil Probolinggo, Selasa (17/12/2019).

Penganugerahan award jusnalisme milenial ini diberikan berdasarkan hasil karya lomba blogging dan penulisan kreatif, lomba video blogging dan lomba fotografi yang diserahkan pada panitia dalam mengaplikasikan potensi-potensi yang ada di 30 desa yang terdiri dari 20 desa pilot project program Desa Emas dan 10 desa yang masuk nominasi One Village One Destination (OVOD) di Kabupaten Probolinggo.

Prosesi penganugrahan diawali dengan workshop yang dibimbing langsung oleh narasumber Dwi Lily Indayani sebagai Founder Creative Kokedama, salah satu pelaku usaha tanaman di Kota Batu dan Ketua FKPS (Forum Kabupaten Probolinggo Sehat) dr. Mirrah Samiyah yang menyelenggarakan Program OVOD tahun 2019.



Kepala Diskominfo Kabupaten Probolinggo Yulius Christian menjelaskan, kegiatan pelatihan ini sangatlah penting khususnya yang berkaitan dengan teknik pengambilan sebuah momen.Sebagai generasi muda milenial dituntut lebih banyak berkreatif dan inovatif untuk mendukung potensi desa yang masuk pilot project 20 Desa Emas dan 10 desa yang masuk nominasi program OVOD tahun 2019.

"Dengan generasi milenial yang kreatif dan inovatif nantinya dapat mempromosikan potensi desanya agar supaya menjadi gencar. Tukar pengalaman dan informasi sangat penting untuk jejaring komunikasi. Kegiatan ini akan dilaksanakan terus agar dapat lebih meningkatkan ekonomi di desa khususnya," ungkapnya.

Hasil penilaian dewan juri terhadap karya-karya peserta yang antusias mengikuti lomba tesebut, telah mampu menyuguhkan hasil karyanya dan dinyatakan memiliki hasil yang baik. Untuk menyatakan hasil yang terbaik telah dilakukan seleksi lagi oleh panitia.

Terbaik lomba blogging dan penulisan kreatif diraih oleh peserta dari Desa Bhinor Kecamatan Paiton, terbaik lomba video blogging diraih oleh peserta dari Desa Wonotoro Kecamatan Sukapura dan terbaik lomba fotografi diraih oleh peserta dari Desa Sapikerep Kecamatan Sukapura. Untuk juara favorit Instagram (IG) berupa follower diraih peserta dari Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura dan juara favorit IG (viewer) diraih oleh peserta dari Desa Gili Ketapang Kecamatan Sumberasih. (*)

Info Lowongan Kerja Probolinggo | Side Job Asisten Pelatih dan Staf Creative Medsos

Posted: 17 Dec 2019 02:56 AM PST


Pemkab Peringati Hari Nusantara, Hari Bela Negara Dan Hari Ibu Secara Bersamaan

Posted: 17 Dec 2019 05:51 AM PST


KRAKSAAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo menggelar 3 (empat) peringatan hari besar nasional sekaligus dalam satu upacara bersama di halaman depan Kantor Bupati Probolinggo, Selasa (17/12/2019) pagi. Yakni, Hari Nusantara Tahun 2019, Hari Bela Negara ke-71 dan Hari Ibu ke-91 tahun 2019.

Bertindak sebagai inspektur upacara adalah Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo H Soeparwiyono. Sementara seluruh petugas upacara berasal dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Probolinggo.

Peringatan tiga hari besar nasional yang dihadiri oleh jajaran Forkopimda, Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dan Camat di lingkungan Pemkab Probolinggo ini diikuti oleh seluruh karyawan/karyawati di lingkungan Pemkab Probolinggo.

Dalam momentum tersebut dibacakan teks ikrar bela negara oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto serta pembacaan sejarah singkat Hari Ibu oleh Kepada Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo Dewi Korina.

Dalam sambutannya Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo H. Soeparwiyono menyampaikan bahwa peringatan Hari Nusantara mengambil tema "Nusantaraku Berdaulat, Indonesiaku Maju". Dimana peringatan Hari Nusantara ini tidak terlepas dari perjuangan bangsa Indonesia untuk mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara kepulauan yang pertama kali tercetus melalui Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957.

Foto : Penyerahan hadiah dan penghargaan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur terhadap inovasi Permata Madu (Pemeriksaan Mata Semua Dusun) kepada Puskesmas Tongas Kabupaten Probolinggo sebagai Top 25 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Kategori Kesehatan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo H. Soeparwiyono


"Melalui peringatan Hari Nusantara Tahun 2019 ini, kita jadikan momentum dalam mempertebal semangat kebangsaan, persatuan dan kebersamaan di tengah kebhinekaan untuk tetap melaksanakan pembangunan nusantara," katanya.

Terkait dengan peringatan Hari Bela Negara yang jatuh setiap tanggal 19 Desember, Sekda Soeparwiyono mengemukakan bahwa momentum ini adalah untuk menghormati dan mengajak semua warga negara untuk membela negara melebihi panggilan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Bela negara menurutnya adalah tidak bisa hanya dilakukan dengan kekuatan fisik dan senjata semata, namun harus dilakukan melalui beragam upaya dan profesit.

"Bela Negara merupakan wadah peran dan kontribusi segenap komponen masyarakat, termasuk dunia usaha, dunia pendidikan, media, hingga tokoh pemuda dan tokoh agama, untuk memberikan sumbangsih kepada negara melebihi panggilan tugas yang menjadi tanggung jawabnya," jelasnya.

Sementara berkaitan dengan peringatan Hari Ibu ke-91, dimana tema tahun ini adalah "Perempuan Berdaya, Indonesia Maju", Sekda Soeparwiyono mengungkapkan bahwa perempuan Indonesia masa kini harus sadar bahwa mereka mempunyai akses kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk memperoleh sumber daya, akses terhadap ekonomi, politik, sosial dan sebagainya.

Melalui peringatan Hari Ibu ke-91 Sekda Soeparwiyono juga berharap agar momentum peringatan tahun ini dapat mendorong semua pemangku kepentingan guna memberikan perhatian dan pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan. Hal ini untuk memberikan keyakinan bahwa perempuan akan mampu meningkatkan kualitas hidup, potensi dan kemampuan sebagai motor penggerak dan agen perubahan.

"Selamat Hari Nusantara Tahun 2019, Selamat Hari Bela Negara ke-71 dan Selamat Hari Ibu ke-91. Mari kita mantapkan sinergi antar segenap elemen bangsa agar kita semua semakin dimampukan untuk membawa Indonesia menjadi negara yang berdaulat, adil dan makmur serta berkepribadian dalam kebudayaan," pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut diserahkan hadiah dan penghargaan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur terhadap inovasi Permata Madu (Pemeriksaan Mata Semua Dusun) kepada Puskesmas Tongas Kabupaten Probolinggo sebagai Top 25 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Kategori Kesehatan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo H. Soeparwiyono. (*)


Festival Anak Istimewa SLB Ramaikan Peringatan Hari Disabilitas Internasional

Posted: 17 Dec 2019 02:42 PM PST


KRAKSAAN – Dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional tahun 2019, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah Pendidikan Khusus Layanan Khusus (MKKS-PKLK) dan Kelompok Kerja Guru Pendidikan Khusus (KKG-PK) Kabupaten Probolinggo menggelar "Festival Anak Istimewa SLB" se-Kabupaten Probolinggo di GOR Sasaran Krida Kota Kraksaan, Selasa (17/12/2019).

Festival Anak Istimewa SLB ini diisi dengan kegiatan senam bersama dan gebyar seni murid-murid SLB se-Kabupaten Probolinggo. Serta lomba siswa SLB meliputi lomba desain batik, lomba mewarnai dan lomba menyanyi.

Kegiatan ini diikuti oleh 300 orang peserta terdiri dari 150 Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), 50 orang guru dan kepala sekolah SLB dan 75 orang wali murid dari 5 (lima) SLB (Sekolah Luar Biasa) di Kabupaten Probolinggo. Yakni, SLB Negeri Gending, SLB Negeri Kraksaan, SLB Dharma Asih Kraksaan, SLB ABCD Raudlatul Jannah Gending dan SDLB Mambaul Ulum Paiton.

Festival Anak Istimewa SLB ini dibuka oleh Kepala Bidang Pembinaan SD Dispendik Kabupaten Probolinggo Sri Agus Indariyati dengan memotong tali balon HDI (Hari Disabilitas Internasional) tahun 2019.

Pembukaan Festival Anak Istimewa SLB ini dihadiri oleh Ketua GPK (Guru Pendamping Khusus) Kabupaten Probolinggo Husnul Chotimah, Pengawas PK (Pendidikan Khusus) Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Probolinggo serta Ketua MKKS-PKLK Kabupaten Probolinggo Wulandoko.

Kepala Bidang Pembinaan SD Dispendik Kabupaten Probolinggo Sri Agus Indariyati dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas terselenggaranya Festival Anak Istimewa SLB dalam rangka untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional tahun 2019.

"Mudah-mudahan kegiatan ini mampu memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi anak berkebutuhan khusus dalam menyalurkan bakat, minat dan potensinya masing-masing," harapnya.

Sementara Ketua MKKS-PKLK Kabupaten Probolinggo Wulandoko mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan wawasan masyarakat akan persoalan-persoalan yang terjadi berkaitan dengan kehidupan para penyandang cacat dan memberikan dukungan untuk meningkatkan martabat, hak dan kesejahteraan para penyandang cacat demi meraih cita-citanya.

"Selain itu, sebagai upaya pengembangan bakat dan minat dalam berkesenian, keterampilan, vokasional maupun persamaan hak dan kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat," katanya.

Untuk lomba-lomba yang dilaksanakan, para peserta dinilai oleh dewan juri dengan kriteria yang berbeda. Untuk lomba desain batik dengan tema "Khas Probolinggo" dan lomba mewarnai dengan tema "Kekayaan Nusantara", kriteria penilaian difokuskan kepada kreatifitas, keindahan, kerapian, kebersihan, ketepatan waktu dan komposisi warna.

Sementara untuk lomba menyanyi, para peserta bisa memilih materi lagu diantaranya Jangan Menyerah "D'Masiv", Hargai Aku "Armada" dan Karena Itu Aku Bisa "Denly Pritania". Kriteria penilaian difokuskan kepada teknik vocal, interpretasi lagu (improvisasi dan musikalitas) dan penampilan.

"Dengan kegiatan ini harapannya masyarakat tidak lagi memandang sebelah mata dan tidak membeda-bedakan mereka. Bahkan, masyarakat kini mulai cukup terbuka untuk menerima teman disabilitas," harap Wulandoko.

Dalam kesempatan tersebut, dilakukan pula pembagian doorprize oleh pihak sponsor diantaranya Diva Swalayan Kraksaan, Dwarnaland Print, Endang Suherna Group, Toko Jamu Bu Tatik serta Arif Souvernir Al Fatih. (Dimas)


Nahas , gara gara Mbleyer’ Motor, Pemuda Maron Menjadi Korban Pembacokan Oleh Sekelompok Pemuda

Posted: 17 Dec 2019 03:02 AM PST


BANYUANYAR - Satuan reserse dan kriminal (Satreskrim) Polres Probolinggo, menciduk 5 orang pemuda, karena diduga terlibat penganiyaan. Korbannya adalah Muhammad Hoiron (20), warga Desa Brabe, Kecamatan Maron, yang mengalami luka bacok di sebagian tubuhnya.

Seperti di lansir di situs www.pantura7.com .Pelaku pertama yang ditangkap adalah DR (15) warga Desa Bulujaran, Kecamatan Tegalsiwalan. Dari penangkapan ini, polisi lalu menciduk Syaiful Karim (23) dan Yudianto (19) asal Desa Bulujaran, serta Afialdi (19) dan Alfa Fikri (19), keduana asal Desa Blado Kulon, Kecamatan Banyuanyar.

Penangkapan 5 pemuda ini tak lepas dari aksi pengeroyokan yang dilakukan kepada korban, Sabtu (14/12) malam, sekitar pukul 21.00 Wib. Kejadian bermula ketika korban melintas di Jalan Desa Klenang, Kecamatan Banyuanyar.

Kala itu, korban mengendarai sepeda motor dengan bunyi knalpot yang lumayan keras. Sesampainya di tempat kejadian perkara (TKP), korban lantas 'mbleyer' motor sehingga membuat sekelompok pemuda yang tengah nongkrong di pinggiran jalan naik pitam.

Korban lalu dikejar oleh sebagian pelaku, sehingga sempat terjadi aksi kejar-kejaran antara korban dengan para pelaku. Terdesak, korban mencoba kabur dengan lari ke area perkebunan, namun tetap terkejar.

"Hingga mereka sampai di Desa Sumberpoh, Kecamatan Maron, korban berhasil dicegat dan dikeroyok. Salah satu dari pelaku mengeluarkan celurit dan membacoknya," kata Kasatreskrim Polres Probolinggo, AKP Riski Santoso, Senin (16/12).

Akibat bacokan tersebut, sejumlah bagian tubuh korban mengalami luka bacok serius. Korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waluyo Jati, Kraksaan untuk mendapatkan perawatan medis.

"Berdasarkan bukti dan keterangan yang didapatkan di lokasi kejadian, kami berhasil mengantongi identitas pelaku yang diketahui dari Kecamatan Tegalsiwalan dan Banyuanyar," ujar Riski.

Kelimanya kemudian ditangkap pada Minggu (15/12) dini hari atau sebelum 24 jam dari waktu kejadian di rumahnya masing-masing. "Sementara masih kita kembangkan penyelidikannya. Untuk korban, masih di rumah sakit," tutup Riski. (*)


Puluhan Pengurus Komatda Kab Probolinggo Dikukuhkan

Posted: 16 Dec 2019 05:20 PM PST


KRAKSAAN – Sebanyak 28 orang pengurus Komite Mata Daerah (Komatda) Kabupaten Probolinggo periode 2019-2021 secara resmi dikukuhkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo H. Soeparwiyono di Auditorium Madakaripura Kantor Bupati Probolinggo, Minggu (15/12/2019).

Pengukuhan ini dihadiri oleh Ketua Komatda Provinsi Jawa Timur Prof. Dr. Ir. H. Mohammad Nuh, Dea, sejumlah Kepala OPD di lingkungan Pemkab Probolinggo, Yayasan Paramitra Provinsi Jawa Timur serta 33 Kepala Puskesmas di Kabupaten Probolinggo.

Di Jawa Timur, 4,4% masyarakat mengalami potensi kebutaan atau sudah buta. Angka kebutaan di Jawa Timur sebesar 3% dan tertinggi nasional dengan katarak sebagai penyumbang angka kebutaan terbesar. Untuk menurunkannya khususnya di Kabupaten Probolinggo perlu dilakukan upaya penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan dengan pembentukan Komatda sebagai suatu forum kerja sama kemitraan lintas sektor.

"Komite Mata Daerah (Komatda) merupakan sebuah forum kerja sama dan kemitraan lintas sektor yang mendukung dalam hal penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan di Kabupaten Probolinggo," kata Ketua Umum Komatda Kabupaten Probolinggo dr Mirrah Samiyah.

Sementara Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo selaku Penanggungjawab Komatda Kabupaten Probolinggo H. Soeparwiyono menyampaikan tujuan dibentuk Komatda adalah untuk menanggulangi gangguan penglihatan dan kebutaan terutama penanggulangan katarak. Penanggulangan gangguan katarak kesehatan mata tidak hanya dapat dilakukan pemerintah, akan tetapi diperlukan kontribusi aktif dari lembaga-lembaga swasta dan organisasi profesi.

"Harapannya, Komatda dapat menjadi garda terdepan dalam penanggulangan gangguan penglihatan. Dimana estimasi jumlah penduduk penderita katarak di Kabupaten Probolinggo berjumlah 7000 dan yang telah tercatat serta dilakukan operasi mencapai 2.831 di tahun 2019. Ini merupakan tugas penting Komatda melakukan sosialisasi dan advokasi penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan di Kabupaten Probolinggo khususnya," harapnya.

Sedangkan Ketua Umum Komatda Provinsi Jawa Timur Prof. Dr. Ir. H. Mohammad Nuh, Dea memberikan ucapan selamat kepada para pengurus Komatda Kabupaten Probolinggo yang telah dikukuhkan.

"Komatda menjadi salah satu tugas yang tidak bisa dikesampingkan. Salah satu upaya yang dilakukan dengan melibatkan lintas sektor di Kabupaten Probolinggo melalui pelatihan pada para kader mata guru," katanya.

Menurut M. Nuh, Komatda harus mampu mencari solusi bagaimana caranya menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut. Semakin banyak pasukan bisa melakukan screening khususnya di sekolah-sekolah, maka semakin bagus dan mudah untuk melakukan pendataan.

"Komatda fungsinya free line haruslah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk melakukan pemetaan. Artinya mana yang ikut BPJS dan mana yang tidak memakai BPJS. Kalau sudah ketemu sistemnya dan menjadi pioneer, tahun 2020 Kabupaten Probolinggo akan teratasi dan menjadi pembelajaran bagi kabupaten kota lainnya," pungkasnya. (*)


SHARE

Author: verified_user

0 comments: