Sunday, December 15, 2019

kraksaan online

SHARE

kraksaan online


Pemuda Ini Harus Mendekam Di Rumah Pesakitan , Setelah Bisnis Haramnya Tercium Petugas

Posted: 15 Dec 2019 05:22 AM PST


LECES - Satuan reserse dan narkoba (Satreskoba) Polres Probolinggo meringkus Andy Paryoga (21) warga Desa Clarak, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo. penangkapan itu tak lepas dari bisnis haram yang dijalankan Andy.

Pemuda desa ini harus berurusan dengan pihak berwajib setelah tertangkap tangan mengedarkan pil koplo jenis Thryhexipenidly tanpa mengantongi surat izin pengedaran yang jelas, pada Jumat (13/12) sekitar pukul 22.00 WIB.

Seperti dilansir dari situs www.pantura7.com . Kasatreskoba Polres Probolinggo, Iptu Sujilan mengatakan, penangkapan pelaku dilandasi laporan masyarakat sekitar yang merasa diresahkan dengan ulah pelaku. Sebab pelaku kerap kali menjual koplo di kalangan pelajar.

"Dari laporan itu, kami lakukan pengintaian kepada pelaku. Ternyata benar, ditemukan sejumlah pil koplo saat dia sedang nongkrong di warung kopi," kata Sujilan saat dikonfirmasi, Sabtu (15/12).

Dari penangkapan tersebut, lanjut Sujilan, pihaknya tak hanya mengamankan pelaku, akan tetapi juga menyita puluhan pil warna kuning jenis Thryhexipenidly yang sudah siap diedarkan oleh pelaku.

"Ada sekitar delapan puluh tujuh pil thryhex yang disimpan oleh pelaku. Kemudian pelaku beserta barang buktinya langsung kami bawa ke mapolres untuk pemeriksaan," Sujilan menjelaskan.

Hasil pemeriksaan sementara, sambung Sujilan, pihaknya mendapatkan keterangan bahwa sasaran penjualan pil koplo adalah pelajar yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA). Tidak hanya di Kecamatan Leces, namun juga di wilayah kecamatan lain.

"Kami akan selidiki darimana pelaku mendapatkan barang haram itu. Pelaku memang menargetkan penjualan di kalangan pelajar dan juga pemuda yang seumuran," ujar Sujilan.

Akibat perbuatannya, imbuhnya, pelaku akan dijerat pasal 197 sub 196 UU RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan. "Ancaman hukumannya maksimal 15 tahun penjara," tutupnya. (*)


Polresta Gandeng DMI-MOS, Baksos Bersama Disabilitas

Posted: 15 Dec 2019 01:07 AM PST


PROBOLINGGO - Polres Probolinggo Kota memberikan perhatian lebih pada para disahilitas di Kota Probolinggo. Kemarin Minggu (15/12/2019), Polres Probolinggo Kota menggandeng komunitas motor gede (moge), untuk berkumpul dan berbaur bersama. Dalam gerakan kemanusiaan bertajuk bakti sosial aman terjaga nyaman dan humanis (Mangga Manis), para Disabilitas dapat mencoba untuk naik kendaraan Moge tersebut. Tetapi tidak sampai dikendarai melaju.

Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Ambariyadi Wijaya mengatakan, para disabilitas bagian dari kita semua. Mereka juga memiliki hak yang sama pada umumnya masyarakat lainnya. Nah, pihaknya ingin menunjukkan itu dengan melibatkan para disabilitas dalam kegiatan komunitas Moge. Yaitu puluhan anggota Moge Owner Surabaya (MOS) dan annggota Disable Motorcycle Indonesia (DMI).

"Ini upaya memupuk silaturrahim kami dengan moge dan para disabilitas.  menjaga keharmonisan berkelanjutan ini yang harus kami lakukan dan jaga," kata Kapolres.
Foto: Kegiatan baksos Polresta menggandeng DMI-MOS bersama para disabilitas dipenuhi isak tangis haru. (Polres Probolinggo Kota)

Dalam kegiatan baksos itu, sejumlah fasilitas peralatan diberikan pada kaum disabilitas. Mereka diberi peralatan sesuai dengan bidang yang mereka tekuni. Seperti mesin jahit, komputer dan printer, sepeda roda tiga, mesin freezer termasuk rak baju. Para disabilitas mengaku terharu dan senang. Karena banyak pihak yang peduli dengan keadaannya.

"Alhamdulillah,  dengan kondisi yang ada saat ini,  keterbatasan, tapi masih banyak yangbpeduli dan perhatian pada kami. Dengan bantuan ini akan membuay kemauan dan tekadnya semakin tinggi  dalam usaha," ujar salah satu disabilitas itu.

Baik DMI dan MOS, berencana terus meningkatkan sinergitas dengan Polres Probolinggo Kota. Sebab mereka merasa meemiliki tanggung jawab atas keberadaan para disabilitas. " kami selaku DMI mengucapkan banyak terima kasih. Harapannya sinergitas ini terus dilakukan sebagai upaya bersama membangun Kota Probolinggo," tutur Yayak Ketua DMI. (Iz)

Tanamkan Nilai Nilai Pancasila, Bakesbangpol Gelar Diklat Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara

Posted: 14 Dec 2019 07:46 PM PST


KRAKSAAN – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Probolinggo menggelar pendidikan dan pelatihan (diklat) wawasan kebangsaan dan bela negara bagi sarjana hafidz dan hafidzah sebagai upaya membumikan nilai-nilai Pancasila kepada penghafal Al Qur'an di aula Bin Hasan Pondok Pesantren Hati Dusun Toroyan Desa Rangkang Kecamatan Kraksaan, Jum'at hingga Minggu (13-15/12/2019).

Kegiatan ini diikuti oleh 50 orang peserta kalangan pemuda dari unsur mahasiswa perguruan tinggi swasta/negeri, pondok pesantren dan warga masyarakat sarjana hafidz dan hafidzah Al Qur'an guna mempererat tali silaturahim antar etnis, suku, ras dan budaya di dalam menjalankan aktivitas sehari-hari di dalam masyarakat Kabupaten Probolinggo.

Selama 3 (tiga) hari pelaksanaan diklat wawasan kebangsaan dan bela negara bagi sarjana hafal Al Qur'an ini, puluhan peserta mendapatkan materi dari beberapa narasumber. Yakni, wawasan kebangsaan oleh Bakesbangpol Kabupaten Probolinggo, Napza oleh Polres Probolinggo, bela negara dan PBB oleh Kodim 0820 Probolinggo, penanganan bencana oleh BPBD Kabupaten Probolinggo, membangun karakter oleh Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo serta keberagaman dalam NKRI oleh Forum Pembauran Kebangsaan Kabupaten Probolinggo.

Kepala Bakesbangpol Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto mengatakan kegiatan ini dimaksudkan agar elemen masyarakat di Kabupaten Probolinggo ikut serta dalam upaya melestarikan nilai-nilai sosial budaya yang berlandaskan agama dan integrasi anggota masyarakat dari berbagai ras, suku dan etnis bisa berjalan dengan lancar.

"Tujuannya untuk mengoptimalkan proses pembauran bangsa di tengah masyarakat terutama dalam menjaring aspirasi masyarakat, komunikasi, informasi, kerja sama antar warga dapat terjalin persatuan dan kesatuan. Dan dalam rangka mendorong terwujudnya pembauran kebangsaan guna memperkokoh semangat kebhinekaan dan memperkuat integritas nasional dalam proses pembangunan karakter bangsa," katanya.

Ugas menerangkan diklat bela negara ini merupakan bentuk keprihatinannya pada generasi muda, khususnya masyarakat Kabupaten Probolinggo karena masih ada titik-titik tertentu di masyarakat yang masih belum paham betul dan belum mengamalkan betul nilai-nilai Pancasila.

"Hal inilah yang kemudian direspon oleh Bupati Probolinggo untuk mengadakan diklat bela negara yang mungkin pertama kalinya di Indonesia melalui hafidz dan hafidzah. Artinya, mereka ini sarjana-sarjana yang menghafal Al Qur'an 30 juz. Dengan kepandaian dan ilmunya, mereka bisa menyebarkan kebaikan sebagai juru bicara dalam memberilkan pemahaman-pemahaman tentang nilai-nilai toleransi dan agama kepada lingkungannya," terangnya.

Lebih lanjut Ugas mengajak para penghafal Al Qur'an ini untuk bisa menghargai bersama karena di sekitar masih ada beberapa perbedaan golongan, ras dan sebagainya sehingga Indonesia dengan ideologi Pancasila tetap dipertahankan.

"Harapannya ke depan kejadian-kejadian kemarin yang terjadi berkaitan dengan radikalisme tidak terulang lagi. Kita betul-betul mampu untuk menjaga agar Kabupaten Probolinggo menjadi lebih kondusif," pungkasnya. (Elva)


SHARE

Author: verified_user

0 comments: