Friday, December 13, 2019

kraksaan online

SHARE

kraksaan online


Empat Sekolah Raih Penghargaan Adiwiyata Mandiri Dan Nasional

Posted: 13 Dec 2019 03:51 AM PST


JAKARTA – Prestasi membanggakan dipersembahkan oleh 4 (empat) sekolah di Kabupaten Probolinggo dalam program Adiwiyata tahun 2019. Untuk SMPN 1 Dringu meraih Adiwiyata Mandiri. Sementara SDN Temenggungan Kecamatan Krejengan, SMPN 1 Leces dan SMPN 1 Maron meraih Adiwiyata Nasional tahun 2019.

Penghargaan Adiwiyata Mandiri dan Nasional tahun 2019 diterima oleh Kepala SMPN 1 Dringu Anda Baroroh, Kepala SDN Temenggungan Sri Hardatin, Kepala SMPN 1 Leces Masning Yuliati dan SMPN 1 Maron Nur Nuhud dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya di Auditorium Dr. Ir Soedjarwo Gedung Manggala Wanabakti, Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, Jakarta Pusat, Jum'at (13/12/2019) siang.

Tahun ini, KLHK RI menetapkan sebanyak 333 sekolah Adiwiyata Nasional dan 101 sekolah Adiwiyata Mandiri se-Indonesia. Turut mendampingi dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Probolinggo Ahmad Hasyim Ashari dan Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo Dewi Korina.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya menegaskan, Adiwiyata merupakan upaya membangun program atau wadah yang baik dan ideal untuk mendapat ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup untuk cita-cita pembangunan berkelanjutan.

"Sekolah Adiwiyata telah memberikan kontribusi berupa pengurangan timbunan sampah sampai pengelolaan sampah dengan 3R. Yakni, Reduce, Reuse dan Recycle," ujar Menteri KLHK RI Siti Nurbaya.

Sementara Kepala DLH Kabupaten Probolinggo Ahmad Hasyim Ashari mengaku sangat bangga atas prestasi yang diraih oleh SMPN 1 Dringu meraih Adiwiyata Mandiri serta SDN Temenggungan, SMPN 1 Leces dan SMPN 1 Maron meraih Adiwiyata Nasional tahun 2019 dengan harapan mampu memotivasi sekolah-sekolah lain yang ada di Kabupaten Probolinggo untuk menerapkan sekolah yang berbasis lingkungan.

"Alhamdulillah, prestasi Kabupaten Probolinggo bertambah dengan diperolehnya penghargaan Adiwiyata Mandiri dan Adiwiyata Nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Mudah-mudahan ke depan lebih banyak lagi sekolah yang mendapat penghargaan Adiwiyata Mandiri dan Nasional," harapnya.


Dengan adanya program Adiwiyata jelas Hasyim, diharapkan ke depan akan semakin banyak sekolah yang menerapkan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah. "Hal ini dapat dilakukan dengan gerakan aksi hemat energi, hemat air, konservasi air, penghijauan, penanaman dan pengelolaan sampah di lingkungan sekolah dan lain sebagainya," tegasnya.

Sedangkan Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo Dewi Korina mengaku sangat bersyukur pada tahun 2019 ini 3 (tiga) sekolah meraih penghargaan Adiwiyata Nasional dan 1 (satu) sekolah SMPN 1 Dringu meraih Adiwiyata Mandiri.

"Semoga penghargaan Adiwiyata Nasional dan Adiwiyata Mandiri ini bisa memotivasi sekolah yang lain untuk menyelenggarakan sekolah yang berbudaya lingkungan, sehingga dapat menanamkan jiwa cinta lingkungan dan peduli lingkungan kepada para peserta didik," harapnya.

Selain penyerahan penghargaan Adiwiyata Mandiri dan Adiwiyata Nasional, dalam kesempatan tersebut juga dilakukan talk show serta pameran inovasi dan kreasi generasi muda dalam menjaga bumi. Pameran di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup ini diikuti oleh Sekolah Adiwiyata Nasional dan Mandiri dengan inovasi pewarna alami untuk batik, pangan lokal dan sumber energi alternatif ramah lingkungan. Serta diikuti pula oleh Penerima ASEAN Youth Eco-champions Award (daur bunga) dan Pemenang Toyota Eco Youth 2019. (*)


Korupsi Dana Desa, Kades Blimbing Ditahan

Posted: 12 Dec 2019 11:00 PM PST

KRAKSAAN ONLINE - Dana desa (DD) menyeret kepala desa (Kades) Blimbing, Kecamatan Pakuniran, Suhari, kedalam jeruji besi. Ia ditahan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Probolinggo karena dinilai terbukti melakukan tindak pidana korupsi DD, Kamis (12/12).

Seperti dilansir dari situs www.pantura7.com.Kasi Pidsus (Pidana Khusus) Kejari Kabupaten Probolinggo, Novan Basuki Arianto menyebut, penahanan sang kades dilakukan tak lepas dari status tersangka yang ia sandang. Penyidik, jelas Novan, menetapkan Suhari sebagai tersangka pada 3 Desember lalu.

"Ya hari ini kami tahan kades itu," terang Novan saat dikonfirmasi.Dari hasil penyelidika, sambung Novan, kades terbukti manyalahgunakan wewenang dan anggaran DD tahun 2015, 2016, dan 2017. "Itu hasil dari pemeriksaan dan bukti-bukti yang kami dapatkan," tuturnya.

Spesifikasi perkara yang menjerat kades tersebut, Novan kembali menjelaskan. Katanya

Dikatakan Novan, selama 3 tahun ada beberapa kasus yang menurut penyidik memenuhi unsur penyalahgunaan DD. Temuan itu berupa anggaran dana honorer yang tidak dibayarkan, kurangnya volume hasil pengerjaan, serta realisasi program pembangunan tidak sesuai.

"Lalu kami juga menemukan ada proyek yang dikerjakan di tanahnya pribadi," Novan menjelaskan.

Pasca penahanan ini, menurut Novan, pihaknya segera menyiapkan berkas kasus untuk tahapan selanjutnya. "Berkas untuk tahap selanjutnya yaiitu penyerahan berkas pada jaksa untuk P21 sebelum disidangkan nanti," ujarnya.

Dugaan korupsi DD ini mencuat setelah Kades Blimbing, Suhari, dilaporkan oleh LSM AMPP pada Juli 2018 lalu. Setelah hampir 1,5 tahun, Suhari akhirnya ditahan pihak kejaksaan karena dinilai terbukti melakukan tindak pidana korupsi. (*)

sumber :
Pantura7.com

BPBD Distribusikan Bantuan Bagi Warga Terdampak Cuaca Ekstrem

Posted: 12 Dec 2019 06:48 PM PST


TIRIS – Sebagai bentuk respon cepat atas terjadinya angin puting beliung yang melanda beberapa desa pada Rabu (11/12/2019) sore, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo memberikan bantuan kepada warga korban terdampak cuaca ekstrem/angin kencang, Kamis (12/12/2019).

Bantuan tersebut didistribusikan di 3 (tiga) desa terdampak bencana angin puting beliung yang menyebabkan beberapa rumah rusak dan pohon tumbang. Yakni, Desa Racek dan Wedusan Kecamatan Tiris serta Desa Gading Wetan Kecamatan Gading. Bantuan yang diberikan berupa terpal sebanyak 12 lembar dan 24 paket makanan siap saji yang diberikan langsung bagi warga yang terdampak.

"Hingga saat ini tercatat kejadian di 16 desa yang tersebar pada 6 kecamatan di Kabupaten Probolinggo. Dampak dari cuaca ekstrem tersebut beberapa rumah mengalami kerusakan dan masih terus kami lakukan pendataan terbaru," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo Anggit Hermanuadi.

Kerusakan yang diderita akibat cuaca ekstrem tersebut kebanyakan adalah atap bangunan yang rusak ringan akibat diterbangkan angin kencang dan pohon yang tumbang. Selain rumah terdapat juga pohon tumbang yang menghalangi akses jalan hingga menimpa jaringan listrik PLN. Namun dengan kesigapan warga dan petugas rata-rata hingga sore hari ini sebagian besar sudah bisa ditangani.

"Kami menghimbau kepada masyarakat agar tetap mewaspadai dan mengantisipasi bila terjadi kejadian yang serupa dengan mengenali ancaman bahaya yang berada di lingkungan sekitarnya. Segera menginformasikan kepada BPBD Kabupaten Probolinggo bila terjadi bencana," pungkasnya. (*)


SHARE

Author: verified_user

0 comments: