Wednesday, April 25, 2018

INFO PENDAFTARAN CALON ANGGOTA BAWASLU PROVINSI JAWA TIMUR (PENAMBAHAN) MASA TUGAS 2018-2023

SHARE

kraksaan online


Posted: 24 Apr 2018 08:56 PM PDT
Info Tata Cara Seleksi Administrasi klik DISINI
Info Timeline Rekruitment klik DISINI
Info Persyaratan klik DISINI

sumber
Bawaslu Jatim

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now
Posted: 25 Apr 2018 10:08 AM PDT

KRAKSAANONLINE.COM - Sebanyak 9.842 siswa SMP Negeri/Swasta tahun pelajaran 2017/2018 di Kabupaten Probolinggo mengikuti Ujian Nasional (UN) mulai Senin hingga Kamis (23-26/4/2018). Mereka berasal dari 212 lembaga SMP/Negeri se-Kabupaten Probolinggo.

Dari total 9.842 siswa tersebut, sebanyak 5.410 siswa atau 54,96% mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Mereka tersebar di 84 lembaga penyelenggara UNBK. Sementara 4.432 siswa mengikuti Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) atau 45,031 persen. Lembaga yang melaksanakan UNKP sebanyak 128 lembaga atau 60,84 persen.

Rabu (25/4/2018), Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Probolinggo Asyari didampingi Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo Dewi Korina melakukan pemantauan UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) di SMP Negeri 2 Kraksaan.

Pemantauan ini dilaksanakan sekitar pukul 09.00 atau saat jam istirahat pergantian sesi UNBK. Dalam kesempatan tersebut, Asyari banyak mengajak siswa berinteraksi dan memberikan motivasi. Termasuk mengajak siswa yang baru saja mengikuti UNBK sesi pertama untuk berdoa.

Kehadiran Asyari yang juga mantan Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo ini disambut dengan sangat antusias oleh para peserta ujian. Termasuk pula para pengawas ujian yang bertugas di SMP Negeri 2 Kraksaan.

"Alhamdulillah, pelaksanaan UN di Kabupaten Probolinggo sudah berjalan lancar dan tidak ada kendala apapun. Memang ada kendala kecil berupa listrik, tetapi sudah disiasati dengan genset," kata Asyari.

Menurut Asyari, secara kuantitas pelaksanaan UNBK di Kabupaten Probolinggo sudah mencapai 5.410 siswa atau 54,96% dari total 9.842 siswa peserta UN. "Harapannya tahun depan, peserta ujian sudah 100% UNBK," tegasnya.

Sementara Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo Dewi Korina menyampaikan bahwa persiapan pelaksanaan UNBK tahun ini sudah lebih baik karena pengalaman tahun sebelumnya.

"Kesiapan UNBK ini sudah dimulai sejak tahun 2016. Setiap tahunnya kami menyediakan bantuan perangkat kepada beberapa lembaga SMP di Kabupaten Probolinggo. Sehingga harapannya, tahun 2019 pelaksanaan UNBK sudah 100%, " ungkapnya.

Sedangkan Kepala SMP Negeri 2 Kraksaan Miswagiyanto mengatakan pelaksanaan UNBK di SMP Negeri 2 Kraksaan diikuti oleh 228 siswa dari SMP Negeri 2 Kraksaan, 69 siswa dari SMP Ar-Rofiiyah dan 20 siswa dari SMP Al-Kautsar.

"Kami berharap kepada seluruh anak didik agar keberhasilan jangan dihitung dengan yang lain, tetapi disini yang diutamakan adalah nilai kejujuran, karena nilai kejujuran ini mengarah kepada integritas. Mudah-mudahan Kabupaten Probolinggo meraih integritas yang luar biasa," katanya.

UN SMP Negeri/Swasta ini dilaksanakan selama 4 (empat) hari untuk 4 (empat) mata pelajaran (mapel). Hari pertama untuk mata pelajaran (mapel) Bahasa Indonesia, hari kedua Matematika, hari ketiga Bahasa Inggris dan hari terakhir mapel IPA. Masing-masing mapel diberikan durasi 2 jam.

Untuk UNBK dibagi dalam beberapa sesi. Dimana sesi pertama dimulai pukul 07.30 hingga 09.30, dilanjutkan sesi kedua dan ketiga. Namun, untuk pergantian sesi, diberikan jeda waktu 1 jam. Sementara untuk UNKP pelaksanaanya mulai pukul 10.30 dengan durasi waktu pengerjaan soal 2 jam. (Zidni Ilman)
Posted: 25 Apr 2018 10:15 AM PDT
KRAKSAANONLINE.COM - Menjelang pelaksanaan bhakti sosial (baksos) Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Metoda Operasi Pria (MOP) dan Metoda Operasi Wanita (MOW) yang akan dilaksanakan pada hari Minggu (29/04/2018) mendatang, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Probolinggo bersama tim Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waluyo Djati Kraksaan pastikan kesiapan lapangan dan peralatan medis, Selasa (24/04/2018) siang.

Kepala Dinas DPPKB Kabupaten Probolinggo, dr. Anang Budi Yoelijanto, mengemukakan baksos dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Probolinggo (Harjakapro) ke – 272 ini selaras dengan Visi Misi Kabupaten Probolinggo yakni mengupayakan penurunan angka kemiskinan.

Menurut Anang, kemiskinan bisa ditanggulangi salah satunya dengan mengoptimalkan metode kontrasepsi, di antaranya dengan MOP/MOW (steril). "Manakala suatu keluarga itu direncanakan dan ditata lebih awal melalui metode kontrasepsi ini, diharapkan ke depan masyarakat bisa menata lebih baik dari sisi pembiayaan keluarga sehingga beban tanggungan keluarga bisa relatif terjangkau," jelasnya.

Anang menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk mensupport semaksimal mungkin dalam kegiatan baksos kali ini. Selain bersinergi dengan DPPKB Provinsi Jawa Timur dan RSUD Waluyo Djati Kraksaan, pihaknya juga akan melibatkan Dinas Kesehatan, TNI/Polri dan OPD terkait.

"Selain tim khusus DPPKB Provinsi, kami akan menerjunkan 70 personil, dan kami juga sudah menyiapkan semua peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan. Semoga baksos ini bisa berjalan dengan lancar aman dan terkendali," tandasnya.

Senada dengan itu, Direktur RSUD Waluyo Djati Kraksaan, dr. Endang Astuti mengatakan salah satu tujuan baksos kontrasepsi MOW/MOP ini adalah untuk menjamin kualitas generasi penerus di masa yang akan datang. "Harapannya dengan memiliki 2-3 anak maka pemenuhan kebutuhan pendidikan, kesehatan dan kasih sayang yang diberikan kepada sang anak akan lebih optimal dibanding dengan banyak anak," jelas Endang Astuti.

Lebih lanjut mantan Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo ini menjelaskan, Baksos ini sekaligus juga sebagai media sosialisasi kepada masyarakat luas tentang kelebihan dan keamanan yang dimiliki kontrasepsi MOW dan MOP. Namun sampai saat ini lanjutnya, masih banyak akseptor yang memilih metode implan/susuk, yang sebenarnya jauh lebih aman menggunakan MOW/MOP. Oleh sebab itu pihaknya lebih menganjurkan untuk memilih metode MOW/MOP kalau memang sudah mantap steril.

"Metode ini sangat aman dan cepat, hanya dibutuhkan operasi kecil dibawah pusar sedalam 1 centimeter untuk mencari saluran telur kemudian diikat. Tidak lebih lima menit operasi selesai, dan jika kemudian hari menginginkan anak lagi, ikatan tadi bisa dibuka kembali," pungkasnya meyakinkan.
Sementara Kepala Humas RSUD Waluyo Djati, Sugiyanto mengemukakan Sampai saat ini pihaknya telah menyiapkan lokasi dan ruangan yang dibutuhkan untuk alur pelaksanaan pelayanan baksos yang meliputi tempat registrasi, tempat pelaksanaan screening, operasi dan tempat pulih sadar, serta jalur evakuasi dan keluar pasien.

Sampai hari Rabu (25/04/2018) Sugianto menginformasikan bahwa tercatat 163 akseptor telah mendaftar. Dengan perincian 159 akseptor MOW dan 4 orang Akseptor MOP. "Masih sangat memungkinkan bagi siapa saja yang mau mendaftar," ujar Sugianto.

Ditambahkannya, bagi yang ingin mendaftar masih bisa bisa melalui petugas PLKB tingkat kecamatan dengan membawa indentitas yang jelas serta mengisi surat persetujuan suami istri, dan harus dipastikan akseptor tidak dalam kondisi hamil. (hendra)

Posted: 24 Apr 2018 04:40 PM PDT
PROBOLINGGO,KRAKSAANONLINE.COM - Mengantisipasi banyakya korban yang berjatuhan akibat miras oplosan, Kasubbag Humas Polresta Probolinggo AKP Dwi Sucahyo melakukan patroli dialogis dengan pemilik apotek dan dilanjutkan dengan penempelan stiker himbauan dari Kapolresta Probolinggo terkait dengan bahayanya mengkonsumsi alkohol 70 – 100 %, Senin siang, (23/04/18).

Apotek pertama yang didatangi adalah Apotek Sumber Baru yang beralamat di. Jl. A. Yani 11A Kota Probolinggo. Dalam kesempatan tersebut, AKP Dwi Cahyo menjelaskan bahwa agar pemilik apotek lebih selektif untuk menjual alkohol kepada para konsumen. Kalau sudah terlihat mencurigakan dan tidak dapat menjelaskan penggunaannya, lebih baik jangan di layani.

"Saat ini diindikasi bahwa ada beberapa pemuda yang memanfaatkan obat ataupun alkohol yang dijual apotek untuk mendapatkan efek mabuk. Maka dari itu kami berharap para pemilik Apotek bekerja sama dengan Polri dalam upaya memberantas miras Oplosan di wilayah Kota Probolinggo", jelasnya.

Bu Emmy, pemilik Apotek Sumber Baru mengatakan bahwa memang selama ini sering ada anak – anak yang berpenampilan seperti anak punk berniat memberli alkohol ke apotik ini, namun tidak pernah kami layani.

"Selalu kami bilang habis pak, kalau ada anak yang mencurigakan mau beli di sini. Kami tidak menjual alkohol kepada anak – anak yang mencurigakan", ungkapnya.

Tidak hanya Apotek Sumber Baru, kegiatan ini berlanjut ke Apotek Fajar dan Apotek Probolinggo yang beralamat di Jl. Panjaitan Kota Probolinggo. Kedua pemilik apotek ini juga mengatakan bahwa pihak mereka tidak akan menjual alcohol 70 – 100 % kepada anak – anak yang mencurigakan.(choirul)
SHARE

Author: verified_user

0 comments: