Sunday, April 29, 2018

Baksos Pelayanan KB MOP/MOW Berjalan Lancar & Sukses

SHARE

kraksaan online


Posted: 29 Apr 2018 09:24 AM PDT
KRAKSAANONLINE.COM – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Probolinggo bersama tim Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan bakti sosial (baksos) Pelayanan KB MOP (Metoda Operasi Pria) dan MOW (Metoda Operasi Wanita) masal di Rumah Sakit Umum Daerah Waluyo Djati Kraksaan, Minggu (29/04/2018) pagi.

BACA :

Pemkab Siapkan Baksos Pelayanan KB MOP Dan MOW


Selain bekerjasama dengan RSUD Waluyo Djati, PMI dan beberapa OPD terkait lainnya, baksos dalam rangka memperingati Hari jadi kabupaten Probolinggo (Harjakapro) ke 272 ini juga bersinergi dengan program KB dan Kesehatan Komando Distrik Militer (Kodim) 0820 Probolinggo.

Sejak awal pelaksanaannya pada pukul 07.00 WIB, pelayanan Kontrasepsi mantap (kontap) MOP dan MOW ini berjalan lancar, aman dan profesional. Banyaknya personil yang terlibat dalam baksos ini turut membantu lancarnya mobilisasi akseptor dalam alur pelayanan.

Kepala Dinas DPPKB Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto sangat mengapresiasi semangat dan kinerja seluruh tim yang terlibat dalam baksos tersebut. "Terimakasih atas kerjasama seluruh pihak yang telah membantu sesuai dengan tupoksinya sehingga secara umum seluruh proses pelayanan berjalan lancar dan aman. Mulai dari pengiriman akseptor, pendaftaran, pemeriksaan awal dan persiapan operasi, sampai dengan pasca operasi dan mobilisasi akseptor menuju ruang pulih sadar," ungkap Anang.

Anang menjelaskan bahwa metode operasi yang dilakukan oleh tim dokter BPPKB Provinsi Jawa Timur bukan metode anastasi umum melainkan operasi caesar ringan. Jadi waktu yang dibutuhkan akseptor untuk pulih sadar pasca operasi tidak terlalu lama yakni sekitar 15-30 menit tergantung kondisi akseptor. "Selama waktu pulih sadar itu mereka selalu di pantau oleh tim dokter dan petugas medis lainnya yang berjaga si ruang pulih sadar," jelasnya

Lebih lanjut Anang mengemukakan, pasca baksos MOW/MOP ini pihaknya tengah menyiapkan langkah selanjutnya untuk memfollow up kondisi akseptor pasca operasi. Langkah ini adalah untuk menjamin kondisi kesehatan akseptor agar segera pulih dan hasil operasi sesuai sesuai dengan harapan. "Petugas kami akan mengunjungi masing-masing rumah akseptor untuk melihat perkembanganya sesudah operasi," tandasnya.

Sementara menurut keterangan Sugianto, Kepala Humas RSUD Waluyo Djati Kraksaan bahwa jumlah akseptor yang dilayani sudah sesuai target yang ditentukan. Minimal 150 akseptor MOW yang harus terlayani dalam baksos tersebut.

"Total keseluruhan yang kami layani hari ini adalah sebanyak 160 akseptor dengan rincian akseptor MOW sebanyak 151 orang dan akseptor MOP sebanyak 9 orang," jelas Sugianto.

Sugianto menambahkan, sampai H-1 pelaksanaan baksos sebenarnya jumlah pendaftar mencapai 179 akseptor. Namun karena adanya hal-hal yang tidak bisa dihindarkan, maka 19 orang tersebut menggagalkan rencananya.

"Hal ini sudah kami prediksi sebelumnya yaitu ketidak hadiran sebanyak 10%. Tapi alhamdulillah semua yang hadir bisa kita layani dengan baik, bahkan akseptor MOP yang sebelumnya terdata 7 orang naik menjadi 9 orang," pungkasnya.

Sukanah (43) warga desa Jangkang Kecamatan Tiris, adalah salah satu akseptor KB suntik yang hari ini berencana untuk menggunakan MOW. Ibu 4 anak ini mengatakan bahwa sebelumnya adalah akseptor KB suntik, karena memiliki riwayat tekanan darah tinggi dan usia yang sudah cukup tua ia disarankan untuk ikut MOW.

"InsyaAllah saya dan suami sudah siap dan mantap ikut MOW, mengingat usia saya kalau hamil lagi resikonya tinggi," kata Sukanah, tersenyum. (hendra)
Posted: 29 Apr 2018 09:19 AM PDT
KRAKSAANONLINE.COM – Sejumlah pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Probolinggo "Ngopi Bareng" di tengah ramainya gelaran Kabupaten Probolinggo Expo 2018 di stadion Gelora Merdeka Kraksaan, Sabtu (28/04/2018) malam.

Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Soeparwiyono ini dihadiri juga oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo Wahid Nurrahman, dan diikuti oleh perwakilan Kepala Desa serta pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Probolinggo.

Ngopi Bareng ini terbagi menjadi dua kelompok, yakni kelompok pertama ngopi bareng di stand Kecamatan Krucil di sisi selatan panggung hiburan, dan kelompok kedua ngopi bareng di stand Asosiasi Pengusaha Kopi Kabupaten Probolinggo yang terletak di sisi utara punggung hiburan.

Dua stand tersebut memang sama-sama menyajikan produk unggulan berkualitas berupa seduhan kopi lokal Kabupaten Probolinggo. Selama mereka mengikuti pameran Expo ini, semua produk kopi yang di tawarkan dijual dengan harga promo.

Soeparwiyono berharap kegiatan ini akan menarik minat pengunjung untuk turut mencicipi cita rasa khas yang dimiliki kopi lokal Kabupaten Probolinggo. Sebagai seorang pecinta kopi tentu tidak sulit bagi Soeparwiyono untuk menilai kualitas kopi yang sedang dinikmatinya saat itu.

"Kopi kita memiliki cita rasa yang luar biasa, tidak kalah dengan kopi-kopi daerah lain. Rasanya yang mantap belum pernah saya temui pada kopi mana pun, walau hanya disajikan dengan metode "tubruk", namun tetap tidak mengurangi karakter rasanya yang mewah," ungkapnya saat menikmati secangkir kopi arabika Krucil.

Soeparwiyono mengapresiasi munculnya pengusaha muda yang konsen dalam mengembangkan produk olahan kopi lokal Kabupaten Probolinggo khususnya di Kecamatan Krucil. Untuk itu Pemkab Probolinggo akan berikan support penuh.

"Artinya ada potensi pengembangan ekonomi kreatif dalam hal ini, oleh sebab itu dalam waktu dekat InsyaAllah akan diadakan acara launching kopi lokal Kabupaten Probolinggo agar kopi kita lebih dikenal masyarakat luas. Harapannya dapat mengangkat perekonomian masyarakat dan berimbas ke wilayah lain," tandasnya.

Senada dengan hal tersebut, Wahid Nurahman mengemukakan bahwa pihaknya juga berniat untuk mempromosikan kopi Krucil yang kian hari makin diminati, tidak hanya lokal saja namun juga dari luar Kabupaten Probolinggo. "Ibarat gayung bersambut, dan memang sudah sepatutnya kita mensuport penuh segala potensi yang kita miliki agar warga masyarakat mampu berdaulat atas daerahnya sendiri," jelasnya.

"Diharapkan produk kopi ini bisa terus berkembang dan dapatnya menjadi sektor penunjang pada program pengembangan wisata khususnya di Kecamatan Krucil," pungkasnya.(hendra)
SHARE

Author: verified_user

0 comments: