Thursday, April 19, 2018

Lagi Lagi Praktek Pengadaan Uang Terjadi Di Probolinggo

SHARE

kraksaan online


Posted: 18 Apr 2018 10:02 PM PDT
Foto istimewah

PROBOLINGGO,KRAKSAANONLINE.COM - Setelah Kasus Praktek Pengadaan Uang Dimaz Kanjeng sempat viral dan menjadi berita Nasional,  Kali ini kasus tersebut terulang kembali,  namun praktek ini dilakukan oleh seorang yang mengaku Ustadz, ia telah ditetapkan sebagai tersangka utama oleh Satreskrim Polres Probolinggo.

Sebut saja Sunariyanto (42) warga Desa Bago, Kecamatan Besuk. Ia diamankan saat melakukan ritual di rumah korban Djama'a (43) warga Desa Seboro, Kecamatan Gading, yang sebelumnya melaporkan tersangka. Korban mengalami kerugian Rp 64 juta, dengan modus mampu melipat gandakan uang korban.

Tidak hanya itu, dari laporan korban, tersangka juga memberikan koin plus batangan emas serta sejumlah minyak untuk menggandakan uang dan pengasihan. Namun, koin dan batangan emas tersebut setelah dicek ke toko emas, ternyata palsu.

"Saya hanya memenuhi permintaan saja. Mereka yang datang ke rumah minta tolong dan saya mengiyakan permintaan setiap yang datang. Kadang minta gandakan uang, kadang juga pengasihan dan pengobatan alternatif,"aku tersangka, saat di temui rabu kemarin  (18/4/2018).

Disisi lain petugas berhasil mengamankan barang bukti berupa  2 (dua) dus berisi batu bata, satu buah dandang besar, keris kecil, tiga kotak dupa panjang, tiga botol kecil minyak gajah, satu botol minyak kasturi, 11 bungkus dupa gaharu, lima buah koin bergambar Soekarno, dua buah balok kuningan bergambar Soekarno, batu mainan bentuk guci berisi 2 butir kuningan, 31 lembar uang kertas Rp 100 bergambar perahu layar dan uang tunai Rp 40 juta.

"Aksi t ini terbilang canggih, ia mengiming-imingi korbannya dengan berbagai cara, termasuk bisa menggandakan uang, menyembuhkan penyakit, ilmu pengasihan, dan lainnya, pelaku ini mengaku sebagai ustadz,"ungkap Kapores Probolinggo AKBP Fadly Samad.

Modus penggandaan uang itu kata Fadly, ia memasukan sejumlah uang ke dalam kardus yang telah ia modifikasi sendiri, agar pasiennya yakin, kardus itu diberi batu bata agar berat dan dikira berisi uang, di atas batu bata itu ditutupi dengan uang kertas, dengan tujuan tipu muslihat agar dikira berisi uang karena berat.

"Kasus ini masih kami dalami lagi, kami masih terus melakukan pengembangan takut masih ada korban lainnya. Pelaku dijerat Pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan ancaman 4 tahun kurungan penjara,"tukas Kapolres Fadly, Kamis(19/4/2018).(Rian)

Posted: 18 Apr 2018 09:45 PM PDT

PROBOLINGGO,KRAKAAANONLINE.COM – Komari (45) asal Desa Bladu kulon, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo Jawa Timur, seorang spesialis pencuri hewan ternak sapi, diberondong peluru di kedua kakinya, oleh Satreskrim Polres setempat.Karena saat dilakukan penangkapan Komari, yang sudah ditetapkan tersangka ini berusaha melawan dan kabur saat dilakukan penangkapan di rumahnya pada 16 April 2018.

Sementara itu dari tangan tersangka petugas  mengamankan barang bukti berupa 1 (satu) ekor sapi, sepeda motor yang digunakan tersangka, dan satu buah karung warna putih untuk membungkus sapi hasil curiannya.

"Ini merupakan modus baru pencurian hewan dengan dibungkus menggunakan karung.  Tersangka adalah seorang spesialis pencuri hewan. Dan kami terpaksa melumpuhkannya dengan empat kali tembakan pada kakinya, karena ia melawan dan berusaha kabur saat dilakukan penangkapan,"ungkap Kapolres Probolinggo AKBP Fadly Samad, Kamis (19/4/2018).

Kapolres menambahkan,  pihaknya masih melakukan pengembangan atas kasus ini. Pasalnya, di wilayah hukumnya , sering terjadi pencurian hewan, sedikitnya ada 23 TKP pencurian hewan berdasarkan laporan yang diterima dari 2017 hingga 2018.(Ilham)




Posted: 18 Apr 2018 09:46 PM PDT
Oleh : Hendra Juga Makanasi
Pesisir desa Asembagus, pict by Hendra Juga Makanasi (5:am_photography)

Hobby fotografi ternyata cukup memberikan wahana wawasan baru bagi kami yang tergabung dalam 5:am_Photography. Terutama setelah kami memilih jalur wildlife fotografi yang memang boleh dibilang sedikit lebih menantang dan laki, (yang ini kata istri saya saja sih 😂).

Bagaimana tidak, minimal kita harus tahu dong nama satwa liar yang kita jepret. Dan secara bersamaan pula, kita pun harus bisa mengidentifikasi satwa itu dengan baik, misalnya ciri-ciri tubuh, perilakunya, dan atau warna bulu dan bentuk paruh pada bangsa burung. Nah selanjutnya Mbah google bisa menjadi rujukan awal atas hasil jepretan kita ini. Dan taarraaaaa.... Akhirnya hobby membaca pun turut mengiringi aktivitas ini. Dengan membaca maka pengetahuan kita pun bertambah, kan seperti itu??.

Mangrove/pesisir desa Asembagus, pict by Bung Sol
(5:am_photography)
Gear yang relatif mahal dan sulitnya untuk mendapatkan objek foto di alam liar membuat genre ini terbilang masih minim peminat khususnya di Indonesia. Namun kondisi minoritas ini ternyata mampu menghubungkan dan menyatukan mereka semua di dalam grup-grup khusus di media sosial. Melalui wadah ini sudah dipastikan ilmu tentang wildlife fotografi dan sharing terkait satwa liar menjadi agenda utama didalamnya.

Seperti arti pada nama Wildlife Photography, adalah genre yang mendokumentasikan berbagai bentuk dan perilaku satwa liar di habitat alami mereka. Seperti cara makan, cara berkomunikasi sampai cara mereka berkembang biak. Oleh sebab itu kita pun harus benar-benar berada di alam liar untuk mendapatkan gambar satwa liar.

Lereng utara Argopuro, pict by Zulkarnaen Izul
(5:am_photography)
Disini bisa dengan menjelajah gunung hutan, menyisiri areal mangrove/pesisir, keluar masuk perkebunan rakyat atau bahkan di taman kota saat sedang bersantai bersama keluarga tercinta. Tergantung kita ingin mendapatkan foto satwa liar jenis apa, mamalia, burung, amfibi, primata, serangga atau kehidupan bawah air. Lain habitat maka lain pula satwa liar yang menghuninya.

Mangrove/pesisir desa Penambangan, pict by Djoko Prasetio (5:am_photography)
Sesuai dengan gear yang kita miliki, yakni kamera DSLR plus lensa tele maka kita lebih fokus pada jenis satwa burung, mamalia, reptilia dan primata. Untuk mendapatkan foto tersebut seringkali kita menyisiri areal mangrove/pesisir dan sesekali kami juga mengunjungi gunung hutan. Seperti yang sudah kami lakukan beberapa waktu lalu di wilayah BKSDA Wilayah VI Kabupaten Probolinggo lereng utara gunung Argopuro.

Mangrove desa Penambangan, pict by Djoko Prasetio
(5:am_photography)
Hal ini bukan tanpa alasan, memperhatikan Letak geografis Kabupaten Probolinggo pada posisi 7° 40' s/d 8° 10' LS dan 112° 50' s/d 113° 30' BT membuat Kabupaten Probolinggo memiliki potensi alam yang lengkap. Mulai gunung hutan, ladang dan persawahan serta garis pantai yang membentang sepanjang 72 Km dari ujung barat sampai ujung timur wilayah Kabupaten Probolinggo.

Lutung Jawa di lereng utara Argopuro, pict by Inung Djadoel (5:am_photography)
Kondisi geografis semacam ini tentu akan menjadi surga tersendiri bagi satwa liar. Dan selaku putra daerah kami juga ingin mengexplore lebih luas lagi, dengan harapan turut memberikan edukasi kepada masyarakat tentang keanekaragaman hayati. Sisi lain yang didapatkan adalah untuk mengenalkan kepada dunia melalui media fotografi, bahwa Kabupaten Probolinggo selain kaya potensi alam, juga kaya akan keanekaragaman satwa liar di dalamnya.

Media sosial yang berbiaya cukup murah meriah, menjadi pilihan utama dalam pengaktualisasian diri atas karya yang kami hasilkan, itu awalnya. Seiring waktu berjalan dan saking seringnya kita berdekatan dengan kehidupan satwa liar, memperhatikan tingkah lakunya, dan tentu saja mendapatkan gambarnya, maka tak ayal rasa cinta pun tumbuh diantara kita, yakin ini serius gaess😇.

Rasa cinta ini kemudian merangsang rasa empati kita atas keberadaan satwa liar yang kini notabene makin terjepit dan terhimpit. Maraknya eksploitasi alam, dan gencarnya pembangunan tanpa memperhatikan dampak lingkungan serta keberlangsungan hidup satwa liar didalamnya, seakan semakin menggerus habis keberadaan satwa liar ini.

Mangrove/pesisir desa Penambangan, pict by Inung Djadoel (5:am_photography)
Belum lagi ditambah semakin maraknya perburuan beragam jenis satwa liar dengan membabi buta melalui berbagai macam trik dan peralatanya. Hanya untuk memenuhi berkembangnya permintaan pasar dan banyak juga yang hanya untuk sekedar memuaskan hasrat berburu nya saja. Sementara adanya undang-undang perlindungan satwa yang telah ada seakan belum mampu melindungi keberadaan satwa liar ini.

Taman Nasional Baluran, pict by Abang Uuk
 (5:am_photography)
Sangat miris memang melihat fenomena yang seakan tiada berujung ini. Di satu sisi ada yang sibuk mempertahankan eksistensinya, di sisi lain banyak pula yang sibuk membinasakannya. Rasa empati ini pun seakan merubah sudut pandang kami yang awalnya hanya berorientasi pada hasil foto. Namun kini rasa ini seakan mendorong kami untuk ambil bagian dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati, minimal disekitar kami dulu. Seperti yang sudah gencar dilakukan fotografer wildlife lainnya di Indonesia bahwa konservasi satwa juga bisa dilakukan melalui media foto.

Lereng utara Argopuro pictures by Inung Djadoel
(5:am_photography)
Akhirnya, melalui pendekatan media foto satwa liar yang selalu kami unggah di media sosial itu, kami berharap bisa memancing kepedulian masyarakat luas terhadap keberadaan satwa liar yang kian hari makin terancam. Dan tidak berlebihan jika kami berharap hal ini juga akan menginspirasi para elite kedepannya. Untuk berfikir dan merumuskan suatu aturan dan perundang-undangan yang lebih berpihak pada satwa liar, lebih tegas dan lebih berwibawa. (dra)

Posted: 18 Apr 2018 07:26 PM PDT
sumber
Papan informasi kantor pos probolinggo
Posted: 18 Apr 2018 07:22 PM PDT
sumber
Papan informasi kantor pos probolinggo
Posted: 18 Apr 2018 07:17 PM PDT
sumber
Papan informasi kantor pos probolinggo
Posted: 18 Apr 2018 07:09 PM PDT

GENDING,KRAKSAANONLINE.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Camat Gending Muhamad Ridwan bergerak cepat dalam merespon kesalahpahaman yang terjadi antara Kepala Desa (Kades) Bulang Hasan dengan Perawat Jaga Puskesmas Gending Septian Adi Candra. Respon ini dilakukan dengan segera mempertemukan kedua belah pihak untuk melakukan mediasi di di Pendopo Kecamatan Gending, Rabu (18/4/2018) sore.

Setelah dilakukan mediasi, kasus kesalahpahaman Kades Bulang Hasan dan Perawat Jaga Puskesmas Gending berakhir damai. Keduanya menyelesaikan permasalahan ini melalui musyawarah dan keduanya sepakat untuk saling memaafkan.

Mediasi yang dipimpin oleh Camat Gending Muhamad Ridwan ini dihadiri oleh Kapolsek Gending AKP Ohim, Kepala Puskesmas Gending Mujoko dan Ketua Bidang Humas dan Pemberdayaan Hukum dan Politik PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) Kabupaten Probolinggo Sugianto beserta segenap jajaran pengurus PPNI. Serta perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo.

"Mediasi semacam ini sangat diperlukan agar permasalahan yang muncul tidak tambah besar dan bisa segera bisa diselesaikan melalui cara musyawarah. Mudah-mudahan ke depan tidak ada lagi kejadian seperti ini, khususnya di Kecamatan Gending," kata Camat Gending Muhamad Ridwan.

Sementara Kades Bulang Hasan menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya kesalahpahaman dengan perawat jaga Puskesmas Gending pada waktu menangani pasien beberapa waktu lalu.

"Tiada kata yang lebih pantas saya ucapkan selain kalimat mohon maaf atas kesalahpahaman yang terjadi. Waktu itu saya benar-benar khilaf dan mohon untuk dimaafkan," ujar Kades Bulang Hasan.

Mendengar permintaan maaf yang tulus dari Kades Bulang Hasan tersebut, Septian Adi Candra diwakili Ketua Bidang Humas dan Pemberdayaan Hukum dan Politik PPNI Kabupaten Probolinggo Sugianto menyatakan menerima dan memaafkan kesalahpahaman yang sudah terjadi.

"Mediasi ini merupakan langkah terbaik untuk sama-sama mencari jalan keluar.  Kita sama-sama pelayan masyarakat yang tidak luput dari salah dan khilaf.  Kami memberikan maaf.  Sebagai profesi perawat semoga kejadian ini tidak terulang lagi," ungkap Sugianto.

Sementara Kapolsek Gending AKP Ohim memberikan apresiasi atas langkah yang dilakukan oleh Camat Gending yang telah berinisiatif atas dilakukannya mediasi ini. Karena jangan sampai masalah kecil dibiarkan karena dikhawatirkan dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

"Saya bersyukur karena masalah ini bisa segera diselesaikan dengan musyawarah mufakat.  Oleh karena itu saya meminta jika ada sebuah permasalahkan maka segera diselesaikan baik-baik," pintanya.

Terpisah Kepala Puskesmas Mujoko memyambut sangat baik sekali terselenggaranya mediasi sehingga kasus kesalahpahaman yang terjadi bisa segera diselesaikan dan berakhir damai. Karena bagaimanapun ke depan sebagai pelayan masyarakat harus bersinergi dengan seluruh elemen yang ada di masyarakat. 

"Saya sangat puas dan senang karena semua masalah yang terjadi bisa diselesaikan dengan musyawarah sehingga mengedepankan kebersamaan dan kepentingan masyarakat," katanya. (zidni Ilman) 

Posted: 19 Apr 2018 05:32 AM PDT

KRAKSAANONLINE.COM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Probolinggo menggelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP) dan Penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Timur serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo (Pilbup) tahun 2018, Rabu (18/4/2018).

Rapat Pleno Terbuka yang dipimpin oleh Ketua KPU Kabupaten Probolinggo M. Zubaidi didampingi seluruh Komisioner KPU Kabupaten Probolinggo ini dihadiri oleh Ketua dan Sekretaris PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan), Panwaslu Kabupaten Probolinggo, perwakilan SKPD terkait serta perwakilan tim sukses pasangan calon (paslon) Puput Tantriana Sari-A. Timbul Prihanjoko (HATI) dan Abdul Malik Haramain-Moh. Muzayyan (MMC).

Kegiatan ini diawali dengan penyampaian Rekapitulasi DPSHP dan Penetapan DPT Pilgub dan Pilbup 2018 oleh 24 PPK se-Kabupaten Probolinggo. Dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara oleh Ketua dan Komisioner KPU Kabupaten Probolinggo. Selanjutnya hasil rekapitulasi DPSHP dan Penetapan DPT ini diserahkan kepada Panwaslu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil serta 2 (dua) perwakilan paslon HATI dan MMC.

Dari hasil rekapitulasi tersebut didapatkan DPT Pilbup Probolinggo dan Pilgub Jawa Timur tahun 2018 sebanyak 845.901 pemilih. Terdiri dari pemilih laki-laki sebanyak 409.597 orang dan perempuan sebanyak 436.304 pemilih.

DPT ini diperoleh dari DPS dikurangi TMS (Tidak Memenuhi Syarat) dan Pemilih Baru. Jumlah DPS yang ditetapkan sebelumnya itu sebanyak 857.224 pemilih terdiri dari 415.230 laki laki dan 441.994 perempuan. Dari hasil DPSHP, jumlah pemilih baru sebanyak 2.780 pemilih, terdiri dari laki-laki 1.415 orang dan perempuan 1.365 orang.

Jumlah pemilih TMS sebanyak 14.103 pemilih terdiri dari 7.048 laki laki dan 7.055 perempuan. Sementara pemilih ubah data sebanyak 3.059 pemilih yakni 1.543 laki-laki dan 1.516 perempuan. Secara keseluruhan, jumlah pemilih dalam DPT lebih sedikit dibandingkan jumlah pemilih saat penetapan Daftar Pemilih Sementara (DPS).

Ketua KPU Kabupaten Probolinggo M. Zubaidi menyampaikan ucapan terima kasih kepada PPK yang kerjanya sudah luar biasa siang dan malam. Karena jika dihitung dengan materi tentunya sudah tidak sesuai. "Kami bangga kepada teman-teman PPK yang telah bekerja semaksimal mungkin demi suksesnya Pilbup Probolinggo dan Pilgub Jawa Timur tahun 2018," katanya.

Menurut Zubaidi, DPT ini akan menjadi rujukan pleno secara berjenjang. Penetapan DPT itu bukanlah harga mati. Masyarakat masih bisa ikut mencoblos dengan membawa KTP Elektronik dan surat keterangan.

"DPT bukan segala-galanya. Meskipun tidak masuk DPT tapi memenuhi syarat dan mempunyai surat keterangan masih bisa menyalurkan hak pilihnya. Karena KPU tidak bekerja sendiri, kami bermitra dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Probolinggo. Semua ini dilakukan demi lancar dan suksesnya pelaksanaan Pilkada serentak di Kabupaten Probolinggo," pungkasnya. (Zidni Ilham))
Posted: 18 Apr 2018 07:02 PM PDT

PROBOLINGGO,KRAKSAANONLINE.COM - Polresta Probolinggo terus berupaya untuk menjaga situas kamtibmas di wilayah Kota Probolinggo agar tetap kondusif menjelang Pilkada Serentak 2018. Selasa malam (17/4/18) Tim gabungan Polresta Probolinggo berhasil menggerebek lokasi perjudian cap jeki. Jajaran polresta berhasil mengamankan 6 penjudi dan seorang pembawa sajam (senjata tajam).

Berawal dari informasi warga, tim gabungan dari beberapa satuan, seperti Sat Reskrim, Sat Sabhara, Sat Reskoba dan Sat Lantas, mengerebek arena perjudian cap jeki di jalan Bengawan Solo, Kelurahan Jrebeng Kulon, Kecamatan Kedopok. Tim menyasar sebuah arena judi cap jeki yang berada di sebelah selatan arena lomba tarik tambang.

Tak hanya para penjudi, petugas juga mengamankan seorang yang membawa sajam. Selanjutnya, hasil penangkapan tersebut langsung diangkut ke truk petugas untuk dibawa ke Mapolresta. "Ada tujuh pelaku yang kami amankan berserta barang buktinya," kata Kapolresta Probolinggo, AKBP. Alfian Nurrizal, Selasa (17/4/2018).

Menurut Kapolresta, perjudian cap jeki, marak digelar oleh warga ketika ada keramaian. Semisal lomba tarik tambang, pesta pernikahan, maupun keramaian jenis lainnya. Sehingga, pihak kepolisian melakukan pengintaian untuk memastikan adanya perjudian. Sebab, arena judi tersebut selalu berpindah mengikuti keramaian.

"Jadi mereka itu selalu berpindah tempat mengikuti keramaian yang ada. Sehingga perlu pengintaian terlebih dahulu, agar pengerebekan itu membuahkan hasil," terang Kapolres.Rabu (18/4/2018)

Kegiatan itu, merupakan razia cipta kondisi (Cipkon) menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2018. Razia semacam ini, akan terus digelar oleh Polresta Probolinggo agar tercipta suasana kondusif di tengah masyarakat.(choirul)
Posted: 18 Apr 2018 06:48 PM PDT

PROBOLINGGO,KRAKSAANONLINE.COM – Puncak peringatan Hari Jadi Kabupaten Probolinggo (Harjakabpro) ke-272 ditandai dengan ziarah ke makam Bupati Probolinggo pertama Kiai Djojolelono dan Bupati Kedua Raden Tumenggung Djojonegoro, Rabu (18/4/2018).

Ziarah ini dipimpin langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Probolinggo R. Tjahjo Widodo, SH, M.Hum didampingi sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo serta tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Kegiatan ziarah ini diawali di makam Bupati Probolinggo pertama Kiai Djojolelono di tempat pemakaman Kampung Sentono, Kelurahan Mangunharjo Kota Probolinggo. Kiai Djojolelono sendiri menjabat sebagai bupati pada tahun 1748-1768.

Ziarah ini diisi dengan pembacaan surat Yasin dipimpin oleh KH. Ahmad Ketua PD IPHI Kabupaten Probolinggo, Masrur Nasor. Dilanjutkan tahlil bersama dipimpin oleh Ketua PCNU Kabupaten Probolinggo, KH. Abdul Hadi Saifullah dan doa bersama dipimpin oleh Rais PCNU Kabupaten Probolinggo, Jamaludin Al Hariri.

Usai pembacaan surat Yasin, Tahlil dan doa dilanjutkan dengan tabur bunga di makam Bupati pertama Djojolelono oleh Penjabat (Pj) Bupati Probolinggo R. Tjahjo Widodo beserta Plt. Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo Tri Juningsih SH, M.Hum diikuti pejabat OPD di lingkungan Pemkab Probolinggo.

Kegiatan yang sama juga dilakukan di makam Bupati Probolinggo kedua Raden Tumenggung Djojonegoro yang berada di komplek pemakaman umum di belakang Masjid Agung Raudlatul Jannah Kota Probolinggo. Raden Tumenggung Djojonegoro memimpin memerintah dalam kurun waktu 1768 hingga 1805.

Ziarah di makam Djojonegoro diawali dengan tahlil bersama dipimpin oleh KH. Syihabudin Sholeh dan doa bersama dipimpin oleh KH. Munir Kholili, dilanjutkan dengan pelaksanaan tabur bunga di makam Djojonegoro. Setelah itu dilaksanakan tasyakuran sebagai ungkapan rasa syukur Harjakabpro ke-272 di Pendopo Kabupaten Probolinggo.

Pj. Bupati Probolinggo R. Tjahjo Widodo menjelaskan bahwa ziarah ini bertujuan untuk mengenang dan menghormati para leluhur yang telah berjasa mendirikan dan membangun Kabupaten Probolinggo, khususnya Kiai Djojolelono sebagai Bupati pertama dan Raden Tumenggung Djojonegoro sebagai Bupati kedua.

"Semoga kita dapat meneladani dan melanjutkan perjuangan para Bupati terdahulu dalam melaksanakan pembangunan di Kabupaten Probolinggo," harapnya.(mujiono/yono)
SHARE

Author: verified_user

0 comments: