Sunday, March 3, 2019

kraksaan online

SHARE

kraksaan online


Lahirkan Wisata Edukasi, Pasar Minggu Dewi Harmony Kembangkan Wisata Edukatif Rekreatif

Posted: 03 Mar 2019 08:20 AM PST

PAITON - Pasar minggu Dewi Harmony Pantai Bohay, desa Bhinor kecamatan Paiton terus mempromosikan dirinya sebagai destinasi wisata edukasi masyarakat. Setiap minggunya, ada saja kegiatan edukasi yang digelar di pantai wisata yang kian hari makin mempesona ini. 

Kali ini, Minggu (03/03/2019) pagi, panitia pelaksana Dewi Harmony menggelar lomba mewarnai tingkat TK dan Paud se - kecamatan Paiton. Tercatat 40 Lembaga Pendidikan TK/Paud bersama ratusan anak didiknya mengikuti event tersebut. Masing-masing peserta dikenakan biaya lima belas ribu rupiah untuk media mewarnai berupa kain kanvas dan celengan gerabah, piagam, hadiah serta konsumsi. 

Seperti pepatah mengatakan "sekali dayung dua pulau terlampaui", seperti itulah yang ingin dicapai pemerintah desa Bhinor selaku pengelola utama pasar minggu Dewi Harmony. Selain berkeinginan meningkatkan grafik ekonomi warga setempat, mereka juga ingin memberikan wadah bagi masyarakat dan anak sekolah dalam berkreatifitas di luar sekolah dan rumah. 

Hal ini diamini oleh Cahyo Lukito, Ketua Pelaksana Pasar Minggu Dewi Harmony. Melalui media ini ia mengemukakan, pihaknya juga turut prihatin dengan kurangnya wahana dan sarana rekreatif edukatif di luar lingkungan sekolah/rumah bagi anak-anak sekolah pada era digital saat ini. 

"Oleh karenanya Dewi Harmony kami harapkan bisa menjadi destinasi wisata edukasi bagi anak-anak sekolah dan masyarakat lebih luas. Wisata dan rekreasinya dapat, sekaligus edukasi nya juga dapat," ucapnya berpromosi. 

Lalu bagaimana agar setiap minggu selalu lahir konsep kreatif? Lukito mengaku tidak pernah kekurangan ide. Dari sekian banyak event yang sudah terlaksana pihaknya selalu di support oleh insan - insan pelaku pendidikan serta komunitas - komunitas seni di Kabupaten Probolinggo. 

"Dengan konsep rekreatif edukatif ini, InsyaAllah kedepan kami akan selalu berusaha untuk mengadakan giat yang lebih fresh dan kekinian serta lebih diminati lagi oleh masyarakat dan anak - anak sekolah, tunggu saja event selanjutnya," tandasnya. 

Sementara Hostifawati, Kepala Desa Bhinor sekaligus Koordinator Dewi Harmony mengutarakan, pesatnya pertumbuhan wisata desa yang baru dibangunnya selama empat bulan ini menuntutnya untuk melakukan hal lebih. Selain menghijaukan bibir pantai dengan cemara udang, pihaknya juga tengah melakukan beberapa hal agar dapat menunjang keberadaan Pasar Minggu Dewi Harmony. 

"Mohon doa restunya kami juga berkeinginan untuk membangun wahana outbound di sini. Alhamdulillah sudah didukung oleh beberapa pihak, tinggal melakukan persiapan - persiapan yang dibutuhkan," ungkapnya selepas pembagian hadiah pemenang lomba mewarnai. 

Untuk langkah selanjutnya pihaknya sudah berkomitmen untuk selalu mengadakan event edukasi setiap minggu, tidak hanya untuk anak sekolah tetapi juga untuk kalangan umum dan kelompok-kelompok masyarakat. Seperti yang akan diadakan pada Minggu depan (10/03/2019, tim Probolinggo Berkarya akan bersinergi bersama PKK.

"Pokoknya setiap hari Minggu kita ada kegiatan kreatif, Minggu depan InsyaAllah akan ada lomba melukis jilbab bagi ibu - ibu," Pungkasnya. (dra)

BPBD Himbau Masyarakat Tetap Waspada

Posted: 03 Mar 2019 01:59 AM PST

PROBOLINGGO – Hujan deras yang cukup lama mengguyur di lereng pegunungan Tengger, Sabtu (2/3/2019) hingga sore hari mengakibatkan longsor di Dusun Wonokitri Desa Wonokerso Kecmatan Sumber. Longsor ini merusak bahu dan seperempat badan jalan sehingga tidak bisa dilalui kendaraan roda 4 (empat).

"Warga sebelumnya sudah melakukan penanganan darurat namun dengan cuaca kemarin semakin memperparah kondisi. Saat ini BPBD Kabupaten Probolinggo telah berkoordinasi dengan Dinas PUPR melalui UPT Pemeliharaan Jalan dan memasang Yellow Line BNPB guna memperingatkan warga agar berhati-hati apabila melintas," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo Anggit Hermanuadi.

Longsor juga terjadi di Dusun Puncaksari Desa Sapih Kecamatan Lumbang yang mengakibatkan 1 rumah milik Ibu Sulina (46) warga RT 14 RW 05 rusak ringan akibat tertimpa material longsor dari tebing setinggi 10 meter di belakang rumahnya. Satu titik di ruas jalan menuju Bukit Kembang juga tertutup material longsor namun masih terdapat jalur alternatif menuju Bukit Kembang.

"Saat ini warga bersama-sama melaksanakan kerja bakti mencoba membuka akses jalan. BPBD akan mengirimkan sand bag dan terpal untuk penanganan darurat yang selanjutnya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Desa setempat untuk penanganan lanjutan," jelas Anggit.

Di Dusun Jurang Jontro Desa Wonokerto (sebelah Timur pertigaan menuju Desa Ngadirejo) Kecamatan Sukapura juga terjadi beberapa titik longsor kecil di ruas jalan raya menuju Bromo yang menutup separuh badan jalan namun masih bisa dilalui kendaraan roda 4 setelah warga berupaya membersihkan material longsor secara manual.

"Saat ini tengah dikoordinasikan dengan Dinas PUPR untuk penanganan lanjutan. Menurut keterangan Camat Sukapura di daerah tersebut memang rutin terjadi longsor di setiap musim penghujan yang bila diamati menandakan musim hujan akan segera berakhir," terang Anggit.

Menurut Anggit, dari beberapa kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. "BPBD tetap menghimbau kepada masyarakat untuk tetap selalu waspada akan ancaman bahaya yang mungkin terjadi selama musim penghujan berlangsung," pungkasnya. (Zidni Ilman)

Cegah Demam Berdarah, Dinkes Lakukan Fogging Di Rutan Kraksaan

Posted: 03 Mar 2019 01:56 AM PST

KRAKSAAN – Dalam rangka menekan penyebaran nyamuk Aedes Aegypti penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo fogging (pengasapan) di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Kraksaan, Sabtu (2/3/2019) pagi.

Fogging ini dilakukan atas permintaan dari Rutan Kelas IIB Kraksaan dengan dasar adanya penghuni yang sakit demam. Begitu tiba di lokasi, team dari Dinkes Kabupaten Probolinggo langsung melakukan fogging (pengasapan) di beberapa sudut ruangan. Saat fogging dilakukan, para penghuni untuk sementara dipindahkan ke ruangan lain mulai dari aula hingga masjid yang ada di kawasan Rutan Kelas IIB Kraksaan.

Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto mengungkapkan fogging atau pengasapan ini merupakan bagian dari upaya Pemkab Probolinggo untuk melindungi warganya meskipun saat ini berstatus warga binaan Rutan Kelas IIB Kraksaan.

"Penyakit DBD ini tidak memilih orang. Semua bisa terkena penyakit yang lagi meningkat kejadiannya akibat siklus 5 tahunan. Kami berharap dengan fogging akan menghindarkan menjadi sumber penularan baru," ungkapnya.

Sementara Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Dewi Veronica mengatakan maksud dan tujuan fogging ini fokus sebenarnya termasuk upaya dalam penanggulangan vektor nyamuk DBD. Hanya saja, fogging adalah urutan terakhir yang dilakukan. Karena utamanya yang harus dilakukan adalah PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur) Plus secara rutin dan berkala, pemberian larvasida serta penyuluhan tentang DBD.

"Seharusnya fogging dilakukan setelah PSN 3M dan larvasidasi sudah dilakukan. Karena fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, sedangkan jentiknya (yang dalam waktu 3 hari sudah menjadi nyamuk dewasa) tidak mati," katanya.

Menurut Dewi, dasar pelaksanaan fogging itu adalah hasil Penyelidikan Epidemiologi (PE). Jadi dari laporan PE akan dapat disimpulkan apakah wilayah tersebut harus difogging atau tidak.

"Indikator untuk dilakukan fogging antara lain jika terdapt lebih dari 3 (tiga) penderita DBD atau dicurigai penderita DBD dan jika ditemukan jentik lebih dari 2 (dua) persen dari 20 rumah yang diperiksa jentiknya," jelasnya.

Dewi menerangkan jumlah personil fogging tergantung dari luas wilayah yang akan difogging. "Idealnya 200 m2 dilakukan oleh 2-3 petugas fogging dan dibantu oleh kader atau petugas puskesmas," terangnya.

Ke depan Dewi mengaku ingin memintarkan masyarakat dan menyamakan persepsi bahwa tidak ada cara yang paling efektif untuk penanggulangan DBD selain dengan PSN 3M Plus. Sekarang ada gerakan 1 rumah 1 jumantik, harapannya dalam setiap rumah mempunyai 1 jumantik (juru pemantau jentik) dari anggota keluarga sendiri yang akan mengawasi keberadaan jentik dan melakukan PSN 3M Plus di rumahnya sendiri.

"Di lingkungan sekolah juga ada jumantik cilik seperti di Kecamatan Maron dan Kotaanyar yang dapat melakukan pengawasan jentik dan PSN 3M plus di lingkungan sekolahnya," pungkasnya.(Zidni Ilman)
SHARE

Author: verified_user

0 comments: