Thursday, January 2, 2020

kraksaan online

SHARE

kraksaan online


PORTAL PROBOLINGGO : Meski Di Guyur Hujan , Giat Car Free Days Berjalan Penuh Ceria

Posted: 01 Jan 2020 04:39 PM PST


KRAKSAAN – Penuh semangat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo mengawali hari pertama kalender baru tahun 2020 dengan menggelar kegiatan Car Free Day (CFD) atau Hari Bebas Kendaraan Bermotor di sepanjang Jalan Imam Bonjol hingga Jalan Diponegoro di Kelurahan Sidomukti Kecamatan Kraksaan, Rabu (01/01/2020) pagi.

Meskipun diwarnai dengan suasana rintik hujan namun masyarakat pengunjung dan seluruh elemen yang bertugas nampak antusias meramaikan jalannya CFD awal tahun ini. Termasuk deretan stand produk UKM dan IKM yang juga memilih untuk tetap bertahan pada posisi masing-masing.

Pemandangan serupa juga nampak pada komunitas penggemar senam Zumba yang selama ini memang selalu antusias memeriahkan CFD. Semangat mereka selalu berhasil membawa serta masyarakat pengunjung untuk ikut berolahraga bersama.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Probolinggo Heri Sulistyanto mengemukakan bahwa melalui instruksi Bupati Probolinggo pihaknya mendapatkan tugas untuk mengawal jalannya CFD selama satu tahun ke depan. Dengan komitmen dan visi misi untuk menciptakan ruang dan wadah bagi masyarakat Kota Kraksaan dan sekitarnya untuk beraktifitas olahraga rekreatif bersama keluarga dengan nyaman dan aman.

Untuk memeriahkan even CFD pertama pada awal tahun ini, Dishub menggandeng Dinas Kesehatan untuk memberikan sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan pelayanan pengobatan. Sementara dari Dishub melaksanakan kampanye keselamatan berlalu lintas melalui pembagian helm SNI gratis kepada para pengunjung CFD.

"Keberhasilan penyelenggaraan hari bebas kendaraan bermotor di Kota Kraksaan adalah bukti komitmen dan kerjasama berbagai unsur mulai dari Pemerintah Daerah dan para stakeholder. Semoga CFD betul-betul menjadi salah satu solusi untuk menciptakan kualitas hidup yang lebih sehat, nyaman dan bersih di Kabupaten Probolinggo khususnya Kota Kraksaan," kata mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Probolinggo ini.

"Selain itu dengan rutinnya pelaksanaan CFD ini mudah-mudahan terus menstimulasi munculnya lapak/stand UKM/IKM Kabupaten Probolinggo lebih banyak lagi dalam rangka untuk menggerakan perekonomian masyarakat," imbuhnya. (dra)



Anung Widiarto : "UMKM harus mampu menjawab tantangan digitalisasi Jaman"

Posted: 01 Jan 2020 07:17 PM PST


KRAKSAAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro terus berupaya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para pelaku UKM di Kabupaten Probolinggo. Salah satunya dengan membantu dan memfasilitasi pemasaran UKM secara online.

Fasilitasi pemasaran UKM berbasis online sudah dimulai sejak awal tahun 2019 dengan mendatangkan sejumlah narasumber. Harapannya mampu memotivasi para pelaku UKM untuk bisa memasarkan produk-produknya secara online.

"Di era revolusi industri 4.0 sekarang ini, UMKM harus mampu menjawab tantangan digitalisasi jaman yaitu Internet Off Thing (IOT) dan Artificial Intelegency (AI) yang mewarnai kehidupan industri dan merembet pada perilaku keseharian masyarakat," kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo Anung Widiarto.

Menurut Anung, era revolusi industri 4.0 notabene adalah era ekonomi kreatifitas yang membangun sebuah ekonomi kompetitif. Siapa yang lincah dialah yang akan menjadi pemenang. Dimana manusia mengendalikan teknologi dan memanfaatkannya menjadi suatu potensi ekonomi yang sangat bernilai.

"Cukup smartphone dalam genggaman tangan, semua tindakan ekonomi dapat dilakukan menjadi sebuah peluang usaha ekonomi kreatif dengan nilai ekonomis yang sangat tinggi," jelasnya.

Anung menerangkan, disadari benar bahwa saat ini UMKM harus memiliki kesiapan dan bekal sumber daya yang memiliki kesiapan dan bekal sumber daya yang handal yang didasari oleh tekad untuk siap berubah dalam mensikapi tantangan kekinian dan mewujudkan UMKM naik kelas berbasis go digital.

"Untuk merealisasikan hal tersebut, kehadiran dunia online dengan berbagai media sosial dan marketplace harus dimanfaatkan secara optimal oleh UMKM untuk membangun pasar, meningkatkan promosi dan pemasaran yang diyakini dapat meningkatkan branding dan omset usaha," terangnya.

Namun kenyataannya jelas Anung, masih banyak para pebisnis yang belum terjun ke dalam dunia online ini. Bahkan mereka masih bingung dan belum tahu harus memulai darimana. Justru inilah kondisi yang sering terjadi pada UMKM. Seperti asal broadcast tapi tidak mendapatkan cash, buat iklan panjang tapi tidak ada yang baca, sudah coba membuat promo menarik tapi tidak ada yang melirik, sudah membuat iklan pusing-pusing tapi tidak closing, menyebarkan promosi jualan malah dilaporkan SPAM, produk bagus tapi bingung jualannya serta sulit dalam menyusun iklan yang berhasil.

"Teknik, strategi dan cara pengelolaan sebuah bisnis berpengaruh besar dengan omset yang dicapai. Apalagi sekarang era digital sudah berkembang sangat pesat, untuk memasarkan sebuah produk atau jasa pun tidak harus menggunakan tempat luas dan modal yang begitu besar. Cukup dilakukan di rumah dengan bermodalkan smartphone," tegasnya.

Anung menambahkan, walaupun digital sudah berkembang begitu pesat namun kenyataannya masih banyak para pebisnis yang belum terjun ke dalam dunia online ini. Bahkan mereka masih bingung dan belum tau harus memulai darimana.

"Oleh karenanya, kami terus memberikan pendampingan kepada para pelaku UMKM dengan harapan bisa membuka wawasan dan berbagai pengalaman para praktisi bisnis sukses dalam dunia marketing serta membantu penjual hingga pebisnis dalam meningkatkan skill penjualan, sehingga mampu mencapai target yang ingin dicapai," pungkasnya. (Ilham)


SHARE

Author: verified_user

0 comments: