Tuesday, September 18, 2018

kraksaan online

SHARE

kraksaan online


Pemkab Gelar Pelatihan Pengembangan Model Wisata Edukasi Entrepreneur

Posted: 18 Sep 2018 02:47 PM PDT

GADING,Dalam rangka peningkatan kelembagaan klinik konsultasi UKM, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro menggelar business coaching pengembangan model wisata edukasi entrepreneur di Kampoeng Kita Hotel & Resto Desa Condong Kecamatan Gading, Selasa hingga Kamis (18-20/9/2018).

Kegiatan ini diikuti oleh 40 orang peserta dari unsur UKM di Kabupaten Probolinggo. Meliputi bidang handycraft, batik dan olahan makanan minuman. Sebagai narasumber hadir dari Bappeda Kabupaten Probolinggo dan LPPM Universitas Brawijaya Malang.



Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo Nanang Trijoko Suhartono melalui Kepala Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah Bambang Supriadi mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan model edukasi entrepreneur sesuai dengan standar pembelajaran edukasi yang menarik dan atraktif sehingga dapat menjadi daya tarik wisatawan.

"Selain itu memotivasi pelaku UMKM untuk dapat mengembangkan destinasi wisata berbasis UMKM sebagai salah satu tujuan wisata berbasis produk-produk khas dari Kabupaten Probolinggo. Serta menciptakan destinasi-destinasi wisata edupreneur (edukasi entrepreneur) sebagai pendukung dan penopang destinasi wisata di Kabupaten Probolinggo," katanya.

Menurut Bambang, pengembangan model wisata edukasi entrepreneur diperlukan untuk membuka pola pikir pelaku UMKM agar dapat lebih memanfaatkan potensi ekonomi dari destinasi-destinasi wisata yang ada di Kabupaten Probolinggo sekaligus menciptakan paket-paket wisata edupreneur secara mandiri maupun bersinergi dengan destinasi-destinasi wisata yang ada di Kabupaten Probolinggo," jelasnya.

Bambang menerangkan kegiatan ini merupakan salah satu upaya mempersiapkan para UMKM untuk bersinergi dengan dunia wisata edukasi. Setidaknya para pelaku UMKM sudah mulai berfikir dan menggandeng dunia wisata. Demi mewujudkan hal tersebut, persiapan penting juga harus dilakukan dari sisi managemen.



"Dengan adanya akses tol Pasuruan-Probolinggo (Paspro), kita harapkan pelaku UMKM ini mempunyai pasar di rest area tol. Sehingga UMKM mempunyai area pemasaran. UMKM harus siap menerima keterbukaan. Artinya manakala ada wisata yang dibawa oleh agen travel mengunjungi wisata di Kabupaten Probolinggo, nantinya juga bisa mengunjungi sentra UMKM yang berada di sekitar destinasi wisata," terangnya.

Lebih lanjut Bambang menambahkan pelaku UMKM harus bisa menangkap peluang yang ada dengan keberadaan akses Tol Paspro. Artinya nanti rest area tol bisa diisi dengan produk UMKM Kabupaten Probolinggo.

"Dengan adanya kegiatan ini diharapkan UMKM bisa menjadi eksis serta menjadi pengusaha di rumah sendiri. Sekaligus UMKM mampu naik kelas dari sebelumnya," harapnya. (Zidni Ilham)

REKOMENDASI PEMBACA:


Semua Lembaga SMP Negeri/Swasta Wajib Berlakukan Kurikulum 2013

Posted: 18 Sep 2018 09:18 AM PDT

KRAKSAAN,Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) menggelar workshop pengembangan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS dan PKn di SMPN 2 Kraksaan, Selasa hingga Kamis (18-20/9/2018). Karena mulai tahun 2019, semua lembaga SMP negeri/swasta wajib menerapkan Kurikulum 2013.

Kegiatan ini diikuti oleh 120 orang peserta dan masing-masing mata pelajaran (mapel) diikuti oleh 20 orang peserta. Selama kegiatan mereka dipandu oleh 6 (enam) orang Pembina MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) dan 8 (delapan) orang Pengawas SMP se-Kabupaten Probolinggo. Fokus materinya penyusunan RPP yang inovatif terkait Kurikulum 2013.




Kepala Bidang Pembinaan SMP Dispendik Kabupaten Probolinggo Priyo Siswoyo mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui penyusunan RPP dan berinovasi agar bisa meningkatkan mutu dan kompetensi guru. Karena dengan kompetensi yang bagus nantinya bisa menghasilkan putra dan putri yang profesional.

"Kita berharap mereka nantinya sesampainya di sekolah masing-masing, melalui forum MGMP mampu menularkan ilmunya supaya percepatan dan pengetahuan segera tersalurkan," harapnya.

Sementara Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo Dewi Korina mengungkapkan workshop pengembangan RPP ini dilakukan berdasarkan Kurikulum 2013 kepada guru 6 (enam) mapel dengan sistem in on in. Karena nantinya Kurikulum 2013 diberlakukan mutlak mulai tahun 2019 mendatang. Saat ini fokusnya adalah menyusun RPP, sebab untuk pembekalan Kurikulum 2013 sudah dilakukan.

"Mudah-mudahan dengan workshop pengembangan RPP bagi guru mapel ini bisa semakin meningkatkan kompetensi guru di dalam menyusun RPP dan menyusun materi pembelajaran yang inovatif. Bagaimana nanti menghasilkan peserta didik yang kompeten baik kompetensi sikap, spiritual, sosial, ketrampilan, pengetahuannya secara holistik. Karena tujuan utama Kurikulum 2013 adalah penguatan pendidikan karakter," ungkapnya.




Menurut Dewi, dari 20 peserta ini nantinya diharapkan bisa mengembangkan ilmunya di kelompok-kelompok MGMP. Setelah workshop, nanti in satu bulan dan diminta menyusun RPP dan materi-materi pembelajaran. "Setelah sudah dikumpulkan, baru diberikan sertifkat. Kurikulum 2013 ini memang PR (Pekerjaan Rumah) banyak agar bisa menghasilkan peserta didik yang berkarakter," terangnya.

Dari 215 lembaga SMP negeri/swasta terang Dewi, tinggal 6 lembaga saja yang belum menerapkan Kurikulum 2013. Tetapi tahun depan, semua SMP negeri/swasta di Kabupaten Probolinggo bisa menerapkan pembelajaran Kurikulum 2013.

"Perbedaan mendasar kalau tahun 2006 itu terlalu banyak muatannya tapi tidak sesuai dengan esensi kebutuhannya. Tetapu kalau Kurikulum 2013 difokuskan pada yang dibutuhkan. Penguatan kepada pendidikan karakter dan memberikan pengajaran secara holistik," tegasnya.

Dewi mengharapkan, out come keseluruhan bagaimana bisa meningkatkan kompetensi peserta didik sesuai tuntutan zaman. Karena hari ini, anak-anak lebih ditekankan pada tanggung jawab, moral, kejujuran serta bagaimana mereka bisa bersosialiasasi, berempati serta menggapai perubahan bisa kompetitif. "Tantangan saat ini sangat berat bagaimana kita harus mampu menghadapi tenaga kerja dari luar," pungkasnya. (Zidni Ilham)

REKOMENDASI PEMBACA :

Aksi Cepat Anggota Babinsa 0820/01 Probolinggo Berhasil Mengejar Pelaku Tabrak Lari

Posted: 18 Sep 2018 08:56 AM PDT

Foto : Istimewah
PROBOLINGGO,Insiden tabrak lari terjadi di Jalan Raya Pantura Paiton – Probolinggo tepatnya di depan Rumah Makan Paiton Permai Desa Sumberejo, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Selasa (18/9/2018).

Kronologi kejadian , saat Serka Soemanta Babinsa 0820/01 Kodim 0820 Probolinggo berangkat dari PLTU Paiton menuju ke rumahnya di Kel. Tisnonegaran Kec. Kanigaran Kota Probolinggo selepas melaksankan dinas di PLTU Paiton. Di Jl. Raya Pantura Desa Sumberejo Kec. Paithon Kab. Probolinggo Serka Soemanta berhenti karena melihat kerumunan orang sedang menolong korban yg diduga korban laka lalin, dan menanyakan ke salah satu warga yang menolong korban yang menyampaikan bahwa telah terjadi tabrak lari dan pelaku melarikan diri dengan menggunakan mobil pickup warna putih bermuatan ikan , selanjutnya Serka Soemanta berinisiatif untuk mengejar pelaku tersebut.



Selang beberapa menit Serka Soemanta sempat berhenti didepan Polres Probolinggo untuk menanyakan kepada 2 anggota Polres Probolinggo yang secara kebetulan melihat kendaraan pickup warna putih bermuatan telah melintas kearah barat (ke Kota Probolinggo) dengan kecepatan tinggi, selanjutnya Serka Soemanta berusaha mengejar pelaku korban tabrak yang lari kearah Kota.

Tepatnya di Desa Randu Pitu Kec. Gending Kab. Probolinggo Serka Soemanta berhasil mengejar dan menghentikan pelaku Korban tabrak lari, pada awalnya pelaku tersebut tidak mengakui namun setelah didesak pelaku tersebut mengaku bahwa pelaku dari tabrak lari kejadian laka di Paiton, bersamaan dengan itu tiba 2 anggota Polres Probolinggo yang sebelumnya memberikan informasi tentang kendaraan mobil Pickup, selanjutnya menyerahkan pelaku tabrak lari tersebut ke anggota Polres.

"Awalnya pelaku tidak mengaku, tapi setelah didesak, akhirnya ia mengakui, sudah menabrak orang. Kemudian pelaku saya serahkan ke Polres Probolinggo," tegas Serka Soemanta .

Informasi yang diperoleh, tabrak lari dilakukan oleh Edo Mahendra (20) warga Desa Besuki, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo. Korbannya, Abdur Rahim (58) warga Desa Pakuniran, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo.

Sementara itu ,Kanitlaka Satlantas Polres Probolinggo Ipda Nyoman Harayasa mengatakan, insiden tabrak lari yang mengakibatkan korban mengalami luka ringan di bagian kepala itu sudah bisa diatasi.



"Kedua belah pihak sudah sepakat untuk berdamai, tapi dengan syarat, pelaku harus memberi biaya pengobatan dan santunan kepada korban," tutup Nyoman.

Untuk informasi , saat korban tabrak lari di Rawat di RS. Rizani Kecamatan Paiton dengan kondisi sadar dan mengalami luka robek dibelakng kepala. Dan untuk pelaku saat ini dalam penanganan Unit laka lantas Polres Probolinggo.(*)

REKOMENDASI PEMBACA :





RSUD Waluyo Jati Berikan Pelatihan Standar Asuhan Keperawatan Terkini

Posted: 18 Sep 2018 02:24 AM PDT

KRAKSAAN,Dalam rangka meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waluyo Jati Kraksaan bekerja sama dengan Komisariat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) VIII, Senin dan Selasa (`17-18/9/2018) memberikan pelatihan standar asuhan keperawatan terkini.

Pelatihan ini dibagi dalam 2 (dua) gelombang dan secara keseluruhan diikuti oleh 120 orang perawat dari total 187 orang perawat yang ada di RSUD Waluya Jati Kraksaan. Kegiatan ini rutin dilakukan oleh pihak RSUD Waluyo Jati sebagai upaya untuk terus meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat.



Sebagai narasumber hadir 3 (tiga) orang pengurus Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Provinsi Jawa Timur yang juga Dosen Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Yakni, Dr Retno Indarwati, Dr Hanik Endang Nihayati dan Dr Titin Sukartini. Materi yang diberikan berkaitan dengan keperawatan dasar pasien hingga sistem pencatatan dan pelaporan.

Humas RSUD Waluyo Jati Kraksaan Sugianto mengatakan pelatihan ini didasarkan kepada peningkatan mutu pelayanan atas masukan dari Dewan Pengawas RSUD Waluyo Jati Kraksaan. "Dengan masukan ini kita mengadakan pelatihan agar asuhan yang diberikan oleh perawat benar-benar sesuai dengan standar," katanya.

Menurut Sugianto, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi perawat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. "Serta untuk meningkatkan profesionalitas. Apa yang dilakukan itu ditulis dan yang ditulis itu dilakukan. Sehingga ke depan ada standar asuhan yang dilakukan oleh perawat," jelasnya.

Sugianto menjelaskan target dari pelatihan ini nantinya adalah mampu meningkatkan kemampuan individu dan kelompok perawat dan mampu meningkatkan rasa kepuasan kepada masyarakat tentang asuhan yang diberikan perawat RSUD Waluyo Jati Kraksaan.



"Selain itu meningkatkan profesionalitas bagi perawat RSUD Waluyo Jati Kraksaan. Paling tidak nantinya para perawat ini mampu mentransformasikan apa yang didapatnya kepada perawat lain yang belum mengikuti pelatihan sehingga ke depan semua perawat memiliki standarisasi yang sesuai dalam asuhan," tegasnya.

Melalui pelatihan ini Sugianto mengharapkan asuhan keperawatan di RSUD Waluyo Jati Kraksaan benar-benar dapat dilakukan sesuai dengan standar dan mampu memberikan kepuasan sesuai dengan harapan masyarakat. (Zidni Ilham)

REKOMENDASI PEMBACA :

Dispendik Segera Implementasikan Aplikasi Daring

Posted: 18 Sep 2018 02:18 AM PDT

KRAKSAAN,Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan BP PAUD dan Dikmas Provinsi Jawa Timur menggelar kegiatan bertajuk implementasi aplikasi daring (online) pendidikan kesetaraan dan evaluasi progres dapodikmas semester gasal tahun pelajaran 2018/2019 di aula SKB Kraksaan, Senin kemarin (17/9/2018).

Kegiatan yang dihadiri oleh narasumber Pamong Wali BP PAUD dan Dikmas Provinsi Jawa Timur Udik Pujianto ini diikuti oleh 24 orang peserta terdiri dari tutor dan pengelola dari seluruh PKBM dan SKB se-Kabupaten Probolinggo.



Selama kegiatan, para tutor dan pengelola PKBM dan SKB ini mendapatkan 2 (dua) materi. Yakni, pemanfaatan TIK yang ada di lembaga PKBM dan SKB serta penggunaan aplikasi daring edmodo dalam pembelajaran pendidikan kesetaraan di PKBM dan SKB se-Kabupaten Probolinggo.

Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo Dewi Korina melalui Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan PNF Solikin mengungkapkan kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan aplikasi dan peralatan TIK yang bisa dikembangkan di lembaga PKBM dan SKB. Karena selama ini masih banyak menggunakan pola offline (konvensional).

"Selain itu untuk menyongsong pemberlakuan Kurikulum 2013 untuk pendidikan kesetaraan. Dimana ada porsi pembelajaran antara daring (online) dan luring (offline). Biasanya tutor dan warga belajar harus ketemu di dalam kelas, dengan kurikulum yang baru tutor dan warga belajar bisa ketemu dimana saja," katanya.Selasa (18/9/2018)

Solikin menerangkan pada kurikulum sebelumnya kegiatan pembelajaran dilakukan dengan tatap muka langsung, tutorial dan mandiri. Tetapi semua metode ini dilakukan tanpa adanya dukungan IT (Informasti Teknologi) yang maksimal.



"Dengan Kurikulum 2013, tatap muka tetap ada yang bisa dilakukan dengan daring dan luring. Tidak hanya itu, dalam pembelajaran dengan melaksanakan aplikasi edmodo. Yakni aplikasi pembelajaran online yang berbasis media sosial (medsos)," jelasnya.

Dengan adanya kegiatan ini Solikin mengharapkan agar PKBM dan SKB bisa memberikan alternatif layanan. Sehingga warga belajar yang jauh dari lokasi pembelajaran juga bisa terlayani dengan maksimal. Karena kebanyakan warga belajar tersebut sedang bekerja dan tidak mampu untuk datang ke lokasi pembelajaran.

"Ke depan kami harapkan untuk PKBM dan SKB bisa memberikan menu layanan yang bervariasi. Paling tidak mampu membantu bagi mereka yang memiliki keterbatasan waktu, sehingga masih bisa belajar dengan baik," harapnya. (Zidni Ilham)

REKOMENDASI PEMBACA:

SHARE

Author: verified_user

0 comments: