Saturday, June 9, 2018

Rekrutmen Tenaga Profesional PT PAL INDONESIA

SHARE

kraksaan online


Posted: 09 Jun 2018 07:40 AM PDT
PT PAL INDONESIA (Persero) sebagai salah satu industri strategis yang memproduksi alat utama sistem pertahanan Indonesia khususnya untuk matra laut, keberadaannya tentu memiliki peran penting dan strategis dalam mendukung pengembangan industri kelautan nasional.







Untuk Kelengkapan Persyaratan Pendaftaran Yang Akan Dikirimkan Sesuai Dengan Kualifikasi, Masing-Masing Formulir Bisa Diunduh Pada Link Dibawah Ini.

REKRUTMEN REGULER  :

1)  Form Lamaran

2)  Profile Jabatan 

3)  Panduan Pelamar

N.B : unduh berkas sesuai dengan kebutuhan dan klasifikasi


Untuk Kelengkapan Persyaratan Pendaftaran Yang Akan Dikirimkan Sesuai Dengan Kualifikasi, Masing-Masing Formulir Bisa Diunduh Pada Link Dibawah Ini.

REKRUTMEN PROFESIONAL :

1)  Form Lamaran

2)  Panduan Pelamar

N.B : unduh berkas sesuai dengan kebutuhan dan klasifikasi


This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now
Posted: 09 Jun 2018 05:38 AM PDT
Penulis. Didin
Sabtu 09 Juni 2018

Probolinggo,KraksaanOnline.com - Anak – anak jalanan ternyata memiliki mimpi  untuk bekerja dan masa depan yang lebih baik serta memiliki karakter yang positif. Keinginan itu diutarakan oleh salah satu anak jalanan saat mengikuti buka bersama yang diselenggarakan oleh forum pengurus karang taruna Kabupaten Probolinggo di Halaman Sasana Krida Kota Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Sabtu (9/6/2018).

Salah satu anak jalan bernama Cak Tar warga Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan mengatakan, ia menginginkan pekerjaan yang selayaknya meskitpun hanya jadi tukang bangunan. dia juga ingin mendapatkan kesempatan untuk mengubah hidupnya mengubah hidupnya.

"saya berharap dari pemerintah setempat untuk memberikan kami pekerjaan meskipun hanya sebagai tukang bangunan, tidak harus kerja dikantoran karena kebanyakan dari kami hanya memiliki ijazah maksimal SMP, dan saya sendiri hanya sekolah sampai TK". Ungkap Cak Tar

Jangan pandang hanya pandang kami sebelah mata, lanjut Cak Tar, karena kami meminta – minta dijalan bukan untuk mengganggu pengendara jalan, tetapi kami ngamen dijalanan untuk bisa makan saja.

Ketua Forum Pengurus Karang Taruna Kabupaten Probolinggo, Yunita Nur Laili mengungkapkan, pihaknya akan mengusahakan dari anak – anak jalanan untuk mendapatkan pekerjaan, agar tidak lagi berada di jalanan.

"kami akan mengusahakan adik – adik jalanan ini bisa mendapatkan pekerjaan dengan syarat semangat bekerja, jujur dan bisa bertanggung jawab agar mereka bisa mengubah kehidupannya". Ungkap Yita Nur Laili Ketua Forum Pengurus Karang Taruna Kabupaten Probolinggo.(din)

Editor Cahyo

Posted: 08 Jun 2018 10:08 PM PDT

LOWONGAN KERJA
Dibutuhkan Staf Keuangan dengan Kualifikasi sbb:
1. Perempuan
2. Usia Max 27 tahun
3. Pendidikan min D3 Ekonomi, Akutansi
4. Fresh Graduate/ berpengalaman dibidangnya



Lamaran silahkan dikirim ke LKP Pratama Mulia (Jl. Letjend Sutoyo No. 11, Kelurahan Tisnonegaran, Kota Probolinggo)
maksimal tgl 12 Juni 2018
CP: 082331513440 / (0335)426067

NB :
Bagi yang berminat mengisi LOKER Staf Keuangan di LKP Pratama Mulia, Silahkan hari Senin Tanggal 11 Juni 2018 pukul 09.00 WIB datang langsung ke lembaga dengan membawa lamaran untuk interview, terimakasih.



Alamat jalan Letjend Sutoyo No. 11 Kel Tisnonegaran Kota Probolinggo
CP. 082319203680/ 082331513440 (call only)




Posted: 08 Jun 2018 09:21 PM PDT
PROBOLINGGO,KRAKSAANONLINE.COM - Paur Kesehatan Polres Probolinggo, mendapat piagam penghargaan dari Kepala Bidang Dokter Kesehatan (Kabiddokkes) Polisi Daerah Jawa Timur (Polda Jatim).

Paur Kesehatan mendapat penghargaan, lantaran berhasil menjadi juara 1 dalam atas Inovator dan Kreatifitas terbaik, dalam melaksanakan kegiatan dan mendokumentasikan pelayanan Kesehatan Kedokteran Kepolisian.



Piagam penghargaan tersebut, di berikan langsung oleh Kabiddokkes Polda Jatim Kombes Pol dr Budi Heryadi, serta di terima oleh Paur Kesehatan Polres Probolinggo Aiptu Listiawan Hendro Winarno di Mapolda, Jum'at (9/6).

"Selamat kepada Paur Kesehatan Polres Probolinggo, yang telah berhasil meraih juara 1 atas Inovasinya dan membanggakan,"jelas Kombes Pol dr Budi Heryadi.

Menurut Kombes Pol dr Budi Heryadi, Pelayanan Paur Kesehatan Polres Probolinggo perlu ditingkatkan serta terus menggali Inovasinya.



"Pelayanan Kesehatan di tingkatkan dan inovasinya juga dan saya Bangga pada Paur Kesehatan Polres Probolinggo,"ungkapnya.

Sementara itu, Paur Kesehatan Polres Probolinggo Aiptu Listiawan Hendro Winarno menyatakan bersyukurnya atas kepercayaan yang di berikan oleh Kabiddokkes Polda Jatim ke Paur Kesehatan Polres Probolinggo.

"Terimakasih Komandan, penghargaan ini sangat luar biasa bagi kami (Paur Kesehatan Polres Probolinggo),"ungkapnya.

Diterimanya Piagam Penghargaan tersebut, tidak luput dari kerja Keras Tim Paur Kesehatan di Polres Probolinggo sendiri.

"Tim bekerja keras untuk memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat,"pungkasnya.(*)


Posted: 08 Jun 2018 06:41 PM PDT







Posted: 09 Jun 2018 08:18 AM PDT
Oleh : Tim Liputan Kodim 0820 Probolinggo

JURNAL WARGA PROBOLINGGO - Babinsa sudah dipandang familiar dalam lingkungan masyarakat tempat kerjanya. Lingkungan desa sebagai tempat bekerja seakan menjadi rumah kedua selain rumah tempat bernaung anak dan istrinya. Pekerjaan apapun yang dibutuhkan untuk bisa membantu meringankan pekerjaan orang banyak/kelompok di desa.



Namun, walaupun sudah familiar dengan seorang babinsa, pandangan kita yang sudah umum juga bahwa masyarakat tidak akan menjadi aneh dengan kehadiran kita (tentara) ternyata, gambaran itu menjadi salah. Mudahnya kita menerka karena kebiasaan, tidak sama dengan realita di lapangan. Bukti yang dapat diberikan sebagai gambaran adalah pekerjaan yang selalu dinaungi dengan kebersamaan dari masyarakat.

BACA : 

Mau Kegiatan Positif Mu Dimuat Di Web Kraksaan Online ? Begini Caranya


Alasan lainnya adalah, silakan tengok ke Desa Wedusan Kecamatan Tiris. Banyak material yang teronggok di pinggir jalan atau di depan halaman rumah.



Belum lagi peralatannya. Semuanya dapat disaksikan dengan amannya barang dan material itu berada di Desa Wedusan. Jawabannya adalah, masyarakat sangat merindukan kebersamaan yang bisa saling rasa untuk membantu. Kebetulan, penilaian ada di Desa Wedusan untuk TMMD ke-102 yang diselenggarakan Kodim 0820 Probolinggo.

Jawaban lain adalah, rencananya bahwa pasukan BKO TMMD untuk bekerja yang akan hadir awal Juli tinggal bersama-sama di rumah masyarakat. Di saat diberikan ke masyarakat semuanya tidak keberatan.

"Untuk 100 orang lebih mencari tempat di rumah penduduk ternyata banyak warga yang menawarkan agar rumahnya yang ditempati," tegas Pabung 0820 Probolinggo Mayor Arh Ciptadi. (*)

Posted: 08 Jun 2018 06:08 PM PDT
oleh : Tim Liputan Polres Probolinggo

JURNAL WARGA PROBOLINGGO - Jam menunjukkan pukul 22.57 wib saat Patroli gabungan yang melibatkan TNI Polri Koramil 0820/03 Leces dan Polsek Leces menggunakan mobil patroli 801 Leces malam itu (05/06/2018) terlihat mobiling di ruas tol Paspro Desa Clarak. Dengam kecepatan rendah, mobil patroli menyisir ruas tol yang sebagian telah rampung dikerjakan tersebut.



Driver mobil patroli Aipda Ichwan yang dibackup 2 personil TNI Serka Tarmidi dan Sertu Eddy menghentikan laju kendaraan yang dikendarainya saat melintas gardu semi permanen penjagaan area tol Clarak. Terlihat tumpukan beton girder yang belum terpasang disamping alat berat rigid yang tak beroperasi.

Personil yang turun dari mobil patroli 801 Leces yang berhenti tepat pada Stasiun (Sta)* 24 tersebut langsung disambut oleh petugas penjaga keamanan malam atau yang lazim disebut waker yang sedang bertugas, Nur Wahid (36). Menemui Nur Wahid, Ichwan menghimbau agar senantiasa berhati-hati dan waspada dalam bertugas dan senantiasa berkoordinasi dengan pihak keamanan setempat.



Sementara Ichwan berbincang bersama petugas waker, 2 anggota Koramil Serka Tarmidi dan Sertu Eddy tampak berjalan kaki memutar mengawasi sekitar. Setelah beberapa lama saatnya petugas memastikan kondisi sekitar gardu pengamanan alat berat rigid aman, mereka pun meninggalkan lokasi melanjutkan giat patrolinya. (ptn)




*Stasioning adalah penentuan jarak yang pengukurannya dimulai dari titik awal. Adapun stasiun (STA) merupakan jarak langsung yang diukur dimulai dari titik awal hingga titik yang hendak ditentukan stasiunnya.
Posted: 08 Jun 2018 05:49 PM PDT

KREJENGAN,KRAKSAANONLINE.COM – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1439 H warga masyarakat blok Kedungmiri, Dusun Gunungwurung, Desa Opo-Opo Kecamatan Krejengan terlihat sumringah, pasalnya jembatan gantung yang diidam-idamkan selama ini telah rampung pengerjaanya.

Sebelumnya sebanyak 50 KK warga blok Kedungmiri itu kesulitan untuk mencapai jalan utama desa Opo-Opo. Hal ini dikarenakan tidak ada jembatan atau akses jalan yang bisa menghubungkannya. Karena harus menyeberangi sungai dengan rentang jarak yang cukup lebar, praktis semua aktifitas masyarakat terbilang cukup sulit.

Kendatipun keberadaannya belum diresmikan, namun jembatan gantung yang pengerjaannya telah dimulai sejak awal Maret 2018 ini, sudah mulai di manfaatkan warga sekitar yang mulai terlihat hilir mudik melintasinya.



Jembatan gantung berwarna cerah sepanjang 35 meter dengan lebar 1,5 meter itu nampak kontras membelah sungai yang masih asri itu. Dengan tinggi 5 meter dari permukaan sungai jembatan ini pun juga terlihat representatif dan cukup mengundang para muda zaman now disekitarnya untuk sekedar berselfie ria.

"Alhamdulillah kami sangat bersyukur dengan adanya jembatan ini, kini kami tidak perlu menyebrang sungai lagi untuk berangkat sekolah," ungkap Nur Maghfiroh, belia kelas XI MA Nurul Hidayah Opo-opo ini.

Ungkapan senada juga datang dari Sutrisno (42), warga setempat yang keseharianya bekerja sebagai petani. Selama ini ia harus bersusah payah saat harus mengangkut hasil panennya dengan menyebrang sungai terlebih saat musim penghujan dan debit air sedang memuncak. Dengan adanya jembatan gantung ini Sutrisno pun akhirnya juga bisa bernafas lega. "InsyaAllah aktifitas pertanian kami kedepan akan menjadi ringan dengan adanya jembatan ini," aku Sutrisno sembari menuju sawahnya.

Menyusuli hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Probolinggo bersama Panitia Pemeriksaan Hasil Pekerjaan (PPHP) Pemkab Probolinggo pun segera turun ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan jembatan gantung Desa Opo opo, Kamis (07/06/2018) siang.

Tim PPHP yang terdiri dari konsultan pengawas, PPKOM, PPTK, staf kegiatan, dan rekanan ini bertugas untuk memeriksa dan kroscek kesesuaian antara hasil pekerjaan di lapangan dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya.



Dalam kesempatan itu Ruli Nasrullah, Kepala Bidang Bina Marga DPUPR Kabupaten Probolinggo mengemukakan sebelum pekerjaan jembatan gantung diterima dan dihibahkan, pihaknya harus memastikan dulu bahwa jembatan tersebut sudah layak dan sesuai secara spesifikasi teknis maupun standar baku material yang yang telah ditetapkan.

"Untuk peresmian kemungkinan setelah lebaran sekaligus menunggu laporan berita acara dari Tim PPHP kepada kami. Akhir kontak masih 28 Juli 2018, jika masih ditemukan kekurangan maka harus dilakukan perbaikan yang diperlukan hingga mencapai 100% pekerjaan," kata pria berkacamata ini.

Sementara menurut Novi Surachmad, Pejabat Pelaksana Teknis Pekerjaan (PPTK) jembatan gantung desa Opo-opo menjelaskan, secara umum pekerja jembatan gantung berkekuatan 2 ton ini sementara sudah dinilai baik dan 90% sudah sesuai dengan perencanaan yang ada.
Bahkan lebih cepat dari target waktu pengerjaannya.

Alhamdulillah pekerjaan ini sesuai dengan rencana bahkan lebih cepat dari target waktu pengerjaannya, tidak sampai pertengahan Juni sudah selesai," kata Novi Surachmad yang sehari-harinya menjabat sebagai Kasi Pembangunan Jalan dan Jembatan DPUPR.

Sambil menunggu hasil uji laboratorium, menurut Novi jembatan ini sudah layak dan aman untuk di akses masyarakat setempat. "Sementara kasat mata tidak kami temukan hal-hal yang krusial, hanya perlu penyempurnaan pada tahap finishing dan perlu pengencangan baut di beberapa titik saja," pungkasnya. (hendra)


Posted: 08 Jun 2018 05:57 PM PDT
PROBOLINGGO,KRAKSAANONLINE.COM – Salah satu program pemerintah pusat guna memperlancar kegiatan perekonomian nasional dan daerah adalah pembangunan jalan tol. Salah satu proyek nasional tersebut adalah pembangunan jalan tol Pasuruan-Probolinggo (Paspro) yang merupakan salah satu rangkaian dari program Trans Java Tollway System. Yakni, jalan tol yang dimulai dari bagian barat Pulau Jawa yaitu Merak Banten sampai dengan bagian timur Pulau Jawa yaitu Banyuwangi Jawa Timur.

Pelaksanaan pembangunan jalan tol Paspro sepanjang 31,3 kilometer (Km) itu sendiri telah dilaksanakan secara berjenjang, bertingkat dan berkelanjutan, baik di Pasuruan maupun Probolinggo. Sementara di Kabupaten Probolinggo pembangunan jalan tol diawali di Seksi 1, 2 dan 3 meliputi Kecamatan Tongas, Bantaran, Wonomerto, Leces dan sekitarnya.

Kendatipun telah dilakukan perencanaan yang matang dan pembangunannya dilaksanakan secara hati-hati dan terukur namun terjadinya dampak akibat pembangunan jalan tol Paspro tersebut kemungkinannya tetap ada. Oleh karena itu, jauh hari sebelumnya Pemkab Probolinggo berinisiatif membentuk Tim Percepatan Perbaikan/Rehabilitasi Infrastruktur yang rusak akibat pembangunan jalan tol dengan Keputusan Bupati Probolinggo Nomor 650/343/426.32/2018 tertanggal 9 Pebruari 2018 lalu. Tim ini dibentuk untuk menyikapi adanya laporan kerusakan beberapa infrastruktur akibat pembangunan jalan tol ini dan secara intensif telah melakukan beberapa rapat koordinasi (rakor).



Salah satunya adalah rakor dan evaluasi pembangunan jalan tol Paspro untuk Seksi 1, 2 dan 3, Rabu (6/6/2018) bertempat di ruang Argopuro I Kantor Bupati Probolinggo. Rakor yang dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Soeparwiyono selaku Ketua Tim Percepatan ini. Selain dihadiri oleh anggota Tim Percepatan dari Pemkab Probolinggo, juga dihadiri oleh PT. Trans Jawa Paspro Jalan Tol, PT. Waskita Karya Tbk serta PPK Pengadaan Tanah Jalan Tol Paspro. Sedikitnya ada dua hal utama yang dibahas dan disepakati dalam rakor tersebut. Yaitu, informasi perkembangan pembangunan jalan tol Paspro dan penetapan lokasi perbaikan/rehabilitasi infrastruktur yang rusak akibat pembangunan jalan tol Paspro.

Di hari yang sama, setelah disepakati beberapa hal tersebut, tim bersepakat untuk melakukan survey dengan roadshow bersama segenap tim menyusuri jalur tol Paspro seksi 1, 2 dan 3 sekaligus titik-titik lokasi infrastruktur yang terdampak pembangunan jalan tol Paspro.

Dalam kesempatan tersebut Agus Winarno, PPK Pengadaan Tanah Jalan Tol Paspro, mewakili PT. Trans Jawa Paspro Jalan Tol dan PT Waskita Karya Tbk mengatakan, pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol di seksi 1, 2 dan 3 telah rampung 96 persen. Sedangkan untuk penyelesaian pembangunan fisik konstruksi masih menyisakan 25 persen yang harus dilaksanakan.

Pada intinya lanjut Agus, sebelumnya saat rapat bersama Gubernur Jawa Timur bahwa ada dua proyek tol yang dinyatakan belum bisa dimanfaatkan sebagai fungsional lebaran tahun ini yaitu proyek KLBM Gresik dan tol Paspro ini sendiri.

"Seperti yang kita ketahui bersama pada kondisi simpang susun Wringin Anom, kemudian 14 jembatan yang belum terselesaikan dari total 33 jembatan serta infrastruktur lain yang belum rampung pengerjaanya, maka kami mohon maaf, untuk alasan keamanan kami nyatakan jalan tol Paspro belum siap dilalui arus mudik tahun ini," katanya.

Sementara, Tutug Edi Utomo mewakili tim dari Pemkab Probolinggo mengemukakan bahwa telah dilakukan penelitian dengan seksama dan berulang-ulang oleh Tim Percepatan dari Pemkab Probolinggo bersama PT. Trans Jawa Paspro Jalan Tol, PT. Waskita Karya Tbk dan PPK Pengadaan Tanah Jalan Tol Paspro terhadap 128 lokasi infrastruktur yang dilaporkan terdampak pembangunan jalan tol.

"Telah ditetapkan dan disepakati bersama melalui berita acara rakor, bahwa ada 96 lokasi yang akan dilakukan perbaikan/rehabilitasi, sedangkan 32 lokasi lainnya dinilai tidak berkaitan langsung dengan pembangunan jalan tol Paspro," terang Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kabupaten Probolinggo ini.



Lebih detail Tutug menjelaskan, dari 96 lokasi tersebut, jenis perbaikannya meliputi beragam infrastruktur antara lain, jembatan, saluran irigasi tersier dan skunder, beberapa ruas jalan kabupaten serta beberapa jenis infrastruktur lainnya.

"Dari hasil rakor dan evaluasi ini, perbaikan/rehabilitasi infrastruktur akan dimulai awal Juli sampai dengan akhir Desember 2018, dengan terlebih dahulu dilakukan Perjanjian Kerjasama antara Pemkab Probolinggo dengan para pihak. Adapun biaya perbaikan/rehabilitasinya menjadi tanggung jawab dari PT. Trans Jawa Paspro Jalan Tol dan PT. Waskita Karya Tbk," pungkasnya. (hendra)


SHARE

Author: verified_user

0 comments: