Saturday, June 30, 2018

Luas Lahan Bawang Putih Capai 74 Hektar

SHARE

kraksaan online



Posted: 29 Jun 2018 07:14 PM PDT
SUKAPURA,KRAKSAANONLINE.COM – Dalam rangka mendukung swasembada bawang putih pada tahun 2019, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) bermitra dengan importir mengembangkan sentra bawang putih.



Saat ini, areal lahan sentra bawang putih di Kabupaten Probolinggo mencapai 74,386 hektar tersebar di Desa Kedasih, Wonokerto, Sapikerep, Jetak dan Pakel Kecamatan Sukapura serta Desa Wonokerso Kecamatan Sumber.

"Bawang putih yang tanam mulai bulan Januari 2018, saat ini sudah mulai dipanen dengan hasil diperkirakan memuaskan. Karena memang panennya dilakukan bertahap dan tidak bersamaan," kata Kepala DKPP Kabupaten Probolinggo Ahmad Hasyim Ashari melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Handaka Murwanta.

Hanya saja terang Handaka, hasil panen bawang putih ini nantinya oleh pihak importir tidak akan dijual tetapi untuk dijadikan benih untuk tanaman berikutnya. Semua ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan benih bawang putih dalam hal pengembangan selanjutnya.



"Selama ini kebutuhan bawang putih di dalam negeri masih kekurangan 90% yang dicukupi dari impor negara China. Mudah-mudahan dengan adanya pengembangan sentra bawang putih ini, ke depan bisa mengurangi impor dari luar negeri," jelasnya.

Handaka menerangkan bawang putih ini dapat tumbuh, hidup dengan baik dan menghasilkan hanya di dataran tinggi dengan ketinggian lebih dari 700 meter diatas permukaan laut (mdpl).

"Kebanyakan daerah itu berada di kawasan pegunungan, sehingga kendalanya berada pada sulitnya pengairan yang hanya mengandalkan air hujan. Di samping juga ketersediaan benih yang berkualitas, " terangnya.

Menurut Handaka, pengembangan sentra bawang putih oleh importir ini dilakukan untuk menindaklanjuti Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) RI Nomor 38 Tahun 2017 Tentang Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH). "Dimana para importir bawang putih mempunyai kewajiban untuk menanam 5% dari kebutuhan impor di dalam negeri," tegasnya.

Atas regulasi tersebut jelas Handaka, maka pihak importir mencari daerah yang potensial untuk ditanami komoditas bawang putih. Salah satunya importir CV Cahaya Sukses Makmur Surabaya. Dimana importir ini menyediakan benih dan biaya tanam sebesar Rp 13 juta dalam setiap hektar. Nanti hasil panennya dibagi 50% antara petani dengan pihak importir. Sementara bagian dari petani juga akan dibeli oleh importir.

"Mudah-mudahan dengan adanya pengembangan sentra bawang putih ini, ke depan petani di Kabupaten Probolinggo mempunyai alternatif tanaman lain disamping tanaman yang sudah ditanam dan lebih menguntungkan, baik secara mandiri maupun kemitraan," pungkasnya. (Zidni Ilham)

BACA :

Posted: 29 Jun 2018 05:06 PM PDT
SUKAPURA,KRAKSAANONLINE.COM - Event Eksotika Bromo kembali digelar di lautan pasir Gunung Bromo. Event yang kali kedua digelar ini berlangsung mulai Jum'at (29/6 /2018) sampai dengan (30/6/2018). Sebagaimana tahun lalu, pagelaran ini menarik minat penikmat dan pemerhati seni dan budaya tanah air. Bahkan pengunjung tahun ini lebih banyak dari tahun lalu. Salah satu sebabnya, waktu pelaksanaan hampir bersamaan dengan Yadnya Kasada.



Hampir semua tempat duduk yang disediakan panitia terisi penuh. Bahkan karpet tambahan untuk penonton yang memilih duduk lesehan juga penuh. Banyak juga yang lebih memilih untuk menyaksikan dari berbagai posisi strategis di sekitar arena pagelaran.

Pagelaran diawali dengan atraksi musik Daul Lanceng Senopati dari Pamekasan Madura yang interaktif mengajak penonton ikut bergoyang. Dilanjutkan dengan atraksi tari Topeng Dongkrek Condro Budoyo dari Madiun. Reyog Ponorogo ikut menyemarakkan suasana Lautan Pasir sore itu. Selanjutnya kesenian Topeng Hudoq Dayak dari Kalimantan Timur.

Suasana kaldera Bromo sore itu mendadak khidmat saat Prita Kartika tampil menyanyikan lagu "Tanah Air" dan mengajak seluruh penonton untuk ikut menyanyi bersama sambil bergandengan tangan. Kekuatan vokal kontenstan The Voice Indonesia tersebut sanggup menghipnotis semua pengunjung hingga terhanyut dalam tema lagu yang sangat nasionalis dan mengajak kita untuk selalu mensyukuri nikmat kekayaan alam dan seni budaya tanah air.



Udara dingin yang semakin terasa saat senja menjelang tak mengurangi minat para pengunjung untuk terus menyaksikan pagelaran hingga usai. Terlebih di bagian akhir disuguhkan sendra tari kolosal Kidung Tengger yang mengisahkan asal muasal Suku Tengger.

Pagelaran semakin istimewa dengan penampilan artis multitalenta Olivia Zalianty yang membacakan puisi Kidung Tengger. Kehadiran adik kandung artis Marcella Zalianty ini memang menjadi salah satu daya tarik Eksotika Bromo edisi 2 ini. Tak sedikit pengunjung yang mengajaknya foto bersama usai sesi wawancara dengan media.

Penjabat (Pj) Bupati Probolinggo R. Tjahjo Widodo, SH, M.Hum yang hadir sore itu menyatakan bahwa Eksotika Bromo menjadi magnet bagi wisatawan nusantara dan mancanegara sehingga kunjungan ke Gunung Bromo semakin meningkat. Pj. Bupati R. Tjahjo Widodo berharap ada pendampingan kepada masyarakat Sukapura khususnya Tengger tentang manajemen event agar semakin menarik. Disamping itu juga perlu ditingkatkan pembinaan bagi penyaji kesenian.

Secara umum kehadiran Eksotika Bromo di lautan pasir Gunung Bromo yang bersamaan dengan Yadnya Kasada itu terbilang sukses. Setidaknya Eksotika Bromo semakin memperkaya khazanah seni budaya Kabupaten Probolinggo pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Yang jelas, semakin banyak suguhan atraksi seni budaya yang bisa disuguhkan pada wisatawan yang datang ke ke Gunung Bromo. (Mujiono)

BACA :


Posted: 29 Jun 2018 05:09 PM PDT
KRAKSAANONLINE.COM - Puluhan Insan Genre (Generasi Berencana) Kabupaten Probolinggo dan utusan dari Pusat Informasi Konseling Remaja (PIKR) Kabupaten Probolinggo melakukan aksi turun ke jalan, Jum'at (29/06/2018) pagi. Aksi tersebut diwarnai dengan bagi-bagi brosur dan merchandise berupa pulpen dan gelas cantik kepada para pengguna jalan yang melewati ruas jalan sisi selatan Alun-alun Kota Kraksaan.

Aksi yang melibatkan para remaja dari berbagai utusan sekolah dan duta masyarakat itu dilakukan bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Probolinggo untuk memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-25 tahun 2018.



Beberapa brosur yang disebar adalah berasal dari DPPKB dan BKKBN tentang program-program pemerintah yang perlu diketahui oleh masyarakat luas. Diantaranya adalah tentang perencanaan dan pembinaan keluarga, balita dan anak, lansia, pengenalan alat kontrasepsi serta revolusi mental bangsa Indonesia melalui orang tua hebat dan mengenal alat reproduksi serta permasalahannya.

"Kami mengajak serta mereka, untuk sekaligus juga mensosialisasikan keberadaan mereka sebagai duta masyarakat yang juga memiliki fungsi pendidik bagi remaja lain sebaya mereka," kata Kepala Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga DPPKB kabupaten Probolinggo dr. Dyah Kuncarawati, yang juga terlibat dalam aksi.



Menurut Dyah, adanya kader-kader remaja binaan DPPKB ini adalah bukan tanpa alasan. Hal ini dikarenakan kader remaja adalah salah satu strategi yang tepat sasaran. Salah satu sasaran utama program keluarga berencana adalah para remaja baik yang masih di sekolah maupun yang sudah tamat sekolah. Kader remaja akan menjadi media sosialisasi di lingkungannya.

"Kader remaja yang produktif dan aktif ini akan menjadi media efektif untuk meneruskan ilmu dan informasi dari kami. Misalnya tentang Kesehatan reproduksi dan pengenalan kontrasepsi, tentu mereka lebih enjoy jika berdiskusi dengan usia sebaya mereka," tandasnya.

Salah satu dari 25 perwakilan remaja itu adalah duta mahasiswa Generasi Berencana (Genre) Jawa Timur tahun 2016 yang juga turut serta melakukan aksi. Ayu Fatmawati yang kini tercatat sebagai mahasiswi semester VI di Universitas Panca Marga Probolinggo itu mengaku sangat senang bisa turut membantu program pemerintah.

"Ada kebahagian tersendiri selain mendapat ilmu dan pengalaman baru, dengan merangkul semua kalangan remaja di lingkungan sekolah maupun di luar, kami bisa menemukan teman baru bersahabat dan bersatu untuk masa depan lebih baik," ungkap alumni SMKN 1 Kraksaan ini.

Sebagai duta masyarakat Generasi Berencana, gadis penghobi traveling ini selalu menyuarakan tiga hal penting dalam setiap aksi dan kegiatannya melalui taggline mereka yaitu "salam genre". Menurutnya remaja Indonesia zaman now itu harus bebas tiga hal yaitu seks sebelum menikah, pernikahan dini dan bebas pengaruh Narkotika, Psikotropika, Narkotika dan zat adiktif (Napza).

"Ikuti kegiatan kami atau follow akun instagram kami di @Insangenrekabprob, disitu ada beberapa galeri yang sudah mencakup kegiatan-kegiatan kami termasuk beberapa informasi penting, tentunya dengan tampilan anak hits banget," pungkasnya. (Hendra)

BACA :

SHARE

Author: verified_user

0 comments: