Monday, October 22, 2018

kraksaan online

SHARE

kraksaan online


Mengaku Khilaf, Dua Mahasiswa Ini Diamankan Satpol PP

Posted: 22 Oct 2018 03:10 PM PDT

Foto Ilustrasi
PROBOLINGGO – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, mengamankan sepasang mahasiswa, yang sedang asyik berpacaran di alun-alun Kota Kraksaan, Kabupaten setempat, Senin (22/10/2018).

Sepasang mahasiswa tersebut dari salah satu kampus di Probolinggo. Mereka adalah AS (18) warga Desa Senneng, Kecamatan Krucil, dan KH (18) warga Desa Pandan Laras, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo. Keduanya mengaku khilaf atas hal ini.

Menurut Nurul Arifin, anggota TRC (Tim Reaksi Cepat) Satpol PP Kabupaten Probolinggo mengungkapkan, keduanya diamankan karena ditemukan sedang berciuman di tempat umum, tepatnya di pojokan alun-alun Kraksaan.

"Kami bertindak setelah mendapat laporan dari warga. setelah kami cek ke lokasi ternyata memang benar, telah ditemukan sepasang mahasiswa yang sedang berduaan (berciuman). Mendapati itu langsung kami amankan," ujarnya.

Pihak TRC kata dia, akan menindaklanjuti, untuk berkoordinasi denga pihak terkkait, serta akan melakukan pemanggilan dari orang tua masing-masing. Keduanya langsung dihukum. Si cowok harus push up dengan diiringi pembacaan Ayat Kursi oleh si cewek, kemudian si cowok berlari mengelilingi kantor Pol PP.

"Keduanya mengaku khilaf telah berciuman di tampat umum. Kami masih melakukan pembinaan terhadap keduanya," jelas Arifin.

Sementara itu dikatan Murtadho, seorang warga di sekitar alun-alun Kraksaan, bahwa di alun-alun itu kerap kali ditemukan sepasang pemuda dan pemudi yang berpacaran. Dalam kondisi itu sangat meresahkan warga.

"Sengaja kami laporkan hal ini, dan memang saya sering temukan kejadian serupa ketika malam hari. Kali ini, dua mahasiswa itu telah diamankan Satpol PP, setelah mendapat laporan," terang Murtadho.(*)

Ini Kata Adi Wibowo di Hari Santri Nasional 2018

Posted: 22 Oct 2018 04:36 AM PDT

PASURUAN - Hari Santri Nasional (HSN) yang jatuh pada 22 Oktober 2018 ini, pondok pesantren harus menjadi benteng utama masyarakat, terutama peran pemuda sebagai pemegang tonggak estafet bangsa.

Selain itu pemuda juga sebagi Benteng ketahanan keluarga, ketahanan bangsa dan negara, hal tersebut diungkapkan langsung oleh Mantan Aktivis Organisasi Mahasiswa Islam, Adi Wibowo dalam perbincangannya dengan jurnalis.

"Hari santri sudah selayaknya, kita peringati bukan semata secara simbolis saja,"jelas Adi Wibowo, Senin (22/10) sore yang di kemas dengan Ngopi (Ngobrol Pintar) di warung Lowe Kota Pasuruan.

Menurut Adi Wibowo, kalau Pendidikan Santri adalah pendidikan yang tahan hantam dan siap dalam kondisi apapun.

"Secara historis, santri telah memberikan kontribusi yang luar biasa terhadap NKRI ini,"ungkap Caleg DPRD Jatim yang berangkat dari Dapil Pasuruan-Probolinggo dengan nomor urut 4 dari Partai Golkar.

Bagaimana tidak masih kata Adi, dalam memperjuangkan kemerdekaan untuk mempertahankan NKRI dari benturan gelombang, baik serangan fisik maupun hegemoni pendidikan yang tidak sesuai dengan akar budaya bangsa Indonesia.

"Santri merupakan Benteng terkuat di Negara Indonesia yang kita cintai ini dan Santri adalah pertahanan terbaik bangsa ini dari hegemoni yang akan merongrong tegaknya NKRI,"sebut Adi. (*)

PAC GP Ansor Tegalsiwalan Santuni Anak Yatim di Hari Santri

Posted: 22 Oct 2018 01:45 AM PDT

TEGALSIWALAN - Peringati Hari Santri Nasional (HSN) ke IV di Tahun 2018, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Tegalsiwalan menyantuni puluhan anak yatim di Ponpes Miftahul Huda Desa Tegalsiwalan, Senin (22/10) siang.

Ketua PAC GP Ansor Tegalsiwalan Abdul Karim menyatakan, kalau santunan pada anak yatim tersebut sebagai Peringatan Hari Santri.

"Alhamdulillah, PAC GP Ansor Tegalsiwalan, dihari Santri ini memberikan santunan pada anak yatim,"jelas Karim.

Menurut Karim, Santunan yang di berikan pada anak yatim tersebut merupakan sukarela dari Pengurus PAC GP Ansor Tegalsiwalan.

"Dana yang kita berikan ini bersumber dari kantong Pribadi Pengurus Ansor. Sehingga, kegiatan Santunan ini bisa di laksanakan,"akunya.

Lebih lanjut masih menurut pria berkacamata ini, kalau kegiatan Santunan anak yatim tersebut merupakan agenda rutin yang di lakukan pada Peringatan Hari Besar.

"Ini merupakan kegiatan rutin dari PAC GP Ansor Tegalsiwalan yang peduli pada anak yatim,"pungkasnya. (*)

Hari Santri Nasional Diperingati Dengan Upacara Bendera Dan Atraksi Teatrikal

Posted: 22 Oct 2018 01:24 AM PDT

KRAKSAAN - Hari Santri Nasional ke IV Tahun 2018 di Kabupaten Kabupaten Probolinggo diperingati dengan upacara bendera yang dipusatkan di alun-alun Kota Kraksaan, Senin (22/10/18). Bertindak sebagai pembina upacara, Anggota Komisi VIII DPR RI yang juga Mustasyar PCNU Kabupaten Probolinggo dan Kota Kraksaan Drs. H. Hasan Amiinuddin, M.Si.

Turut hadir Forkopimda Kabupaten Probolinggo, para kepala OPD dan Camat, jajaran pengurus dan anggota PCNU, GP Anshor dan Banser Kabupaten Probolinggo dan Kota Kraksaan, perwakilan Ormas, tokoh agama dan tokoh masyarakat Kabupaten Probolinggo.

Komandan Upacara dipercayakan kepada Mahmud, Kasatkorcab Banser Kota Kraksaan. Pembaca Ikrar Santri Umi Kulsum dari Ponpes Syekh Abdul Qodir al Jailani. Sementara pembaca Resolusi Jihad adalah Rois Syuriah PCNU Kota Kraksaan Jamaluddin Hariri.

Pada upacara tersebut dilakukan pengibaran Bendera Merah Putih oleh Satkorcab Banser Kota Kraksaan dengan iringan marching band Gita Wibawa Praja Satpol PP Kabupaten Probolinggo dan paduan suara dari Ponpes Zainul Hasan Genggong.

Upacara yang dimulai pukul 07.00 WIB itu diikuti ribuan ulama dan santri dari berbagai Pondok Pesantren (Ponpes) dan madrasah di Kabupaten Probolinggo, khususnya sekitar Kota Kraksaan. Uniknya, semua peserta upacara baik pembina dan semua undangan yang hadir memakai kain sarung khas santri lndonesia.


H. Hasan Aminuddin dalam amanatnya mengatakan peringatan Hari Santri Nasional merupakan apresiasi bagi perjuangan kaum santri yang secara nyata memberikan andil besar bagi terbentuk dan terjaganya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Oleh karena itu, peringatan Hari Santri Nasional harus dimaknai sebagai upaya memperkokoh segenap umat beragama agar saling berkontribusi mewujudkan masyarakat Indonesia yang bermartabat, berkemajuan, berkesejahteraan, berkemakmuran, dan berkeadilan.

Lebih lanjut H. Hasan Aminuddin menjelaskan, penetapan Hari Santri Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober merupakan babak baru dalam sejarah umat Islam di lndonesia sebagai wujud relasi harmoni antara pemerintah dan umat Islam, khususnya bagi kalangan kaum santri.

Usai upacara dilanjutkan dengan pengukuhan pengurus PAC GP Anshor se wilayah Kota Kraksaan periode 2018-2020 oleh H. Hasan Aminuddin selaku Dewan Penasehat PP GP Anshor. Rangkaian acara hari itu diakhiri dengan atraksi teatrikal oleh Santri HATI Islamic Boarding School Rangkang Kraksaan dengan judul "Santri Milenial."(i0n)
SHARE

Author: verified_user

0 comments: