Tuesday, October 23, 2018

kraksaan online

SHARE

kraksaan online


Pemkab Probolinggo Raih Top 25 Kovablik 2018

Posted: 23 Oct 2018 05:00 AM PDT

SURABAYA – Pemerintah Kabupaten Probolinggo berhasil meraih penghargaan Top 25 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Provinsi Jawa Timur Tahun 2018. Penghargaan untuk kategori "Tata Kelola Penyelenggaraan Pelayanan Publik yang Efektif, Efisien dan Berkinerja Tinggi" tersebut diberikan kepada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak dan Keswan) untuk inovasinya berupa "Bank Clethong dan Air Kencing" (BCA).

Piagam penghargaan diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo dan diterima oleh Plt. Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo Achmad Arief. Penyerahan penghargaan dilakukan pada Malam Penganugerahan Otonomi Awards dan Top 25 Kovablik 2018 di Hotel Shangri-La, Surabaya.

Turut menyaksikan acara penganugerahan malam itu Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia Tjahjo Kumolo, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman, dan Direktur Utama Jawa Pos Leak Kustiya dan Direktur Jawa Pos Institute of Pro Otonomi (JPIJ) Rohman Budianto.

Gubernur Soekarwo menjelaskan, diselenggarakannya kegiatan tersebut sebagai apresiasi terhadap inovasi pelayanan publik yang muncul di daerah. "Semoga apresiasi ini bisa jadi motivasi bagi Kabupaten dan Kota yang belum meraih penghargaan. Bagi yang sudah dapat, agar lebih ditingkatkan dan dikembangkan lagi inovasinya dalam sektor pelayanan publik kedepan," ujarnya.

Sementara Plt. Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra Achmad Arief menyampaikan, dengan keberhasilan ini potensi yang dimiliki Kabupaten Probolinggo dan menambah deretan prestasi yang sudah diraih di tingkat regional dan nasional.

Achmad Arief menambahkan, diraihnya penghargaan ini membuktikan bahwa inovasi pelayanan publik di Kabupaten Probolinggo semakin maju dan berkembang. "Semoga penghargaan ini bisa menjadi motivasi bagi perangkat daerah yang lain di Kabupaten Probolinggo untuk kreatif dan terus berinovasi dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat," harapnya.

Secara garis besar BCA merupakan terobosan kolaborasi Pemkab Probolinggo dalam hal ini Disnak dan Keswan dengan peternak dan kelompok ternak. Secara garis besar cara kerja layanan BCA ini adalah menampung, mengolah dan memasarkan produk clethong dan air kencing ternak serta melaksanakan layanan kepada nasabah dengan klaim yag diajukan.

Peternak sebagai nasabah BCA berkewajiban melaksanakan setoran berupa kotoran ternak, selanjutnya kelompok tani sebagai mitra BCA mengolah dan memasarkan produk kotoran ternak serta memfasilitasi klaim nasabah. Sementara Disnak dan Keswan melaksanakan klaim pelayanan kepada nasabah. (y0no)

Unik, Upacara Hari Santri Nasional Ke 4 Tahun 2108 Di Alun-Alun Kraksaan, Peserta Memakai Sarung

Posted: 22 Oct 2018 09:34 PM PDT

KRAKSAAN - Uniknya upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional ke IV Tahun 2018 di Kabupaten Kabupaten Probolinggo, yang dipusatkan di alun-alun kota Kraksaan, Senin (22/10/2018) pagi.

Semua peserta upacara baik pembina dan semua undangan yang hadir saat itu memakai kain sarung khas santri lndonesia. Tidak hanya itu saja, petugas utama pada upacara tersebut juga berasal dari kalangan Santri.

Ummi Kulsum (21) santriwati sekaligus mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Terbuka Pokjar Ponpes Syekh Abdul Qodir Jaelani Kraksaan (SAQO) yang saat itu bertugas sebagai pembaca teks "Ikrar Santri Nusantara" mengaku bangga atas tugas yang sedang diembannya itu.

"Sebagai seorang santriwati kami merasa terhormat dengan kesempatan ini, dan dengan semangat Hari Santri Nasional ini kami santriwati Indonesia siap menjadi pembeda dalam prestasi dan akhlakul karimah," ungkap remaja kelahiran Bago kecamatan Besuk ini.

Ummi menerangkan sebelumnya dia bukanlah seorang santriwati, namun karena dia harus kuliah di lingkungan Pondok Pesantren maka sejak saat itu ia pun harus tinggal di asrama Ponpes SAQO dan tercatat sebagai santriwati.

"Alhamdulillah banyak sekali keuntungan saat kita belajar di Pondok Pesantren, selain diajarkan kesederhanan, kita juga mendapat ilmu tambahan yaitu ilmu agama. belajar mengaji dan kitab yang akan menjadi bekal saya kelak di masa depan dan akhirat," tandasnya.

Di sisi timur juga nampak Paduan Suara (padusa) Ponpes Zainul Hasan (ZAHA) Genggong Pajarakan yang juga ikut ambil bagian dalam upacara tersebut. Meskipun masih tergolong muda, namun komposisi dan warna suara serta teknik musikalisasi yang di tunjukkan oleh para santri ini patut diacungi jempol.

"Empat hari nonstop kami latihan setiap pukul 19.30 WIB memanfaatkan waktu luang disela – sela kegiatan Pondok Pesantren. Syukurlah meski baru terbentuk namun penjiwaan mereka terhadap lagu Yalal Wathon, Mars Santri dan Syukur mampu mereka kuasai," kata Zainal Abidin pembina Padusa, sekaligus kepala pondok Hafsa Ponpes ZAHA Gengong.

"Di hari Santri Nasional ini kami sebagai Santri sampai kapanpun akan tetap menjunjung tinggi Pancasila dan NKRI sebagai harga mati seperti yang sudah diajarkan para guru kami," pungkasnya. (Trisian)
SHARE

Author: verified_user

0 comments: