Thursday, October 4, 2018

kraksaan online

SHARE

kraksaan online


TP PKK Pantau Pelaksanaan Pemeriksaan IVA

Posted: 04 Oct 2018 07:07 AM PDT

KRAKSAAN,Kelompok Kerja (Pokja) IV Tim Penggerak PKK Kabupatwn Probolinggo melakukan pemantauan pelaksanaan pemeriksaan IVA (Inspekulo Visual Acetat). Pemantauan ini dipimpin oleh Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo Hj Nunung Timbul Prihanjoko pada 3 (tiga) puskesmas di Kabupaten Probolinggo.

Ketiga puskesmas tersebut diantaranya Puskesmas Maron (2/10/2018), Puskesmas Sumberasih (3/10/2018) dan Puskesmas Dringu (8/10/2018). Selain TP PKK Kabupaten Probolinggo, pemantauan ini juga melibatkan lintas sektor terkait seperti Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Probolinggo.

Ketua Pokja IV TP PKK Kabupaten Probolinggo Ny Yayuk Shodiq mengungkapkan mengajak masyarakat Kabupaten Probolinggo untuk bersama-sama mencegah terjadinya kanker serviks secara dini. Sasarannya adalah masyarakat yang mau memeriksaan diri supaya bisa mencegah terjadinya penyakit kanker serviks.

"Untuk mencari peserta pemeriksaan IVA ini kami memberikan sosialisasi kepada para pengurus TP PKK Kecamatan. Selanjutnya mereka meneruskannya kepada para pengurus TP PKK Desa di wilayahnya. Kemudian PKK Desa menyampaikan informasi tersebut kepada para kader untuk disebarluaskan kepada masyarakat. Mudah-mudahan kegiatan ini mampu mencegah terjadinya kanker serviks secara dini pada kaum perempuan," katanya.

Sementara Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Probolinggo Hj Nunung Timbul Prihanjoko mengungkapkan kanker menjadi masalah kesehatan yang serius terutama di negara berkembang seperti Indonesia, karena kanker merupakan penyebab utama kematian salah satunya adalah kanker serviks. Kanker serviks merupakan beban masalah serius pada kesehatan reproduksi perempuan di seluruh dunia, meskipun faktanya hal tersebut dapat dicegah dan dideteksi.

"Kanker serviks adalah tumor ganas yang menyerang pada leher rahim dan bisa menyerang organ-organ sekitar dan menyebabkan kematian. Kasus kanker serviks sering terjadi pada perempuan yang telah menikah yang berusia antara 35 sampai 55 tahun. Salah satu cara deteksi dini atau skrening yang paling mudah dan murah yaitu pemeriksaan metode IVA (Inspekulo Visual Acetat)," ungkapnya.

Istri Wakil Bupati Probolinggo ini menerangkan di Kabupaten Probolinggo kaum perempuan masih menganggap hal yang tabu apabila memperlihatkan aurat pada orang lain. Padahal diketahui sasaran di Kabupaten Probolinggo tahun 2018 sebanyak 18.534 wanita pasangan usia subur sedangkan yang telah dideteksi sampai bulan September sebesar 2.019 (10,9%) masih jauh dibawah target.

"Oleh karena itu Tim Penggerak PKK Kabupaten Probolinggo, khususnya Pokja IV bekerja sama dengan sektor terkait mengadakan pemantauan pelaksanaan IVA dan penyuluhan dengan tujuan mengajak dan menyebarluaskan pentingnya skrening kanker secara lebih dini pada kaum perempuan," pungkasnya. (Zidni Ilham)

Lowongan Kerja Probolinggo, Dibutuhkan Desain Grafis

Posted: 04 Oct 2018 06:48 AM PDT

Dibutuhkan Tenaga Desain Grafis

Persyaratan

  1. Laki/Perempuan
  2. lulisan SMA/SMK
  3. Menguasai Desain Grafis
  4. Kreatif
  5. Disiplin

Bentuk Da'i Pelajar Penyuluh Kamtibmas, Polresta Undang Ratusan Pelajar

Posted: 04 Oct 2018 06:10 AM PDT

PROBOLINGGORadikalisme ada sebuah ajaran yang sangat berbahaya. Sebuah pemahaman yang salah tentang agama yang bisa mengakibatkan hal sangat buruk karena sebuah keyakinan yang pemahamannya tidak sesuai dengan intisari sebuah agama. Oleh karena itu, Polri selalu terus berupaya melaksanakan kegiatan antisipasi terhadap penyebaran sebuah ajaran radikal agar tidak semakin tumbuh dan berkembang di negeri ini.

Kamis pagi,  ( 04/10/18 ) Jajaran Polresta Probolinggo mengundang ratusan perwakilan siswa tingkat SMA/SMK dan MA sewilayah hukum Polres Probolinggo Kota untuk mengikuti kegiatan Focus Grup Diskusi Keagamaan dalam rangka membentuk Da'I  pelajar penyuluh Kamtibmas dan Deklarasi Pelajar pelopor kontra Radikal, tertib lalu lintas , anti Narkoba dan bijak bermedia sosial.

Kegiatan yang berlangsung di gedung serbaguna Polresta Probolinggo tersebut dipimpin langsung oleh Kapolresta Probolinggo AKBP Alfian Nurrizal S.H, S.I.K M.Hum dan diikuti oleh Kepala Kemenag Kota Probolinggo, PJU Polresta, Ketua MUI Kota Probolinggo, Kepala Dinas Pendidikan Kota Probolinggo, Ketua FKUB Kota Probolinggo ( Bpk. DR. Halim ), Ketua PCNU Kota Probolinggo, Bhabinkamtibmas Polres Probolinggo Kota sebanyak-+ 67 personil serta para siswa perwakilan sebanyak kurang lebih 320 siswa

Dalam kesempatan ini, Kapolresta Probolinggo mengungkapkan Bahwa kegiatan FGD ini bertujuan membentuk Da'i pelajar penyuluh Kamtibmas dan Deklarasi Pelajar pelopor kontra Radikal, tertib lalu lintas , anti Narkoba dan bijak bermedia sosial, dan permohonan. Kapolresta juga menjelaskan perlu diketahui bahwa akhir-akhir ini di media sosial maupun cetak berkembang informasi-informasi yang sangat pesat dan cepat yang berbau Hoax, sehingga kita harus bersama-sama saling membantu karena para siswa inilah sebagai penerus bangsa agar paham-paham radikalisme dan penyalahgunaan narkotika bisa ditiadakan.

"Apabila ada teman kita yang sudah menyimpang wajib kita ingatkan, dan agama salah satu landasan mental kita agar tidak terjerumus kedalam suatu permasalahan hingga kita menyesal dibelakang harinya", Ucap Kapolres.

Ketua MUI Kota Probolinggo, KH. Nizar mengatakan MUI Kota Probolinggo memberikan apresiasi yang sangat tinggi untuk memfasilitasi kegiatan Focus Grup Diskusi Keagamaan dalam rangka membentuk Da'o pelajar penyuluh Kamtibmas dan Deklarasi Pelajar pelopor kontra Radikal, tertib lalu lintas , anti Narkoba dan bijak bermedia sosial dari kalangan pelajar ini. KH. Nizar juga mengungkapkan mudah-mudahan kegiatan ini dapat berguna bagi kita semua, dan setelah kegiatan ini diharapkan para pelajar bisa menyampaikan dan meneruskannya kepada rekan-rekannya yang ada disekolah masing-masing.

"Kegiatan ini salah satunya bertujuan untuk memerangi kemungkaran, sehingga mari kita bersama-sama bekerja ,karena hal ini bukan saja kewajiban pihak kepolisian namun kita juga harus mempunyai tanggung jawab untuk menjaga kamtibmas di Wilayah Kota Probolinggo", Ucap KH. Nizar


Selama kegiatan Focus Grup Diskusi Keagamaan dalam rangka membentuk Da'i pelajar penyuluh Kamtibmas dan Deklarasi Pelajar pelopor kontra Radikal, tertib lalu lintas , anti Narkoba dan bijak bermedia sosial berjalan aman, lancar dan kondusif. Kegiatan tersebut di isi dengan materi dengan berbagai fungsi kepolisian diantaranya Lalu – lintas yang menyajikan materi lalu – lintas, humas yang menyajikan materi bijak bermedsos dan fungsi – fungsi yang lainnya

Pemkab Evaluasi Pelaksanaan ORI Difteri Putaran II

Posted: 04 Oct 2018 06:09 AM PDT


KRAKSAAN, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan evaluasi pelaksanaan Outbreak Response Immunization (ORI) difteri putaran II (kedua) di Auditorium Madakaripura Kantor Bupati Probolinggo, Kamis (4/10/2018).

Kegiatan yang dibuka oleh Pelaksana Tugas (Plt) Administrasi Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Probolinggo Achmad Arif ini diikuti oleh 126 orang peserta terdiri dari Polres dan Polresta Probolinggo, Kodim 0820 Probolinggo, Kabid pada Dinas Pendidikan, Kabid pada Kementerian Agama (Kemenag), Pokja IV TP PKK Kabupaten Probolinggo, Camat, Ketua TP PKK Kecamatan, Koordinator Pengawas SD tingkat kecamatan, Pengawas SMP, Muslimat NU dan lintas sektor Kabupaten Probolinggo.

Selama kegiatan para peserta mendapatkan materi penanggulangan difteri oleh Bambang Wuryanto Kartiko dari WHO dan evaluasi ORI putaran kedua oleh Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr Shodiq Tjahjono.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Liliek Ekowati mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi hasil kegiatan ORI di Kabupaten Probolinggo putaran II (kedua) dimulai tanggal 2 Juli hingga 30 September 2018 di Kabupaten Probolinggo.

"ORI difteri diharapkan mampu menurunkan angka kematian dan angka kesakitan pada penyakit difteri serta menurunkan jumlah kasus dan memutus rantai penularan penyakit difteri," katanya.

Menurut Liliek, sasaran kegiatan ORI difteri meliputi anak usia 1 tahun sampai < 5 tahun diberikan imunisasi DPT/HB/Hib, anak usia 5 tahun sampai < 7 tahun diberikan imunisasi DT dan anak usia 7 tahun sampai < 19 tahun diberikan imunisasi Td.

"Untuk memberikan dampak secara epidemiologi yang bermakna dalam rangka penurunan angka kesakitan dan kematian, maka target cakupan kegiatan ORI difteri diharapkan minimal 90% dari sasaran," tegasnya.

Sementara Plt Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Probolinggo Achmad Arif mengungkapkan penyakit difteri adalah penyakit infeksi yang sangat menular disebabkan oleh bakteri corybacterium difteri. Penyakit ini sangat menular dan dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani secara cepat dan tepat. Namun penyakit ini dapat dicegah dengan imunisasi rutin yang lengkap (imunisasi dasar pada usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, 18 bulan dan usia sekolah dasar).

"Di Kabupaten Probolinggo pada tahun 2017 terdapat 15 kasus dengan 3 kasus meninggal. Sedangkan untuk tahun 2018 sampai bulan September telah ditemukan 10 kasus," ungkapnya.

Menurut Arif, ORI dilaksanakan sebanyak 3 putaran dengan sasaran anak usia 1 < 19 tahun. Putaran pertama bulan Pebruari hingga Maret, putaran kedua bulan Juli hingga September dan putaran ketiga bulan Nopember 2018. Target cakupan kegiatan ORI difteri diharapkan minimal 90% sasaran.

"Program ORI dilaksanakan dengan kerja sama lintas program maupun lintas sektor yang melibatkan Dinas Pendidikan, Kementerian Agama, Camat, Kepala Desa/Lurah, tokoh agama, tokoh masyarakat dan peran masyarakat untuk membantu memberikan perlindungan pada sasaran dan memutus rantai penularan dari penyakit difteri," jelasnya.

Arif menerangkan ORI putaran kedua di Kabupaten Probolinggo telah dilaksanakan mulai 2 Juli sampai 30 September 2018. Jumlah yang telah diimunisasi sebanyak 299.524 anak atau 93,2% berdasarkan sasaran proyeksi dan 96,5% berdasarkan sasaran riil pendataan. Puskesmas yang mencapai minimal 90% berdasarkan sasaran proyeksi sebanyak 15 puskesmas (46,46%). Sedangkan berdasarkan sasaran riil sebanyak 33 puskesmas (100%).

"Pencapaian ORI minimal 90% di semua tingkatan sangatlah penting untuk membentuk kekebalan populasi terhadap penyakit difteri. Jika kekebalan populasi sudah terbentuk maka penularan penyakit tersebut bisa dihentikan. Oleh karena itu perlunya peningkatan capaian pada ORI difteri putaran selanjutnya. Kami mengharapkan dukungannya untuk mensukseskan imunisasi tambahan ORI difteri putaran ketiga yang akan dilaksanakan bulan Nopember 2018 mendatang," pungkasnya. (Zidni Ilham)
SHARE

Author: verified_user

0 comments: