Tuesday, October 2, 2018

kraksaan online

SHARE

kraksaan online


Pemkab, Galang Dana Untuk Korban Gempa Dan Tsunami Sulteng

Posted: 02 Oct 2018 06:14 AM PDT

KRAKSAAN, Duka yang sedang dialami oleh para korban gempa bumi dan tsunami di Donggala dan Palu Sulawesi Tengah juga memantik perhatian serta empati Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE bersama segenap pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo.

Hal itu ditunjukkan secara spontanitas oleh Bupati Tantri dengan cara menghimbau dan menggalang dana kemanusiaan saat tengah memimpin rapat koordinasi (rakor) internal lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo, Senin (01/10/2018) siang, di ruang pertemuan Tengger Kantor Bupati Probolinggo.




Untuk memotivasi seluruh peserta rakor pada aksi sosial kali ini, Bupati Tantri mengawalinya dengan menyumbangkan gaji pertama sekaligus tunjangan operasionalnya seraya memerintahkan kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo H. Soeparwiyono untuk sekalian mengajak ASN agar ikut serta dalam menyumbang para korban gempa bumi dan tsunami di Donggala dan Palu Sulawesi Tengah.

"Terserah nanti mau dirupakan apa, Pak Sekda tolong Diakomodir dan dikumpulkan dulu dana dari seluruh ASN di lingkungan Pemkab Probolinggo , ini adalah kesempatan kita bersodaqoh jariyah," imbau Bupati Tantri.



Istri Hasan Aminuddin ini menambahkan bahwa shodaqoh jariyah selain menjadi kewajiban bagi sesama umat muslim, juga merupakan satu bentuk ikhtiar umat manusia agar terhindar dari bala serta musibah baik bagi dirinya, keluarga, maupun tempat tinggalnya.

"InsyaAllah Shodaqoh jariyah juga akan menghantar terkabulnya doa – doa baik dan akan membawa kebarokahan bagi kita semua,dan bagi Kabupaten Probolinggo," tandasnya.

Kemudian agar penggalangan dana kemanusiaan ini segera terlaksana Sekda Soeparwiyono menunjuk Kepala Dinas Sosial dan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo untuk segera menindak lanjuti arahan Bupati Tantri.

"Terkait Dana kemanusiaan, alhamdulillah sudah diberi contoh oleh beliau pimpinan kita, saling tolong menolong adalah budaya Indonesia dan juga sebagai ungkapan wujud syukur atas karunia tuhan yang telah kita terima, tentunya sesuai dengan keiklasan kita masing-masing," pungkasnya. (Trisianto)

REKOMENDASI PEMBACA :

Hari Batik Nasional, Bupati Tantri Sambangi Batik Ronggo Mukti

Posted: 02 Oct 2018 04:33 PM PDT

KRAKSAAN, Momentum peringatan Hari Batik Nasional tahun 2018 dimanfaatkan oleh Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE dengan mengunjungi sentra Batik Ronggo Mukti di Kelurahan Sidomukti Kecamatan Kraksaan, Selasa (2/10/2019) siang.

Kedatangan orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo ini disambut oleh owner Batik Ronggo Mukti Mahrus Ali didampingi oleh Camat Kraksaan Edy Suryanto dan Lurah Sidomukti Syamsul Arifin. Turut mendampingi dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kabupaten Probolinggo Tutug Edi Utomo, perwakilan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) serta Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo.

Selain melihat-lihat produk batik yang dihasilkan oleh Batik Ronggo Mukti, dalam kesempatan tersebut Bupati Tantri juga berkesempatan mencanting batik dengan dipandu oleh Mahrus Ali.




Bupati Tantri menyampaikan sejak 5 (lima) tahun periode sebelumnya pihaknya telah berkomitmen bersama-sama mengembangkan batik di Kabupaten Probolinggo. Ternyata upaya ini mendapatkan dukungan dan support dari semua rakyat Kabupaten Probolinggo yang belum mempunyai batik khas.

"Alhamdulillah sampai dengan tahun 2018 ini telah berdiri sebanyak 13 UKM dan IKM pengrajin batik, salah satunya adalah Batik Ronggo Mukti. Saya ingin mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Probolinggo untuk kreatif memanfaatkan dan mengolah bagaimana ekonomi kreatif, dalam hal ini salah satunya adalah batik dan turunannya ada penguatan kualitas dan kuantitasnya," katanya.

Ke depan Bupati Tantri akan mendorong warga masyarakat Kabupaten Probolinggo khususnya para anak muda untuk mengolah dan membidik bisnis fashion baju batik. "Kembali lagi saya ingin mengajak masyarakat untuk memperjuangkan bersama-sama salah satunya dari batik ini. Bagaimana batik menjadi senjata perang ekonomi melawan perdagangan tekstil khususnya dari luar negeri seperti Cina dan lain sebagainya," tegasnya.

Bupati Tantri menyampaikan bahwa batik merupakan warisan budaya yang sudah secara resmi ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya. Tentunya ini manfaatnya akan sangat banyak dan mempunyai multi player efek yang luar biasa. Budayanya dapat dari sisi pengembangan ekonomi dan penguatan ekonominya juga dapat dan lain sebagainya, termasuk tentunya bagaimana kita semuanya dan khususnya para generasi muda mencintai batik.



"Tahun lalu saya menantang para pengrajin batik untuk berani mulai belajar memproduksi massal. Salah satu caranya saya ingin memulai menyeragamkan siswa dan siswi setingkat SD dan SMP untuk berseragam batik. Tentunya sebagai daya dukung kami kepada 13 UKM dan IKM batik. Minimal harus memesan pada IKM batik yang ada di Kabupaten Probolinggo. Manakala ini terealisasi maksimal di tahun ajaran 2019 esok tentunya ini memberikan manfaat yang luar biasa bagi perekonomian di Kabupaten Probolinggo," terangnya.

Lebih lanjut Bupati Tantri mencontohkan Batik Ronggo Mukti yang mulai meniti karir pada tahun 2015 lalu. Dimana waktu awal membuat, produk batiknya masih belum bagus. Tetapi hal itu masih bisa dimaklumi karena memang masih awal belajar.

"Alhamdulillah setelah 3 tahun IKM Ronggo Mukti ini telah mampu menghasilkan sesuatu yang jauh lebih berkualitas dan yang lebih menyenangkan hati saya sudah ada minimal 29 orang tetangga kanan kirinya yang kecipratan rezeki dengan masuk pada bisnis batik ini," tegasnya.

Bupati Tantri mengharapkan UKM dan IKM batik di Kabupaten Probolinggo terus mengembangkan batiknya karena menjadi sesuatu bisnis yang menjanjikan. "Pemerintah Daerah tentunya akan terus berkomitmen untuk mendukung semua IKM-IKM, tidak hanya batik untuk bersama-sama membesarkan mulai dari pembinaan, pemasaran dan pasca produksi," ungkapnya.

Banyaknya motif batik yang diklaim oleh daerah lain membuat Bupati Tantri akan berupaya dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan sudah ada hak paten batik khas Kabupaten Probolinggo. "Ini memang menjadi sebuah PR ke depan. Saya menginginkan ada hak paten bagi batik di Kabupaten Probolinggo. Sehingga manakala ada hak paten itu tentunya akan lebih mudah mengenalinya. Disamping untuk diwariskan pada generasi selanjutnya di Kabupaten Probolinggo," pungkasnya. (Zidni Ilham)

REKOMENDASI PEMBACA :

AKBP Fadly Samad, Mengajar di Lembaga Pendidikan

Posted: 02 Oct 2018 02:33 AM PDT

PROBOLINGGO - Peduli Pendidikan di pedalaman, Kapolres Probolinggo AKBP Fadly Samad menjadi Guru Dakdakan di yayasan pendidikan MI Miftahul Hasan Dusun Asinan Desa Brani Wetan Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo, Selasa (02/10).

Kapolres datang menggunakan Motor Trail dengan melewati jembatan gantung serta jalan bebatuan untuk menuju ke lokasi tersebut.




Dilokasi, AKBP Fadly Samad langsung di sambut oleh puluhan siswa yang sedang istirahat usai belajar di jam pertama.

"Assalamualaikum anak-anakku,"ucap AKBP Fadly Samad. "Walaikum Salam Bapak Kapolres,"jawabannya dengan serentak.

Selang beberapa menit kemudian, Bel sekolah untuk jam kedua berbunyi, sontak para siswa berlarian menuju kelas masing-masing. "Pelajaran apa hari ini anak-anak,"tanya Kapolres Fadly. "Mata Pelajaran PPKN pak,"jawabnya.

Kemudian oleh Kapolres, siswa diminta menyanyikan lagu Indonesia Raya serta di beri pertanyaan soal tokoh Pahlawan Nasional Indonesia.



Selanjutnya, siswa tersebut diajak untuk minat baca menuju Perpustakaan Keliling yang di sediakan oleh Polres Probolinggo. "Ayo pilih yang mana, biar saya ambilkan,"ucap Kapolres.

Oleh Kapolres, kemudian siswa tersebut di ajak menuju Lokasi Edukasi Kesehatan yang sebelumnya sudah di siapkan Dokter Gigi oleh Dokpol Polres Probolinggo.

Kapolres Probolinggo AKBP Fadly Samad menyatakan, pihaknya memang sengaja menyentuh dunia Pendidikan, untuk memagnet siswa ke minat baca.

"Ini sebagai memancing minat baca siswa, supaya siswa terus membaca dan membaca,"aku Kapolres.

Kepala Sekolah MI Miftahul Hasan Ali Murhas, mengapresiasi perhatian Polres Probolinggo dan jajarannya tehadap dunia pendidikan.

"Saya sangat tersentuh oleh sikap Pak Kapolres (AKBP Fadly Samad). Saya ucapkan terimakasih banyak atas kepedulian dan perhatiannya pada lembaga kami ini,"pungkasnya.(*)

REKOMENDASI PEMBACA :

Kampung Zakat Desa Guyangan Diharapkan Berantas Kemiskinan

Posted: 02 Oct 2018 04:18 PM PDT

KRUCIL,Sehari pasca diresmikan oleh Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE di Gedung Islamic Center (GIC) Kota Kraksaan, Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Timur bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Probolinggo serta Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo melakukan kunjungan ke Kampung Zakat di Dusun Jaran Goyang Desa Guyangan Kecamatan Krucil, Selasa (2/10/2018) sore.

Turut serta dalam kegiatan ini Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur Samsul Bahri, Kabag Administrasi Kesra Setda Kabupaten Probolinggo Moh Syarifuddn, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo Santoso, Ketua Baznas Kabupaten Probolinggo H Ahmad Muzammil, perwakilan Disporaparbud dan DPPKB serta Camat Krucil Budi Hariyanto.

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo Santoso mengatakan kampung zakat ini dibentuk untuk mendorong agar semua elemen masyarakat zakat bergerak bersama secara sinergi mencapai tujuan pengelolaan zakat. Karena pengelolaan zakat bukan hanya merupakan tanggung jawab pemerintah namun juga masyarakat.




"Desa Guyangan Kecamatan Krucil sengaja dipilih karena Kemenag memiliki program disini berupa pembangunan MI (Madrasah Ibtidaiyah) yang mendapatkan program bantuan dari Australia. Selain itu, potensi yang dimiliki oleh desa disini sangat besar sehingga harapannya mampu mengangkat perekonomian masyarakat," katanya.

Menurut Santoso, kampung zakat ini juga akan menjadi percontohan yang kuat tentang bagaimana sinergi antar Baznas bersama Kemenag di Kabupaten Probolinggo. "Diharapkan, kehadiran kampung zakat ini nantinya dapat membantu pemberdayaan masyarakat secara lebih optimal," harapnya.



Sementara Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur Samsul Bahri menyampaikan bahwa kampung zakat ini merupakan dakwah bil hal, dakwah yang bersifat praktek nyata atau konkrit yang saat ini perlu lebih digiatkan kembali. "Semoga program kampung zakat ini bisa sukses dan akan menjadi percontohan terutama bagi pemerintah daerah dalam pengentasan kemiskinan," ungkapnya.

Sedangkan Ketua Baznas Kabupaten Probolinggo Ahmad Muzammil mengungkapkan bahwa untuk di internal Desa Guyangan ada lahan yang banyak dimiliki Perhutani sudah disepakati setiap penggarap lahan lahan akan dititipi 2 (dua) pohon pisang dan pohon jambe.

"Dimohon kepada penggarap lahan yang ada di Desa Guyangan untuk berpartisipasi kepada UPZ Baznas Desa Guyangan per penggarap sebesar Rp 10.000 setiap kali panen," ungkapnya.

Menurut Muzammil, dalam rangka meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat tidak mampu, di kampung zakat ini juga meluncurkan program berupa realisasi penggemukan kambing sebanyak 35 ekor yang dibagi dalam 3 (tiga) kelompok dengan sistem kandang komunal dan 1 (satu) ekor sapi.

"Untuk Baznas Kabupaten Probolinggo melalui program Pemberdayaan Ekonomi Umat menyerahkan bantuan sebesar Rp 20 juta yang diwujudkan dalam 3 (tiga) ekor sapi yang dikelola melalui UPZ Desa Guyangan. Sistemnya adalah penggemukan sapi yang nantinya dipelihara oleh masyarakat kurang mampu. Dari situ nanti dijual dan modalnya dikembalikan ke UPZ untuk digulirkan kembali kepada yang lain," tegasnya.

Dalam kampung zakat ini terang Muzammil juga akan dibentuk koperasi syariah yang difasilitasi oleh Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo. Disamping itu juga teknologi tepat guna berupa pelatihan ketrampilan kepada masyarakat miskin, istbat nikah gratis serta pemberian sertifikat wakaf.

"Dengan kampung zakat ini, kami berupaya bagaimana bisa mengangkat orang-orang yang awalnya lemah menjadi mampu serta memberantas kemiskinan. Tidak ada jarak antara yang kaya dengan miskin. Semuanya bisa saling membantu dengan baik. Harapannya kampung zakat ini mampu memberantas kemiskinan. Terlebih di Desa Guyangan banyak potensi alam yang apabila dikembangkan akan mampu mengangkat perekonomian masyarakat," pungkasnya. (Zidni Ilham)

REKOMENDASI PEMBACA :

SHARE

Author: verified_user

0 comments: